6

28 4 7
                                    

Good morning

Hope you are in good and healthy condition

Masih suasana tahun baru yang disambut dengan penyuntikan vaksin covid-19. Untuk garda depan yaitu nakes (tenaga kesehatan) semangat - semangat. Sebagai the ex of covid-19 patient, saya mengucapkan terima kasih yang telah mengobati saya 😁😁😁

Please enjoy my story

Happy reading

😊😊😊







🌹🌹🌹🌹










Qonita berjalan menuju tangga depan pintu utama. Dia memakai flat shoes nya. Aku hanya bisa diam dan melihat apa yang tengah dia kerjakan. Dia membalikkan tubuhnya untuk melihatku. Dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya sekali, tanda dia berpamitan.

“mas maju dong. Aku mau lewat,” kata laki-laki di belakangku

“mas jangan di depan pintu. Nggalangi orang aja,” kata yang lain

Aku yang masih diam seperti patung di depan pintu masjid tersebut. Bahkan beberapa orang menegurku karena menghalangi jalan. Tapi aku tetap tidak bergerak dan diam. Aku terus melihatnya berjalan menuruni tangga. Aku terus melihatnya berjalan menjauh sampai aku tersentak oleh tepukan seseorang pada bahuku.

“nak…. “ panggil laki-laki yang terlihat sudah berumur dengan berpakaian koko putih dan sarung yang senada

Aku hanya tersenyum dan membungkukkan badanku untuk berpamitan dengan laki-laki tersebut.

“kamu kenal dengan perempuan tadi?” tanya bapak itu

“maksudnya?” tanyaku sedikit tidak mengerti, yang jelas aku sangat mengenalnya

“tadi kamu melihat perempuan tadi sampai menganggu orang yang akan keluar masjid,” katak bapak itu

“maaf sebelumnya, saya menganggu,” kataku dengan nada bersalah

“bapak kenal dengan perempuan tadi?” tanyaku pada bapak itu

“saya tidak kenal siapa perempuan itu, tapi… “ kata bapak itu dengan tersenyum

‘apa bapak ini mengenal Qonita?’ kataku dalam hati
Ucapan bapak itu yang terpotong, membuatku penasaran dengan lanjutannya

“…. tapi saya tahu seperti apa perempuan itu?” jawabnya yang membuatku semakin penasaran

‘apa? Bapak ini tau siapa qonita, bagaimana bapak ini bisa tau Qonita?' kataku dalam hati  dan terkejut dengan ucapan bapak itu

“maksud anda?” tanyaku dengan bingung

“saya sering melihat perempuan itu saat dhuhur atau ashar,” Jawab bapak itu dan aku hanya mengangguk

“saya kira mas nya pacarnya perempuan tadi,” lanjut bapak itu

“bukan pak,” jawabku sambil tersenyum tipis

“dia perempuan baik. Pacarnya pasti sangat beruntung karena memiliki pacar seperti perempuan tadi,” cerita bapak itu

“kenapa bisa beruntung pak?” tanyaku langsung karena terkejut dengan ucapan bapak itu

“Kita duduk di bangku situ saja mas. Ngga enak kalo berdiri di dekat pintu. Nanti ganggu jalan orang yang mau ke masjid,” kata bapak itu

Aku memakai sepatuku dan bapak itu memakai sandalnya. Kami berdua menuruni tangga. Kami berjalan menuju tempat duduk yang masih berada di komplek masjid. Tempat duduk itu terasa teduh karena berada tepat di bawah pohon besar.

“bapak kenal dengan perempuan tadi?” tanyaku lagi setelah kami duduk di taman masjid

“seperti yang saya katakan tadi, saya tidak kenal dengan perempuan tadi, cuman bapak sering bertemu dengannya,” jawab bapak itu

“jadi perempuan itu setiap hari shalat disini?” tanyaku lagi saat mengingat ceritanya tadi

“tidak. Perempuan itu kesini sebulan sekali dan sudah hampir satu tahun sepertinya,” jawab bapak itu dan aku hanya mengangguk saja

“saya kira setiap hari, ternyata hanya sebulan sekali. Tapi bapak kenapa bisa tahu Perempuan tadi setiap sebulan sekali kesini?” tanyaku yang memang perkataan bapak tadi sedikit aneh

“saya tahu perempuan tadi, karena setiap kesini dan setelah shalat, pasti perempuan itu memasukkan uang ke dalam kotak amal,” jawabnya

“ohhh…. Jadi bapak tahu siapa saja yang memasukkan uang ke dalam kotak amal?” tanyaku

“haha…. Mas nya ini lucu. Ya ngga mungkinlah saya mengingat setiap orang yang memasukkan uang di kotak amal. Memangnya saya tukang catat, yang kerjaan rekap orang-orang yang masukin ke kotak amal,” jawab bapak itu sambil tertawa

“lha, kan bapaknya tahu perempuan tadi masukin ke kotak amal, itu artinya kan bapak sering memperhatikan orang – orang kan?” tanyaku dengan bingung

“ya bukan lah mas, jadi begini mas ceritanya… “ bapak itu mulai Bercerita








🌹🌹🌹🌹🌹








Enough for today

Lanjutan ceritanya besok lagi ya 🤭🤭🤭 Sabar nunggu update ceritanya 😁😁😁

Don't forget vote and comment

Follow my account

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Have a nice day

😉😉😉

AM I LATE? - EndWhere stories live. Discover now