JASUKE SIBLINGS - 06.

1.1K 184 21
                                    

Happy reading!
vomment juseyo, yeorobun~

kayanya rencana menculik dek Jungwon itu akan benar terlaksana. bukan beneran diculik sih.. tapi dititipin. soalnya pas Sunghoon mau antar Jungwon yang tertidur justru ibuk dan bapak RT dengan pakaian super rapi bilang.. 'Duh mas Sunghoon, boleh titip dek Jungwon sebentar? soalnya bapak sama ibuk ada acara mendadak dan dek Uwonnya belum sempat dijemput tadi. tolong ya.. sampai nanti malam nanti kami jemput dek Uwonnya. boleh mas?' begitu kira-kira. dan dengan senang hati Sunghoon meng-iyakan dan kembali ke rumah dengan membawa bayi gemas itu.

"Kok dibawa lagi Uwonnya a?" tanya Ahra yang sedang duduk santai di kursi ayunan depan rumah.

Sunghoon pun menyusul mendudukan diri disamping Ahra "ibuk sama bapak RT nitip katanya sampe malem, mau pergi tapi gak sempet jemput tadi. yaudah aa bawa lagi." jawabnya sembari menyamankan posisi si bayi yang masih nyenyak tertidur. Ahra pun hanya mengangguk, sudah biasa, tidak masalah sama sekali buat mereka dititipi adik gemas seperti Jungwon.

Ah bicara soal Sunoo, kakaknya Jungwon, tadi dia ikut bersama orang tuanya sebab merengek ingin ikut. berbeda dengan Jungwon yang tidak terlalu suka keramaian, Sunoo itu anak yang hiperaktif. bisa dibilang dia itu social butterfly diantara anak kompleks yang lainnya.

"yaudah bawa masuk sana, kasian itu tidur sambil duduk sakit badan nanti." yang disuruh hanya menurut, memasuki rumah lalu pergi menuju kamar Jay karna AC kamarnya yang masih belum dibenarkan.








































Malamnya, Sunghoon dikabari jika ternyata ibuk dan bapak RT akan menginap sampai besok. dan meminta maaf merasa tak enak harus menitipkan Jungwon lebih lama lagi.

padahal diwaktu yang sama saat kedua orang tua itu khawatir akan kerewelan anaknya, si anak malah sedang tertawa lepas bersama keempat orang gila yang sedari tadi melemparkan lelucon padanya. mulai dari Jay yang memakai celana dalam dikepala, Jake yang memakai sapu ijuk sebagai gitar, Sunghoon yang menjadikan apron masak mama Jisoo sebagai outfitnya juga Ahra yang menari sambil menyanyi dengan suara cemprengnya. jangan lupa dengan dua tutup panci di kedua tangannya yang ia pukulkan sampai suara menggelegar memenuhi ruang tengah rumah besar itu.

kelimanya menggila sudah hampir satu jam lamanya, seakan tak merasa lelah sama sekali. sampai mereka akhirnya tepar, menjatuhkan diri diatas karpet masih dengan Jungwon yang menertawakan kegilaan mereka.

memang tidak seharusnya orang tua mereka merasa khawatir kepada anak-anaknya, beda lagi dengan keadaan rumah yang sudah seperti kapal pecah. bantal sofa berserakan sampai ke dekat tangga, tv menyala padahal tak juga dihiraukan eksistensinya, dapur yang sudah seperti rumah salju terbaluri tumpahan tepung sisa membuat pancake yang justru gosong sebab ditinggal menggila oleh yang lebih tua. tidak ada yang benar sama sekali.

semakin mengkhawatirkan lagi ketika mama Jisoo menelpon, memberitau jika mereka baru akan kembali saat hari minggu nanti. dimana masih dua hari lagi sampai hari yang dijanjikan. apa kabar rumah gustaff dua hari kedepan?

"Uwah! Hahahahha." bayi enerjik itu mulai tertawa saat yang lebih tua, menggelitiki perutnya sampai ia terjatuh diatas bantal. "Wahahahaha ctop, gewii gewiii hhahahah." geli katanya. sedangkan Jake, yang menggelitiki semakin jahil malah menciumi perut si adik kecil sampai akhirnya Jungwon lelah dan mulai menangis. "Huwwee akkal! yut uwon cakit huwee.." tentu saja mereka panik mendengar tangisan Jungwon yang besar bukan main. meskipun masih sedikit gemas mendengar nada cadel yang keluar.

Sunghoon yang tertidur karna kelelahan pun terbangun mendengarnya, dia langsung terduduk dan malah mendapati kedua kakaknya serta sang adik malah diam memperhatikan yang sedang menangis.

ga ada akhlak sekali sodaranya ini. batin sunghoon.

"Gendong kek, malah diliatin aja sih manusya." kesal Sunghoon. dia mengambil alih si kecil kedalam gendongannya diikuti oleh pandangan ketiga orang lain, yang merasa takjub saat bayi itu langsung terdiam dari tangisnya. menemplok dibahu kakak favoritnya masih dengan sedikit sesegukan. waw impresif..

Sunghoon berjalan mengelilingi ruang tamu sambil menenangkan Jungwon, benar² seperti ayah dan anak. mungkin seperti itu juga gambaran ketika Sunghoon menjadi seorang ayah nanti.

"Kalian beresin ruang tamu, gue mau nidurin Jungwon dulu. dapur biar gue yang beresin nanti." katanya terus pergi menuju kamar tidurnya, merasa si bayi sudah mengantuk. untung saja sudah makan malam. di ruang tamu, ketiga orang adik berkakak itu menuruti perintah, mereka segera membereskan sisa kerusuhan dan mengembalikannya ketempat masing².












































Kkeutt..

Siapa yang mau jadi calonnya Sunghoon??

Aqqqq.gg








































Terimakasih udah mampir dan baca cerita yang random ini.. jangan lupa mampir dicerita sebelah ya hyungg♡♡

ayayay!

SIBLINGS | JASUKEWhere stories live. Discover now