5

27 3 0
                                    

Hello good afternoon

I wanna say

Happy new year 2021

🥳🥳🥳🥳🥳

Say goodbye for 2020 and covid-19

Hope that this year, covid-19 leaves forever amd we are living happily ever after

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊








🌹🌹🌹🌹🌹











“hubungan kita cukup sampai disini. Maaf jika selama pacaran aku bukan laki-laki yang baik dan terimakasih karena sudah menerimaku menjadi pacarmu,” kataku

“untung keburukanmu terlihat sebelum aku berencana untuk melanjutkan hubungan kita ke pernikahan. Tapi aku merasa berat karena aku begitu menyayangimu,” Lanjutku

Qonita terkejut mendengar apa yang aku katakan. Dia langsung mengangkat kepalanya dan memandangku dengan wajah sedihnya. Dia terlihat seperti menahan tangisnya.

Beberapa detik berikutnya, terdengar perempuan di depanku menghembuskan napasnya, “baiklah jika itu yang kamu inginkan”

“aku juga minta maaf jika selama pacaran aku sering membuatmu kecewa. Aku juga berterima kasih karena kamu mau menerimaku menjadi bagian hidupmu selama setahun ini,” aku hanya diam mendengarkan ucapannya

“aku akan mengembalikan semua uang yang sudah kamu berikan ke aku… “ katanya

“tidak perlu. Apa yang sudah aku berikan untukmu.... ” aku memotong ucapannya

“aku akan mengembalikannya ketika uangnya sudah terkumpul. karena aku tidak bisa mendapatkan uang sebanyak yang kamu berikan selama ini dalam waktu dekat,” Lanjutnya tanpa peduli apa yang aku katakan

“tidak perlu,” jawabku lagi dengan nada marah

“aku akan menghubungimu ketika uangnya sudah terkumpul,” jawabnya

“mengapa tidak kamu kembalikan dalam bentuk barang yang sudah kamu beli dengan uang itu, jadi kamu tidak perlu mengembalikan uang tersebut?” tanyaku

“maaf, aku akan mengembalikan uangmu, bukan barang,” jawabnya

“terserah kamu saja lah,” jawabku

“kalo gitu, aku pergi dulu, aku minta maaf sebelumnya,” pamitnya

“ini uangnya ngga kamu bawa?” tanyaku

“ga usah, nanti hutangku lebih banyak. aku pergi dulu. Terimakasih,” pamitnya sambil tersenyum

Setelah Qonita pergi, aku masih terdiam di tempat yang aku duduki sekarang. Berusaha untuk meyakinkan diri sendiri, bahwa keputusanku sekarang adalah tepat. Karena bauk keluargaku dan teman - temanku mengatakan jika aku harus mengakhiri hubunganku dengan Qonita.

Aku menghabiskan minuman dan makanan yang aku pesan. Setelah menghabiskannya aku langsung beranjak dari tempat dudukku dan berjalan menuju kasir. Aku membayar semua pesananku dan Qonita.

‘selama kami memiliki hubungan, selalu aku yang pasti akan membayarnya. Disetiap pertemuan kami, aku yang selalu mengeluarkan uang,’ pikirku

‘pastinya harus aku lah, kan cowok pasti yang harus punya modal,’ batinku sambil menertawakan diri sendiri

Setelah selesai dengan pembayaran, aku berjalan keluar dari café tempat aku bertemu dengan Qonita. Karena adzan dhuhur sudah berkumandang sekitar setengah jam yang lalu, aku berencana untuk melaksanakan shalat dhuhur di masjid dekat mall.

Ya, kami tadi bertemu di café yang berada di mall. Mall adalah tempat yang sering kami datangi untuk berkencan. Tapi kita tidak selalu di café yang kami datangi tadi. Setiap pergi ke mall, kami akan mencoba tempat makan, baik itu resto, café atau food court.

Suasana mall sangat ramai. Banyak pengunjung berlalu lalang. Ada yang anak kecil yang bersama dengan kedua orang tuanya atau kakek neneknya. Abg pun tidak mau kalah. Mereka bersenang – senang bersama keluarga, teman sebaya bahkan sebagian besar bersama pasangan mereka. karena ini adalah hari sabtu atau bisa disebut malam minggu. Jadi banyak orang-orang yang menghabiskan malam minggunya untuk berjalan-jalan di mall.

Aku berjalan menuju escalator yang akan membawaku pada lantai satu atau dasar. Aku melangkah menjauhi escalator dan berjalan menuju pintu keluar mall yang berada di samping dunki donuts. Lantai satu terlihat cukup padat dari aku masuk. Pengunjung sudah memenuhi ruang yang ada di mall. Hal itu membuat ku harus berdesak – desakan agar bisa keluar dari tempat yang sudah dipenuhi oleh manusia.

“akhirnya bisa keluar juga,” kataku sambil ngos – ngosan karena tadi berusaha berlari kecil agar dapat cepat keluar

Aku menyeberangi jalan besar yang memisahkan mall dan masjid pusat kota. Berjalan dengan santai sambil menjulurkan ke samping untuk menahan kendaraan agar mereka yang mengendarai, mengurangi laju kendaraannya.

Aku melangkahkan kakiku menuju tangga pada masjid besar itu. Tangga itu membawaku pada lantai dua masjid. Terlihat banyak sepatu yang tertata rapi di anak tangga bagian paling atas. Aku melepas sepatuku dan meletakkannya di anak tangga bagian pojok kanan.

Aku berjalan ke bagian kanan dan menuruni anak tangga menuju lantai satu. Bagian kanan adalah tempat wudhu untuk laki-laki dan bagian kiri adalah tempat wudhu untuk perempuan serta tangga menuju lantai tiga, tempat shalat untuk perempuan. Lantai satu juga digunakan untuk tempat parkir mobil maupun motor.

Selesai berwudhu, aku langsung menaiki tangga dan masuk ke dalam masjid melalui pintu utama dimana aku melepas sepatu tadi. Aku berdiri di shaf bagian depan yang terlihat sudah lumayan sepi. Aku melaksanakan shalat tahiyatul masjid 2 rakaat dan dilanjut dengan shalat wajib dhuhur 4 rakaat.

Sehabis shalat, aku berdzikir dan berdoa, “ya Allah mempertemukan aku dengan jodohku. Semoga jodohku adalah perempuan yang sholehah, baik hatinya. Aamiin aamiin,” aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku

Aku berjalan menuju pintu utama untuk keluar. Baru saja melewati pintu, aku mengalihkan pandanganku ke kanan. Aku melihatnya. Aku melihat Qonita yang sedang menuruni tangga dari lantai tiga. Mata kami bertemu beberapa detik dan dia tersenyum kepadaku.







🌹🌹🌹🌹🌹








Enough for today

Don't forget vote and comment

Follow my account

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

I want to say again

Happy new year

Welcome to 2021

🥳🥳🥳🥳🥳

Have a nice day

😉😉😉

AM I LATE? - EndWhere stories live. Discover now