chapter 3

15.7K 1.1K 47
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

'bruk'

Jungkook tersungkur di tengah lapangan, membuat celana olahraga panjang nya robek di bagian lutut.
Jungkook meringis sakit,nafas nya masih memburu pasca baru saja berlari di lapangan.
Hari ini kelas nya keluar lapangan karena belajar olahraga, guru nya meminta mereka berlari lapangan sebagai pemanasan namun Jungkook kurang berhati-hati sehingga ia tersungkur dengan lutut yang berdarah.

"Jungkook kau oke?"

Guru olahraga yang baru mengajar kelas nya seminggu yang lalu,guru pengganti atau bisa dikatakan guru baru.
Jungkook mengangguk mengiyakan, wajahnya tampak terlihat menahan sakit, bahkan sesekali bibir nya meringis sakit.

"Ingin saem antar ke UKS?"

"Tidak usah saem,saya bisa sendiri."

Jungkook berusaha bangkit dari tempat nya namun kembali duduk karena kaki nya yang terasa lemas.
Guru baru disamping nya terkekeh, kemudian ia membantu murid keras kepala nya memapahnya agar sampai keruang UKS.

"Tidak usah Saem saya.."

"Kalian lanjutkan pemanasannya, Saem ingin mengantar teman kalian ke UKS."

"Baik Saem!" Serempak semua murid kelas 2-A.

Perlakuan guru disamping nya ini memang sangat baik,namun entah mengapa Jungkook merasa tidak nyaman jika berada di dekat guru baru nya.
Perasaan was-was dan takut entah lah padahal guru baru nya ini sangat baik dan cara mengajar nya pun menyenangkan.

"Emm Saem sampai sini saja. Kamsanhamnida sudah ingin mengantar saya"

Jungkook melepas tangan gurunya pelan yang berada di pinggang nya sejak tadi,namun pegangan itu tidak terlepas meskipun Jungkook sedikit keras melepaskan nya.

"Saem.." ucapan Jungkook menggantung,ia sedikit bergidik ngeri saat tatapan matanya dan guru baru nya bertemu. Pupil mata gelap yang entah mengapa terlihat mengintimidasi.

"A-ano Saem.."

"Saem akan mengantar mu sampai UKS."

Guru itu terus menggiring Jungkook,mau tidak mau Jungkook akhirnya kembali melanjutkan langkahnya yang terasa begitu mencengkeram.

"Santai saja jeon. Aku ini guru mu bukan penjahat" kekehan terdengar setelah nya, Jungkook tersenyum paksa.

"Oh ngomong-ngomong kudengar kau juga murid baru disini."

"Ne Saem"

Guru itu manggut-manggut, tatapan nya terus saja menatap satu titik yaitu wajah jungkook yang terlihat manis,sangat manis apalagi jika keringat di kening Jungkook menetes.

Jungkook tersentak kaget saat tiba-tiba saja tangan guru penjaskes nya meraba pinggang nya, sedikit risih jungkook menahan tangan nakal itu.
Sontak guru itu langsung menatap Jungkook dengan pandangan yang Jungkook tidak mengerti, kemudian wajah itu menampilkan senyum yang membuat siapa saja luluh, boks smile andalan nya.

"Oh Mianheyo jeon,saem sering melakukan ini pada istri Saem,dia sering bilang ini nyaman"

Jungkook mengangguk sekilas,ingin rasanya ia mendorong tubuh besar disamping nya dan berteriak mengatakan 'aku ini murid mu bukan istri mu sialan!'.
Tapi ini jeon jungkook,tidak akan berani berteriak memaki meskipun dalam hati ingin.

"Kita sampai."

Ucapan guru baru nya itu menyadarkan Jungkook kembali ke alam sadar nya,Jungkook melepaskan tangan gurunya sedikit terburu karena memang sudah tidak nyaman.
Lalu Jungkook membungkuk sembilan puluh derajat sembari mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih Saem Taehyung"

Guru yang diketahui bernama Taehyung itu kembali menampilkan boks smile nya yang entah mengapa malah membuat Jungkook merinding.

"Jika ingin sesuatu minta saja pada Saem"

Kepergian guru itu membuat Jungkook lega,ia membuang nafas panjang sembari memasuki UKS dengan langkah tertatih.
Ruangan ini tidak pernah Jungkook masuki, karena selama dua bulan ia sekolah disini jungkook jarang sakit.

"Permisi"
Jungkook memanggil seseorang yang mengenakan pakaian serba putih, Penjaga UKS di sekolah ini.

Pria yang berpakaian serba putih itu membalikkan badannya, kemudian ia tersenyum melihat seorang remaja terluka dihadapannya.
Satu kata yang jungkook nilai dari lelaki dihadapannya. Tanpan.

"Kau sakit apa?"

"A-ano aku terjatuh saat melakukan pemanasan di tengah lapangan,lututku terluka"

Pria itu menatap jungkook dari atas sampai bawah kemudian pandangan nya tertuju pada celana Jungkook yang bolong dibagian lutut.

"Duduk lah diranjang"

Jungkook menurut, ia duduk di ranjang yang memang berada di setiap UKS.
Suasana didalam sini sangat senyap, mungkin karena penjaga di sini tipe orang yang irit bicara,tidak seperti Hyung nya yang suka bicara.

"Siapa namamu?"

"Eh? Jeon Jungkook"

Pria itu kembali tersenyum,ia membuka kotak P3k yang baru saja ia ambil, memilih obat mana yang cocok untuk mengobati luka Jungkook.

"Namaku jin. Kim seokjin,kau bisa panggil aku Hyung karena aku bukan guru disini" ucap nya dengan kekehan diakhir kalimat.

"Ah nee Hyung"

Jungkook sedikit meringis saat Seokjin mengangkat kaki nya yang terluka ke atas ranjang, kemudian dengan telaten seokjin menggulung celana itu sampai atas lutut Jungkook.

Seokjin menaruh cairan diatas kapas, saat ia hendak menempelkan nya diluka Jungkook tiba-tiba remaja itu berseru nyaring.

"Hyung! Itu bukan alkohol itu cuka makanan!"

Seokjin terdiam, matanya menatap kapas yang berada di udara hampir mengenai luka yang masih berdarah itu.

Jungkook terkejut saat tiba-tiba saja seokjin tertawa lepas,lalu ia membuang kapas itu kedalam tong sampah.

"Mianheyo Jungkook,aku sering keliru, kebiasaan ku makan di dalam UKS dan malah meletakkan cuka makanan di dalam kotak P3k"

Jungkook ikut tertawa,namun tawanya hambar tidak seperti seokjin yang kini mengambil alih botol cuka di tangan jungkook.
Ya,Jungkook tadi memeriksa jenis obat apa yang hendak seokjin berikan padanya,lalu Jungkook terkejut ternyata cuka makanan yang hendak seokjin berikan.
Kalau tidak dihentikan pasti luka Jungkook bisa dipastikan akan infeksi karena terkena cuka makanan.

"Sekali lagi Mianheyo kookie"
Kali ini seokjin memberikan obat yang benar, setelah dibersihkan menggunakan kapas dan alkohol,luka Jungkook diberikan obat merah dan dibalut dengan kain putih dan kapas.

"Ne Hyung gwenchana, semua orang bisa melakukan kesalahan"

Seokjin kembali terdiam kemudian senyum kembali terukir di bibir nya.
"Ya semua orang bisa melakukan kesalahan."

Setelah mendapatkan pengobatan, Jungkook dan seokjin berbincang sebentar,tidak terasa jam pelajaran kedua akan dimulai, membuat Jungkook segera beranjak dari tempatnya.

"Gomawo hyung, Jungkook harus kembali kekelas"

"Ingin ku antar? Kaki mu masih sakit seperti nya"

Jungkook menggeleng sembari tersenyum kecil, ternyata seokjin adalah orang yang menyenangkan, sayangnya waktu begitu singkat sehingga membuat Jungkook harus pergi meninggalkan seokjin.

"Tidak usah Hyung. Sekali lagi gomawo"

Saat Jungkook hendak membuka pintu UKS,pintu itu ternyata sudah terbuka lebih dulu.

'deg'

Dan menampilkan sesosok pria dengan pakaian serba hitam nya.

"Ahjusi"

Criminal  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang