3 (b)

27 5 0
                                    

Good night

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊





🌹🌹🌹🌹








Sejak pertemuanku dengan Igo di mall dan berakhir kami hang out bersama dengan Nanda, cewek Igo dan Qonita, teman Nanda, Igo mencoba mengenalkanku pada Qonita. Hal tersebut juga atas dukungan ceweknya yaitu Nanda. Dan akhirnya aku menerima tawaran mereka.

"ayolah! Kan cuman berteman aja, ga lebih," kata Igo

"gue lagi ga minat dan tertarik saya yang berhubungan dengan pacar," jawabku santai

"Toh lo kan udah kerja dan mapan. Sekarang apa yang mau lo cari coba," kata Igo

"masih pengen ngebahagiain orang tua, jadi adik yang baik dan jadi om yang berwibawa buat keponakanku," jawabku sambil menerawang

"emang lo udah punya keponakan? Bukannya kakak lo baru mau nikah? Apa jangan - jangan….." tanya Igo sedikit terkejut

"bukan dodol, kakak gue yang pertama kan udah nikah dan punya anak. Kalo kakak kedua gue mau nikah, tapi ga ada hamil duluan ya," potongku sambil menyoyor kepala Igo

"kirain hehe…." jawab Igo sambil nyengir

"gimana tawaran gue, lo mau ga? Cukup temenan aja! Ga harus lo paksain jadi pasangan! Buat nambah temen aja," lanjut Igo yang masih meneruskan tawarannya

"ya udah lah. Ketimbang gue dengerin ocehan lo yang bikin tambah pusing. Gue iya in aja," jawabku sambil membuang napas karena sudah lelah dengan kelakuan temen kuliahku yang rada gimana gitu

"nah, gitu dong. Biar keliatan kalo ada yang lagi deket, biar keliatan laku," katanya sambil tertawa

"ga laku, emang dagangan," kataku sambil mendelik padanya

"sabar bro. Ati - ati sama mata lo, entar malah keluar tu mata," kata Igo dengan ekspresi takut yang dibuat - buat dan aku mendegus melihat kelakuannya

"ini nomornya Qonita dari Nanda," kata Igo yang sibuk dengan ponselnya

Ting

Terdengar suara notifikasi pada ponselku. Aku mengambil ponselku yang berada di kantong celanaku dan melihat siapa yang mengirim pesan.

"tuh muke jangan kayak gitu dong," kata Igo saat melihat ekspresi ku yang sedang melihat ponselku

"hmmm…." gumamku

Aku mendengus ternyata yang mengirim pesan adalah dia, si Igo. Dia mengirimkan nomor kontak Qonita padaku. Kemudian aku save nomor Qonita.

"udah gue save nomornya," kataku sambil menunjukkan layar ponselku kepada Igo

"sip," jawabnya sambil memberi tanda like dan nyengir kepadaku

Sejak pertemuan itu, Igo memberikanku nomor ponsel Qonita, begitu juga dengan Nanda. Dia juga memberikan nomor ponselku pada Qonita. Dan kami berdua pun akhirnya menjadi teman chat melalui aplikasi WA.

Qonita adalah teman kerja Nanda, cewek si Igo. Aku kira dia adalah teman sekolah Nanda, ternyata bukan. Dia bekerja sebagai pelayan di toko roti yang bernama NiNiPpo Cookies. Toko itu menjual berbagai cookies dan tart. Kadang Qonita memberiku kue yang dijual di toko itu.






Hari ini aku bertemu dengan Qonita di cafe yang berada di mall di tempat kami pernah bertemu untuk pertama kalinya. Karena hari ini adalah hari libur, aku meminta bertemu dengannya. Untung dia bisa diajak bertemu denganku. Katanya dia akan meminta jatah liburnya di tempat kerja hari ini dan bertukar shift dengan temannya.

AM I LATE? - EndWhere stories live. Discover now