chapter 15

10K 721 27
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Jika saja kekuasaan bisa di dapat dengan mudah,maka Xiumin ingin mendapatkan nya detik ini pula.

Xiumin,pria tampan dengan rasa kesetiaan yang tinggi rasanya ingin berkhianat saat ini,mata nya merah menahan amarah melihat seseorang yang ia cintai terkulai lemas di atas lantai tanpa sehelai benang pun.
Lalu keadaan sama dialami juga oleh seorang park Jimin yang bahkan keadaan lebih parah karena sejak awal pria mungil itu terus saja berontak.

Xiumin berdecih kesal melihat pria-pria bajingan yang sama keadaan sudah terkulai lemas dengan wajah penuh kebahagiaan,Xiumin jijik melihat nya.

"Sudah jangan melamun. Bawa Jungkook kekamar nya"

Xiumin menatap kyungsoo sekilas kemudian ia mengangguk, dapat ia lihat kyungsoo sedang menggendong Jimin untuk dibawa kembali ke kamar nya.

Xiumin pun melakukan hal sama,ia membawa jungkook dengan sangat hati-hati seakan Jungkook adalah permata paling berharga yang harus di jaga.

Xiumin meletakkan tubuh Jungkook ke atas kasur,ia mengambil lap basah untuk membersihkan tubuh jungkook.
Xiumin bisa mendengar suara isakan tangis yang kembali terdengar dari bibir tipis itu, membuat hati Xiumin berdenyut sakit menyaksikan orang yang ia cintai dilecehkan seperti tadi,namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Manusia mana yang paling hina daripada sekelompok tuannya?
Mereka menyiksa serta melecehkan anak dibawah umur, apalagi umur jungkook masih tujuh belas tahun.

"Hiks... Appo Hyung,Hoseok Hyung hiks..kookie mau pulang"

Xiumin terluka melihat Jungkook yang dalam tidurnya pun mengigau ketakutan,dengan lembut Xiumin menggenggam tangan Jungkook yang bergetar.
Xiumin mengulas senyum saat melihat Jungkook mulai tenang, setelah memakaikan jungkook pakaian baru Xiumin menyelimuti tubuh itu.

"Hyung janji akan membawa mu pergi dari sini Jungkook"

Xiumin mengecup kening Jungkook kemudian pergi dari kamar Jungkook.
Saat baru saja menutup pintu,Xiumin dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba mendorong tubuh nya ke tembok dengan dirinya yang dikukung oleh tubuh seseorang.

"Bagaimana kabarmu?"

Xiumin tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya,ia menatap tajam kearah pria yang sedang mengukung tubuh nya,wajah yang dulu selalu menghiasi mimpinya dengan senyum tulus namun sekarang terlihat palsu.

Xiumin mendorong tubuh yang lebih besar dari nya namun tubuh itu kembali mengurungnya diantara kedua tangan pria itu.

"Lepaskan!"

Xiumin menatap tajam mata pria dihadapannya, sedangkan pria itu mengulas senyum untuk yang kesekian kalinya.

"Dulu kau bahkan tidak ingin melepaskan ku saat aku mengukung mu seperti ini"

Terdengar decihan dari bibir Xiumin yang dulu selalu bicara dengan kata-kata manis.

"Bedakan antara dulu dan sekarang. Sekarang minggir!"

Xiumin berhasil mendorong tubuh itu namun baru dua langkah,tangan Xiumin ditarik kuat membuat tubuh nya menabrak dada bidang pria itu, sedetik kemudian pria itu dengan lancang mengecup bibir Xiumin.

"Chen!"

Terlihat wajah Xiumin yang sudah merah karena marah,ia bahkan sampai menunjuk wajah Chen karena tingkah Chen yang keterlaluan.

"Manis, rasanya tidak berubah"

Senyum tulus Chen menurut Xiumin terlihat palsu,kenapa pria ini tidak mabuk seperti tuan nya dan yang lain.
Apa Chen tidak minum?
Tapi Xiumin melihat Chen beberapa kali tadi minum,bahkan Xiumin bisa melihat Chen sudah tidak sadarkan diri tadi.

Criminal  [END]Where stories live. Discover now