TWENTY [end]

4.1K 435 41
                                    

Suara tamparan menggema keras, di susul dengan suara tangisan Na Jaemin yang begitu terdengar memilukan, di hadapannya pemuda bertubuh tinggi menundukkan kepalanya dalam, Jaemin memukuli dada Hyunjin yang hanya bungkam sedari tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara tamparan menggema keras, di susul dengan suara tangisan Na Jaemin yang begitu terdengar memilukan, di hadapannya pemuda bertubuh tinggi menundukkan kepalanya dalam, Jaemin memukuli dada Hyunjin yang hanya bungkam sedari tadi.

"Penderitaan apalagi yang akan kau lakukan pada nya? Apa kau tak puas membunuh seluruh keluarga nya, menyakiti nya berkali kali dan sekarang apalagi?." Jaemin mendorong pundak Hyunjin hingga pemuda itu limbung.

"Jaemin... Aku... Belum bisa memaafkan diriku dan meminta maaf pada tuan Lee... Aku terlalu kotor." Jaemin kembali menampar Hyunjin, biarlah sudut bibir pria itu terluka, tujuan nya adalah membuat Hyunjin tersadar bahwa Felix mencintai nya dengan tulus selama ini.

"Kau membunuh orang tuanya, dia memaafkan mu. Kau memanfaatkan nya demi kekuatan dan tahta, dia maafkan, kau menghianatinya berkali-kali masih di maafkan, apa kurangnya teman ku untukmu Hwang Hyunjin?." Hyunjin termenung sejenak, helaan nafas terdengar hingga ia membalikkan badannya.

"Suruh dia pergi dan cari kebahagiaan nya, dia pantas mendapatkan yang terbaik lebih dari aku." Jaemin mengambil guci antik milik mendiang ibu Hyunjin, memukulkan nya pada kepala Hyunjin membuat dia memekik kesakitan.

"BODOH! Dia mencintai mu!! Dia melakukan segalanya untuk mu itu tandanya dia mencintai mu! Felix terikat dengan mu sedari kecil, dia... BODOH!!!." Hyunjin memegangi kepalanya yang berdenyut sakit, ia melangkahkan kakinya pada Jaemin dan bersimpuh disana seraya terisak pelan.

"Aku tidak mau menyakiti nya lagi Jaemin, dia menderita di samping ku, dia... dia pantas hidup lebih baik dari pada terjebak disini dan hidup bersamaku, aku mohon bawa dia pergi menjauh dariku, aku berbahaya..." Jaemin mendengus kesal, ia menatap tajam Hyunjin yang menangis di hadapannya.

"Jika kau merasa berdosa dan bersalah maka tebus kesalahan mu!! Bukannya memiliki pikiran bodoh seperti itu." Hyunjin termenung sejenak.

"Haruskah aku?."

"Bertanya lagi ku hancurkan kepalamu!!!."

Hyunjin berjalan menghampiri Felix yang tengah memandang ke arah jendela sembari menggendong bayi mereka, ia menahan isakan nya hingga air matanya berlomba-lomba keluar dan memeluk tubuh mungil itu dalam dekapan nya.

Hyunjin menangis menumpahkan rasa sakitnya juga rasa bersalah nya pada Felix, ia mengeratkan pelukannya saat Felix ikut menangis di dekapan nya.

"Alpha aku mencintaimu..." Lirihnya, ia menatap manik Hyunjin yang menatapnya lembut, tamparan Jaemin menyadarkan nya jika ia begitu mencintai Felix, helaan nafas berat terdengar hingga Hyunjin kembali memeluknya lagi.

"Maaf, maafkan aku." Hyunjin memang bersalah jika saja orang tuanya tak menekan nya maka mungkin pertemuan nya dengan Felix sedikit lebih baik.

"Maafkan semua kesalahanku Felix, kau menderita karena ku." Felix mengangguk, menatapnya lembut dan kembali merengkuhnya dalam dekapan hangat.

Nefarious. [✅]Where stories live. Discover now