8 (a) Ending

33 3 0
                                    

Hello good night

Hope you are in good and healthy condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊





🌹🌹🌹🌹🌹







"baru pulang, nak?“ tanya mama ketika melihatku yang baru saja masuk ke rumah dan berjalan mendekati mama yang berada di ruang tamu

"iya ma," jawabku dengan suara pelan dan duduk di seberang mama

"kamu kenapa? Kok keliatan ngga bersemangat," tanya mama

"Dino lagi sedih ma," jawabku singkat

"sedih kenapa nak? Coba cerita sama mama, siapa tahu mama bisa bantu kasih jalan keluar," kata mama

"mama tau pacar aku yang namanya Qonita?“ tanyaku kepada mama

"iya, mama tahu. Yang suka kasih kue ke kita kan?“ kata mama memastikan

"iya ma…" jawabku

"kenapa sama Qonita? Kalian bertengkar?“ tanya mama

Aku menghembuskan napas dengan kasar," kita ngga bertengkar ma, tapi…. "

"terus kalo ngga bertengkar, ada apa? Kok sampe kamu ngga bersemangat kayak gini," tanya mama

"kita….. Kita… udah… Putus," kataku

"lho, kalian putus? Kok bisa putus? Katanya ngga bertengkar. Kalian berdua lagi ada masalah?“ tanya mama dengan nada terkejut

"eeemmmm….. Gimana ya ma? Aku juga bingung," kataku memang bingung untuk menjelaskannya kepada mama

"bingung kenapa? Coba ceritakan ke mama, kenapa kalian bisa sampe putus!" kata mama

Aku langsung menceritakan apa yang terjadi kepada kami kemari. Dari aku yang mencurigainya sebagai cewek matre, aku yang ngasih dia uang setiap bulannya, penjelasan dari pak Haji di masjid, pengaduan teman kerjaku yang melihat Qonita dengan laki-laki di mall dan aku yang menyalahkan Qonita dan berakhir mengakhiri hubungan kami.

"sebentar…. sebentar!" kata mama setelah mendengar penjelasanku

"maksudnya, kamu kasih uang setiap bulan ke Qonita?“ tanya mama mencoba meyakinkan keterkejutannya

"iya ma," jawabku sambil menganggukkan kepala

"kamu ngga tanya ke Qonita, uangnya untuk apa? Dan asal nuduh dia?“ tanya mama lagi

"iya," jawabku dengan nada pelan

"kamu ini gimana sih kok bisa kayak gitu? Harusnya kamu tanya baik-baik ke Qonita, uangnya buat apa aja. Jangan asal nuduh gitu," kata mama sedikit mengeluarkan emosi

"gimana lagi ma? Kan Dino lagi emosi waktu itu, gara-gara dikasih tahu temen Dino, kalo Qonita pergi ke mall sama laki-laki lain," kataku membela diri

"nah, untuk masalah itu. Kamu memang udah tanya ke Qonita, siapa laki-laki yang bersama dia waktu di mall," tanya mama penasaran

"eemm….. Kan Dino lagi emosi, ma. jadi… Dino percaya aja…. sama temen Dino," kataku sedikit ragu

"aduh Dino. Kamu ini gimana sih? Harusnya kamu tanya ke Qonita dulu dong, jangan emosi dulu!" kata mama sedikit emosi

"sekarang kamu temuin Qonita, minta maaf dan minta balikan lagi sana!“ perintah mama

"Dino udah ketemu sama Qonita, ma. Ini tadi baru pulang ketemu dia," jawabku tanpa tenaga

AM I LATE? - EndWhere stories live. Discover now