11. Perkara Kucing

15.2K 2.1K 1.6K
                                    

Melukis Senja - Budi Doremi

Siap baca INDESTRUCTIBLE?

BILANG 'AKUUU' KALO KALIAN RETOS!

TOLONG KOMEN SETIAP PARAGRAFNYA!

I'm SKEL, ready?

SELAMAT MEMBACA RETOS! 💜

"Kamu adalah rumah, walaupun belum berkepemilikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu adalah rumah, walaupun belum berkepemilikan."

***

"Mom! Dad!" tengah malam begini Elea sedang berteriak histeris. Farren yang baru pulang pun terpaksa menghampiri Elea.

Semua orang berkumpul di Zoo kecil milik Elea yang isinya semua kucing. Ah, Farren mengerti. Tapi, dia akan pura-pura bodoh dan tidak tahu saja.

"Elea ada apa, sih?" tanya Anara, diyakini wanita awet muda itu sudah tidur, dan kini terbangun oleh teriakan anak bungsunya ini.

Galang pun ikut bingung kenapa anak kesayangannya teriak-teriak, pasti ada alasan. Elea tidak gila yang teriak-teriak tengah malam begini, kecuali bila bertemu dengan Janu. Sudahlah.

"Elea kenapa? Milo sakit?" tanya Galang, pasti ini menyangkut kucingnya.

Elea mulai mengeluarkan air matanya, rasanya sakit saat ia akan berbicara. "Chilo hilang!" ujar Elea setelah itu dia menangis histeris sambil memeluk Galang.

"Hah Chilo?" tanya Anara, Anara tahu Chilo adalah anak dari Milo kucing kesayangan Elea.

Kaga ilang, gue titipin, bego! batin Farren yang masih pura-pura bego.

"Aaaaaa Dad, cari Chilo!!" Elea merengek, Chilo sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri bahkan lebih dari itu.

"Mbak, tadi yang bersihin ruangan ini siapa?" tanya Anara kepada tujuh asisten rumah tangganya.

"Tidak ada, Bu. Karena tadi saat ibu pergi kita juga pergi," kata salah satu asisten rumah tangganya.

Alis Anara berkerut heran. "Pergi ke mana?"

"Ke Mall, Den Yasa yang suruh."

Farren membulatkan matanya, ah dia lupa agar semua asisten rumah tangganya tutup mulut. Bila begini Farren akan menjadi sasaran atas pertanyaan Anara.

"Abang, coba jelasin kenapa suruh semua Mbak yang ada di rumah pergi?" tanya Anara, feeling Anara kuat kalau Farren yang membuat masalah. Tapi dia diam saja dulu, menunggu Farren menjelaskan.

"Kasian mereka butuh liburan, yaudah Yasa kasih uang buat belanja aja," jawab Farren polos tanpa dosa, sedangkan Galang sudah menatapnya tak bersahabat. Pasti ada udang di balik batu.

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang