19. Art Conclusion

6.1K 656 20
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kembali pada tujuan datang ke Seoul, Da In bersiap untuk pergi menemui seniman Kim. Di depan pintu kamarnya, Taehyung sudah berdiri menunggu sambil menyimpan kedua tangan dalam saku celana. Hari semakin sore dan mereka harus menyelesaikan sebelum malam ini, agar besok pagi bisa kembali ke Valley Hills. Kala pintu terbuka, senyuman merekah di wajah Taehyung. Sedikit aneh, sebab jarang sekali Da In mendapati pria itu mengulas senyum yang seperti ini. Lebih sering menunjukkan senyum iblis. Selanjutnya, tanpa berbasa-basi segera meninggalkan hotel dan pergi ke rumah seniman Kim.

Butuh lima belas menit lamanya hingga sampai pada kediaman mewah yang berhasil membuat Da In terkagum-kagum. Dengan melihat desain rumah dari luar saja, orang pasti sudah tahu betapa kental darah seni pada pria jakung berlesung pipi dihadapan Da In dan Taehyung sekarang. Senyumannya begitu manis dilontarkan pada kedua tamunya. Mempersilahkan masuk dengan ramah. Lalu meminta salah seorang pelayan menyiapkan jamuan untuk mereka. Oh, seniman Kim sangat jauh berbeda dari rumor yang beredar. Mereka mengatakan pria ini dingin dan keras kepala. Nyatanya sangat hangat dan ramah.

Berbasa-basi sejenak, Taehyung menjelaskan maksud kedatangannya sekaligus menawarkan kesediaan karya seniman Kim untuk dipajang pada pameran. Percakapan mereka tidak terlalu alot, hingga akhirnya Taehyung menyinggung sebuah lukisan yang menjadi tujuan utamanya. Jelas sekali raut wajah pria berkacamata dihadapannya berubah total. Keningnya berkerut seakan sedang terusik. Namun berusaha sedemikian rupa menutupi dengan senyuman yang terlihat dipaksakan. Sepertinya ini maksud dari rumor yang Taehyung dengar.

"Namjoon-ssi, kami akan menyediakan main spot di galeri untuk lukisanmu. Tidak hanya satu, semuanya. Saya yakin lukisan anda akan menjadi bintang utama di galeri," ujar Taehyung memberi penawaran yang belum cukup membuat Namjoon tertarik.

"Terima kasih, Direktur Kim. Aku akan dengan senang hati mempercayakan pada galeri Future. Tapi.. untuk yang satu itu, maaf, tidak bisa."

"Namjoon-ssi.."

Belum sempat Taehyung melanjutkan kalimat, Namjoon memotongnya sepihak dengan tegas. "Maaf, Direktur Kim. Lukisan itu tidak akan pernah dipamerkan dimanapun, sebab aku tidak membuatnya untuk dijadikan konsumsi publik. Itu memiliki arti tersendiri untukku. Sebuah kenangan," ujar Namjoon sendu.

Make It RightWhere stories live. Discover now