chapter 7

11.9K 1K 18
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

'Brak! Brak! Brak!'

Sejak awal kedatangan nya ke dalam sebuah rumah kecil minim cahaya itu tak henti-hentinya ia mencoba melarikan diri, beberapa kali tangan kecil nya mengangkat kursi rusak didekat nya ke arah jendela yang tertutup rapat.

"Sialan! Aku harus keluar"

Bahkan umpatan tak henti-hentinya keluar dari bibir tebal nya.
Masih menggunakan seragam sekolah nya yang mulai lusuh dan kancing baju teratas nya lepas entah kemana,ia ingat kemarin dirinya hampir dilecehkan oleh orang yang membawa nya ke dalam rumah neraka ini.

"Mau sampai kapan kau melakukan ini?"

Suara bariton itu,suara yang sudah sangat familiar ditelinga remaja yang tak henti berusaha membuka jalan keluar namun hasil nya sia-sia.

"Bangsat! Keluar kan aku!"
Seperti nya ia sudah lelah,lihat saja sekarang ia sudah tidak mengangkat kursi rusak,malah dengan penuh keberanian ia menatap nyalang pria dewasa yang terlihat mendominasi disana.

Pria itu menggeram kesal,dapat dirasakan aura dominan yang membuat remaja itu sedikit menciut.

"Berhenti berbuat bodoh! Kau tau kayu jati itu tidak mungkin bisa di bobol oleh kursi rusak"

Perlahan remaja itu maju mendekati remaja dengan marga park,dengan waspada remaja yang diketahui bernama Jimin itu memundurkan langkahnya.

"Berhenti!"

Suara bergetar itu membuat Yoongi malah semakin memajukan langkahnya,ia bahkan sudah kembali menampilkan seringai di bibirnya.
Sejak awal ia membawa bocah bernama Park itu tidak pernah sedikitpun Jimin mengeluarkan air mata nya, sifat nya yang angkuh dan keras itu membuat Yoongi tertantang, tidak pernah ia menemukan korban nya yang berani seperti Jimin.
Yoongi ingin sekali melihat Jimin menangis dan memohon kepada nya.

"Yak!"

Yoongi berhasil menangkap lengan Jimin membuat Jimin memberontak mencoba melepaskan genggaman tangan Yoongi,namun apa daya kekuatan nya kalah saing.

"Akh!" Jimin kembali berteriak saat ia merasakan rambut nya ditarik begitu kuat.

"Memohon lah Jimin, memohonlah. Jika kau melakukan nya maka akan kulepaskan"

Jimin menggeleng menolak permintaan Yoongi, membuat Yoongi yang tadinya menyeringai kini wajah nya dingin tanpa ekspresi.

"Akh!"

Tubuh Jimin dihempaskan begitu saja,lalu Yoongi kembali menjambak rambut Jimin yang mulai panjang.

'plakk'

Jimin merasakan pipinya memanas,ia juga merasakan rasa besi di mulut nya, pasti bibir nya berdarah sekarang.

"Tidak ingin eh!?"

Jimin kembali menggeleng kuat membuat Yoongi kalap.

'buk! buk! buk!'

"Akh!!!"

Yoongi dengan kesal menendang tubuh kecil Jimin tanpa ampun, membuat Jimin meringkuk mencoba melindungi tubuh nya namun tendangan Yoongi yang tidak main-main itu membuat Jimin tidak bisa melindungi diri nya.

Yoongi mengatur nafasnya yang memburu akibat menahan amarahnya,ia memandang Jimin yang sudah terkulai di lantai berdebu.
Jujur saja Yoongi tidak puas setelah menyiksa Jimin,ia ingin melihat Jimin menangis dan memohon padanya.

"Sialan bocah ini kuat juga" gumam Yoongi sembari memikirkan cara bagaimana membuat Jimin agar memohon padanya.

Seringai yang sempat hilang tadi kembali terlihat, Yoongi meninggalkan tempat dimana Jimin mencoba bangkit,ia keluar sebentar untuk melihat hari yang ternyata sudah kembali gelap,Yoongi menutup pintunya dan kembali kekamar dimana Jimin masih tergeletak disana.

"Kau suka bermain?"

Jimin mengabaikan pertanyaan Yoongi membuat Yoongi berdecih kesal.

"Kau tidak punya mulut ? Kau bisu!?"
Lagi,Jimin mengabaikan ucapan Yoongi membuat Yoongi berdecih kesal.

Jimin diam saja saat Yoongi kembali menarik tubuh nya, memaksa nya bangkit padahal kaki nya sudah lemas tidak bisa menahan berat badan nya.

Yoongi mencengkeram dagu Jimin sehingga Jimin mendongak kan kepalanya menatap Yoongi penuh benci.

"Masih tidak ingin memohon? Baiklah akan ku buat kau memohon dibawah ku"

'bruk'

Tubuh Jimin semakin terasa remuk saat Yoongi membanting tubuh nya ke atas ranjang, perasaan Jimin mulai tidak enak saat ia melihat Yoongi membuka kancing baju nya satu persatu.
Ditambah Yoongi mulai merangkak naik keatas ranjang masih dengan seringai mengerikan nya.

"Ma-mau apa kau?"

Tanya Jimin mulai waspada,ia perlahan memundurkan tubuhnya, berniat turun dari atas ranjang namun dengan cepat Yoongi menarik kaki Jimin sehingga Jimin berada dikungkungan Yoongi.

Yoongi tersenyum puas melihat Jimin yang mulai bergetar ketakutan, lihatlah mata tajam itu yang terlihat ketakutan,ah sangat indah dimata Yoongi.

Yoongi dengan santai membuka kancing baju Jimin,tentu saja Jimin mencoba menyingkirkan tangan nakal Yoongi.

"Berhenti!"

Tidak mendengar kan jeritan ketakutan itu,Yoongi malah seakan menikmati jeritan ketakutan dari bibir Jimin.

"Memohon lah"

"Tidak akan! Berhenti kubilang!"

'srekk'

Jimin membulat kan bola matanya saat dengan santai nya Yoongi merobek baju seragam nya sehingga kancing yang tersisa putus berceceran.

"Yak! Hmmmpp"

Jimin kembali memberontak saat Yoongi dengan kurang ajar nya mencium kasar bibir nya,Yoongi menyesap darah yang berada di bibir Jimin.

'plakk'

"DIAM!"

Jimin yang tadi nya memberontak heboh kini terdiam saat Yoongi menampar kembali pipi nya dan berteriak tepat di depan wajah nya, membuat tubuh Jimin semakin bergetar ketakutan.

"Berhenti!"

Lagi. Jimin kembali memberontak dengan menendang kedua kaki nya brutal saat Yoongi kembali melucuti pakaiannya yang tersisa yaitu celana seragam nya.

"Aku ingin melihat mu menangis dan memohon"

Jimin menggeleng kuat menolak Yoongi, membuat Yoongi semakin ingin membuat Jimin tunduk padanya.

"Kau satu-satunya korban ku yang keras kepala Jimin. Jangan salah kan aku jika aku memaksa"

"Anghhh! Le-pas! Ha.. lepaskan!"

Jimin menggeleng pelan merasakan sesuatu yang hangat di leher nya, bahkan sekarang ia merasakan leher nya sakit karena Yoongi mulai menggigit leher nya, berkali-kali Jimin menggigit bibir bawahnya mencoba menahan suara aneh yang keluar dari bibirnya.

Tanpa sadar Yoongi ternyata sudah membuka seluruh pakaian Jimin membuat Jimin bugil,Yoongi menjilat bibir bawahnya melihat pemandangan dihadapannya, ternyata tubuh Jimin sangat bagus.

Jimin menggeleng kuat saat ia melihat Yoongi diatas nya mulai membuka ikat pinggang nya, masih dengan seringai dibibir nya.

"Ayo mulai sayang"

🐯

Lanjut?

Criminal  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang