Addition 1 (Qonita's POV)

32 3 0
                                    

Hello, good morning

Hope you are in good and healthy condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊









🌹🌹🌹🌹🌹















Namaku adalah Qonita. Aku anak kedua dari sepasang suami istri yang hidup sederhana. Ayah seorang pekerja keras, beliau bekerja sebagai guru di sebuah Madrasah yang tidak jauh dari rumah kami. Sedangkan ibu, memiliki toko di rumah, jadi ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga san berdagang.

Aku memiliki kakak laki-laki yang sekarang bekerja di luar kota. Dia merantau ke pulau tetangga untuk bekerja. Dia bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan batu bara. Dia sudah bekerja saat aku sudah berada di SMK dan memasuki tahun kedua.

Aku juga memiliki seorang adik laki-laki yang sekarang sudah memasuki akhir sekolah. Dia bersekolah di SMA favorit di tempat tinggal kami. Rencananya dia akan melanjutkan sekolahnya di universitas karena ternyata dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan studinya.

Berbeda dengan aku dan kakak pertamaku, Rico. Kami berdua hanya bersekolah sampai SMK saja. Jika kak Rico bersekolah di SMK dan lulus sebagai siswa Teknik Elektro, aku lulus sebagai siswa Tata Boga. Jadi setelah kami berdua lulus SMK, kami langsung mencari kerja untuk membantu kedua orangtua kami.

Aku sudah bekerja di NiNiPpo Cookies Bakery selama setahun. Disini pemiliknya sangat baik. Beliau begitu down to earth dan humble. Selalu memberi kami arahan dan motivasi kepada kami, para pekerjanya.

Disini aku mempunyai teman bernama Nanda dan Rania. Mereka berdua sangat baik. Dibanding Rania, aku lebih dekat dengan Nanda, karena shift kami selalu bersama. Berbeda dengan Rania, dia selalu meminta shift pagi, karena sore dan malam dia ada kerjaan lain, yaitu memberikan les privat kepada anak SD - SMA.

Seperti hari sabtu ini. Kami berdua mendapatkan shift pagi, jadi kita dapet pulang setelah dhuhur. Nanda hampir dari pagi tadi sampai siang ini merenggek kepadaku untuk menemaninya ke mall, karena dia akan bertemu dengan pacar barunya.

"ayolah Qonita, temenin aku ya," renggeknya

"ya ya… ya ya…" lanjutnya lagi dan aku hanya diam saja sambil membenahi barang bawaanku

"ayolah. Ini kan malam minggu, sekali - kali jalan - jalan dong, bersenang - senang sekali aja!“ kata Nanda

"kamu kan sama pacarmu, lha nanti aku sama siapa? Malah jadi obat nyamuk lah," tolakku

"ngga bakalan. Nanti aku nempel ke kamu terus deh. Ayolah!“ bujuk Nanda

"lha emang lem, nempel terus. Aneh banget kamu,“ kataku

"harusnya kamu nempelnya di pacarmu lah, masak nempel ke aku ckckck…." lanjutku sambil menggelengkan kepala

"aku tuh malu kalo deketan sama dia," jawab Nanda pelan

"lha malu kenapa? Kalian kan udah pacaran, ngapain malu?" tanyaku

"kan kita baru jadian, jadi aku butuh temen biar ga canggung gitu kalo deket sama dia," jawabnya

Belum sempat aku membalas ucapannya, ponsel Nanda berbunyi. Menandakan bahwa ada panggilan masuk. Nanda langsung mengangkat telepon itu dan berjalan sedikit menjauh dariku.

Aku mengambil tasku dan menutup loker. Aku membalikkan badan untuk berjalan keluar dari ruang ganti, tiba-tiba Nanda sudah berada si sampingku dan mengandeng lenganku.

AM I LATE? - EndOn viuen les histories. Descobreix ara