Evanescent - Bagian : 05

1K 175 22
                                    

Suho dengan tergesa menaiki tangga gedung yang entah ada berapa lantai itu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Suho dengan tergesa menaiki tangga gedung yang entah ada berapa lantai itu. Pria paruh baya tersebut kalang kabut kala melihat putri semata wayangnya berlari kencang memasuki gedung tua ini. Entah siapa yang gadis itu lihat, yang pasti dirinya sangat khawatir terhadap kondisi sang anak.

"Chaeng! Chaeyoung, kau kenapa? Bangun, Chaeng!" suara itu terdengar dari rooftop gedung. Jantungnya dibuat berdegup tak karuan ketika kepala putrinya dipangku di atas paha seorang gadis yang tak ia kenal.

Tanpa diperintah, tungkainya bergerak cepat mendekati dua gadis itu dengan raut panik.

"Chaeng, bangun sayang," Suho menepuk-nepuk pelan pipi sang anak.

Lantas ia menengok ke arah gadis yang tadi memangku kepala anaknya. "Anak saya kenapa bisa seperti ini?" tanya Suho sembari terus berusaha membangunkan Chaeyoung yang pingsan.

"S-saya, saya tidak tau, ahjussi. T-tadi tiba-tiba Chaeyoung datang l-lalu pingsan," jawab Lalisa terbata-bata.

Ia juga terkejut dengan kedatangan Chaeyoung yang tiba-tiba. Terlebih dengan keadaannya yang seperti kesulitan bernapas, bahkan sampai pingsan seperti ini. Tentu dirinya ikut panik.

"Apa kau adalah teman Chaeyoung?"

Lalisa gugup. Dengan ragu, ia anggukkan kepalanya. Netranya menatap Suho yang bersusah payah menggendong Chaeyoung.

"Kau ikut saya ke rumah, ya," titah Suho pada Lalisa.

Tanpa menunggu jawaban dari Lalisa, Suho langsung berjalan ke pintu rooftop. Akhirnya mau tak mau Lalisa harus mengikuti permintaan Suho. Hatinya pun sangat khawatir melihat Chaeyoung yang menutup matanya. Ditambah wajah pucat gadis itu, membuat dirinya merasa bersalah. Bagaimanapun juga, Chaeyoung berlari ke sini karena mengikuti dirinya. Ia merutuki dirinya sendiri yang tidak melihat sekitar saat ingin memasuki gedung tak terpakai ini.

Tak sadar, dirinya dan Suho beserta Chaeyoung dalam gendongannya sudah sampai di lantai dasar. Suho menidurkan Chaeyoung di jok belakang bersama Lalisa.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Suho.

"L-Lalisa, ahjussi," lagi-lagi Lalisa menjawab pertanyaan Suho dengan gugup.

Terdengar helaan napas dari Suho. Pria itu berusaha menetralkan degup jantungnya yang terasa berpacu lebih cepat. Untung saja dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Jika ada, bagaimana nasib putrinya nanti?

"Apa yang kau lakukan di saat malam-malam seperti ini? Gedung itu gelap dan sudah lama tidak terpakai, apa kau tidak takut?"

Lalisa menggigit bibir bawahnya gelisah. Tangannya sibuk meremas ujung bajunya sampai kusut. Ia bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin kan jika dirinya menjawab ingin bunuh diri? Tapi, jika dia tidak menjawab, bisa saja Suho berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

Evanescent [채리사]✔Место, где живут истории. Откройте их для себя