#47 [Bagaimana?]

124 28 25
                                    

"Padahal tujuanku ingin mengajak Sena jalan di akhir pekan. Kenapa kau malah membawa cecungguk itu ke rumah Sena? Jadi gagal kan."

Entah bagaimana, sekarang Jimin ikut mobil Jungkook dan pulang bersamanya. Jimin juga yang menyetir mobil tersebut.
.
.
Flashback On*

"Sena, sepertinya tadi aku mendengar suara ribut dari dapur. Apa ada masalah?."-Tanya Seokjin sembari menghampiri Sena dan para tamu (Jungkook, Taehyung, Jimin) di ruang tamu.

"Tidak ada, Kak. Aku hanya sedang mengajak ngobrol tamu-tamu kita."

"Oh, baguslah."-Lantas Seokjin mengambil duduk di samping Sena.

"Di mana daddy dan yang lain?."

"Daddy sedang istirahat. Soobin dan Jisu ada di kamar mereka masing-masing."

Seokjin hanya membulatkan bibir sembari mengangguk.
.
.
"Baik Tuan-Tuan, mari kita lanjutkan lagi ngobrolnya. Oh iya, aku ambilkan camilan dulu."

"Tidak perlu, Tuan Seokjin."-Cegah Jungkook.

Seokjin yang ingin bangkit pun kembali duduk.
"Lho, kenapa?."

"Makan yang tadi saja sudah membuat kami kenyang."

"Oh, baiklah hehe."

Taehyung memperdekat jarak duduknya dengan Sena lalu merangkul gadis itu.
"Kak, aku ijin mengajak Selly jalan-jalan ya."

Seokjin menatap Jungkook sekilas dan menyadari bahwa Jungkook tak suka dengan apa yang dilihatnya saat ini. Seokjin jadi merasa tak enak.
"Bagaimana dengan Tuan Jungkook?."

"Aku pulang saja."-Sahut Jungkook cepat.

"Lho, kenapa?."

"Tadinya aku ingin mengajak Sena diskusi bisnis dan bertanya apakah dia punya ide baru untuk meningkatkan kualitas kerjasama ini. Tapi sepertinya akhir minggu ini adalah waktu bersama pacarnya. Jadi aku tak berhak mengganggu ya kan."

"Tuh, sadar diri."-Sahut Taehyung spontan dan membuat Seokjin melotot padanya.

"Jaga bicaramu!."-Tegur Seokjin dan langsung membuat Taehyung terdiam.

"Maaf."-Taehyung melirik Jungkook dengan senyuman tipis. Di balik ekspresi polosnya, terdapat tatapan mengejek di sana. Otomatis itu membuat Jungkook harus kembali menahan emosi.
.
.
"Kalau begitu aku permisi. Ayo, Jim!."-Pamit Jungkook seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Wah secepat ini? Sayang sekali."-Seokjin pun ikut bangkit disusul Jimin.

"Kook, aku ikut denganmu?."-Bisik Jimin bertanya.

"Ya terserah kalau kau mau jadi obat nyamuk."-Bisik Jungkook balik.

Jimin beralih menatap dua manusia di depannya.
'Ah iya juga.'
"Taehyung, aku pulang duluan ya dengan temanku."

"Iya tidak apa-apa, Pak Bos. Terima kasih ya sudah mau repot-repot ikut denganku."

Jimin tersenyum tipis.
"Iya, tidak apa-apa. Jangan lupa tingkatkan lagi kualitas kerjamu. Aku ingin kau tampil maksimal di iklan nanti."

Taehyung balas tersenyum sembari menunjukkan jempol.
"Oke, Pak Bos."

Flashback Off*
.
.
"Maaf, Kook. Aku merasa bersalah karena kejadian waktu itu, jadi aku membantunya. Lagipula kita bertiga dulu berteman sangat baik bukan?."

"Hah!?! Sekarang sudah beda! Kau tidak lihat wajah sok tampannya tadi!? Ingin kucakar-cakar rasanya. Harusnya Sena jalan denganku hari ini! Padahal sudah mulai ada kemajuan."

SIRENA 2✔Where stories live. Discover now