#52 [Firasat]

184 23 12
                                    

[Kerajaan Samudra Hindia]

"Namjoon, kau dan Eunchan adalah pendeteksi lokasi yang handal. Aku ingin kau selidiki Kim Soobin dan cari tahu di mana tempat tinggalnya sekarang."

"Kim Soobin?"

"Ya, seseorang yang mungkin tidak asing lagi untuk kau dengar."

"Tapi... bukankah dia sudah---"

"Dia masih hidup!."

!?!

"Maaf, memangnya kenapa tiba-tiba---"

"Jangan banyak tanya dan lakukan saja perintahku!."

Namjoon pun mengangguk.
"Baik, Yang Mulia. Aku akan coba cari tahu."
'Ini gawat! Jangan-jangan yang dimaksud adalah Choi Soobin. Aku harus memberitahu Pangeran Jungkook!.'
.
.
.
***

'Sudah kuduga bakal tidak ada sinyal di istana karena kedalaman lautnya terbilang dalam. Percuma bawa-bawa ponsel daratan jika tidak berguna di sini. Bagaimana jika Soobin mengabariku lewat ponsel ini dan ternyata aku tidak aktif. Dia mungkin akan berpikir aku sudah lupa cara menggunakannya dan kembali tidak mengerti soal ponsel.'-Gumam Jisu di dalam hati.

"Dari mana kau dapatkan benda itu?."

Deg!

Jisu yang terkejut sontak menggeletakan ponselnya.
'Duh gawat! Kenapa tiba-tiba Taehyun masuk ke kamar sih!?.'
"Aku mendapatkannya dari daratan."

"Apa laki-laki itu yang memberikannya?."

"Siapa? Pria manusia yang kau lihat waktu di Pantai Jeju? Ya, memangnya kenapa? Dia cuma temanku."

"Teman ya? Tapi kau bisa bersamanya sampai berhari-hari dan dibelikan alat komunikasi manusia juga? Bukankah itu sudah melebihi batas seorang teman? Apalagi kalian belum mengenal lama."

"Kenapa? Kau cemburu ya?."-Ucap Jisu setengah meledek.

"Jelas aku cemburu! Aku tidak suka kalau istriku didekati pria lain!."-Tegas Taehyun secara terang-terangan.

"Santai saja, kau kan masih punya istri satu lagi. Ya kan?."

Taehyun menghela napas panjang berusaha untuk tetap sabar.
"Baiklah, mungkin kau masih marah padaku. Kau boleh mencaciku sepuasmu, silahkan saja. Asal jangan meluapkan kemarahanmu dengan membuatku cemburu terhadap pria lain. Aku tidak suka!."

"Kau pikir aku juga tidak cemburu?!."

"Ya, untuk itu aku minta maaf soal hal tersebut. Aku sudah menyakiti perasaanmu, aku---"

!!!

Taehyun terkejut saat Jisu pingsan secara tiba-tiba. Ia segera menghampiri Jisu dan menepuk-nepuk pipi istrinya itu dengan ekspresi panik.
"Sayang, kau kenapa!?!."
.
.
.
.
.
***

Flashback On*

"Dengar, Tuan Jeon Jungkook. Aku menyetujui kesepakatan gila ini bukan karena aku mencintaimu. Kau jangan berpikir bahwa aku menerimamu sebagai kekasihku! Kekasihku tetaplah Jacky! Kalau kau macam-macam aku bisa langsung putuskan kerja sama kita juga tanpa pikir panjang."

Jungkook tersenyum tipis.
"Kau tenang saja, Sena. Aku bukan pria yang seperti kau pikirkan kok."

Flashback Off*
.
.
'Aku tak habis pikir dengan pria itu. Apa perlu aku mendiskusikan ini dengan Jacky agar ia tak salah paham di kemudian hari? Tapi bagaimana kalau Jacky marah padaku dan menganggap aku selingkuh? Ck!.'

Drrttt... Drrttt...

Sena mengambil ponselnya dengan malas. Namun langsung bersemangat mengangkat saat tahu yang meneleponnya adalah Taehyung.
.
.
"Halo, Jacky!."

SIRENA 2✔Where stories live. Discover now