Evanescent - Bagian : 06

984 160 38
                                    

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, kedekatan antara Lalisa dan Chaeyoung semakin erat

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, kedekatan antara Lalisa dan Chaeyoung semakin erat. Setiap hari yang mereka lalui pasti selalu berdua. Bak sahabat yang sudah kenal bertahun-tahun, padahal baru beberapa hari.

Sikap dan perilaku Chaeyoung pula berhasil membuat Lalisa yakin bahwa Lalisa tidak sendirian di dunia ini. Ada Chaeyoung yang selalu menemani dan membela ketika ada yang ingin merundungnya.

Kedekatan mereka tentu tidak disukai oleh kedua teman Chaeyoung sebelumnya.

Iya, Sana dan Tzuyu.

Sana dan Tzuyu merasa Lalisa sudah merebut Chaeyoung dari mereka. Bahkan semenjak kejadian di kantin waktu itu, Chaeyoung perlahan mulai menjauh dan mulai beralih ke pelukan Lalisa.

Seperti yang sekarang mereka lihat, Lalisa dan Chaeyoung sedang berjalan bersamaan di koridor kelas. Dengan tangan yang bergandengan, mereka terlihat sudah sangat akrab.

"Sana-ya, kita tidak bisa terus-terusan membiarkan Chaeng semakin dekat dengan si cupu itu. Posisi kita sebagai teman primadona sekolah akan tergeser," Tzuyu berujar kesal.

Sana mengangguk, "Iya, aku juga tidak rela Chaeng semakin dekat dengan si cupu."

Tidak rela yang dimaksud Sana bukan tidak rela karena mereka sayang Chaeyoung, tetapi karena mereka sayang kepopuleran, kepintaran dan kekayaan Chaeyoung.

Ya, seperti yang sudah kita ketahui dari awal. Bahwa Sana dan Tzuyu berteman dengan Chaeyoung hanya untuk memanfaatkan gadis bak malaikat tersebut.

"Chaeng!" panggil Sana dan Tzuyu saat Chaeyoung sudah di dekat mereka.

Chaeyoung dan Lalisa berhenti tepat di depan Sana dan Tzuyu. Alis Chaeyoung terangkat satu, memberi isyarat kalau Chaeyoung bertanya, "Ada apa?"

Sana dan Tzuyu segera menarik Chaeyoung supaya menjauh dari Lalisa. Perbuatan mereka yang tiba-tiba, membuat Chaeyoung dan Lalisa terkejut.

"Apa sih kalian ini?! Main tarik-tarik segala!" maki Chaeyoung pada Sana dan Tzuyu.

Sana dan Tzuyu bergelayut manja di kedua lengan Chaeyoung. "Chaeng, kita mau liat tugas matematika, dong," rengek keduanya.

"Apa sih, lepas!" Chaeyoung menarik paksa lengannya dari kungkungan tangan Sana dan Tzuyu. Kemudian netra Chaeyoung menatap jengah kedua insan tidak tahu malu ini.

"Kalian ingin sampai kapan sih terus bergantung bergantung denganku?" tanya Chaeyoung.

Sana menghela, "Chaeng, bukannya apa, kau kan tau sendiri kalau pelajaran matematika tuh pelajaran yang paling aku dan Tzuyu tidak bisa," keluhnya.

"Iya, Chaeng, please ... hanya sedikit kan tugasnya? Masa kau tidak mau berbagi pada kami, sih?" Tzuyu ikut menimpali.

"Matematika tuh mudah, hanya saja kaliannya yang tidak mau berpikir," cibir Chaeyoung. "Hargai Tuhan dong, sudah lelah-lelah menciptakan otak untuk digunakan, kalian malah memakai otak milik orang lain."

Evanescent [채리사]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora