Evanescent - Bagian : 09

721 133 20
                                    

Netra dua gadis itu tak henti memerhatikan dua insan yang sedang bercanda ria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Netra dua gadis itu tak henti memerhatikan dua insan yang sedang bercanda ria. Tawa seakan tak pernah absen menghiasi kebersamaan mereka berdua. Tatapan mereka begitu sinis.

"Kita tidak bisa berdiam diri saja, Sana-ya. Kita harus melakukan sesuatu, agar Chaeyoung kembali bersama kita lagi," tuturnya.

Sana mengangguk setuju. Ia pun sangat tidak suka dengan kedekatan Chaeyoung dan Lalisa. Derajatnya sebagai sahabat dari primadona sekolah bisa hancur hanya karena gadis culun itu. Otaknya bekerja, memikirkan rencana jahat untuk menyingkirkan Lalisa dari sisi Chaeyoung.

Sana dan Tzuyu saling melempar pandang, kemudian sama-sama menyunggingkan senyum miring.

Entah apa yang mereka rencanakan. Yang pasti, itu bukan sesuatu yang baik.

Sejahat itu memang keduanya.

•••

"Li, sini ikuti aku," ujar Chaeyoung sembari menarik lengan Lalisa tanpa izin, membuat Lalisa tersentak kaget.

"A-aduh, kita ingin ke mana, Chaeng?" tanya Lalisa kewalahan.

"Tutup matamu," titah Chaeyoung. Lalisa mendesah, kemudian menurut menutup matanya.

"Ikuti aku terus, ya. Sebentar lagi kita sampai, kok!" ujar Chaeyoung.

Lalisa mengangguk saja, kemudian keduanya berjalan menuju tempat yang Chaeyoung maksud.

"Kita sampai!" serunya excited "Siap-siap, buka matamu, ya!" titah Chaeyoung.

Lalisa kembali mengangguk, kemudian perlahan menurunkan tangannya. Yang ia lihat adalah dua pintu besar berwarna coklat keemasan yang terdapat ukiran berbau kerajaan.

Lalisa bingung, "Pintu?" beonya.

Chaeyoung mengangguk. Di sebelah pintu, terdapat tuas besar berwarna coklat gelap. Lantas ia tarik tuas tersebut kuat-kuat dan kunci pintu itu terbuka.

"Kau dorong yang kanan, Li," pinta Chaeyoung. Serentak, mereka dorong pintu berat itu perlahan. Sehingga masuklah mereka ke dalam sebuah perpustakaan.

Tidak, ini bukan perpustakaan biasa! Perpustakaan ini menjulang tinggi, rak buku bertumpuk-tumpuk. Lantainya bukan keramik biasa. Lantainya dari kayu, tetapi amat halus dan bebas dari rayap.

Oh, dan di tengahnya terdapat kasur king size yang tak berdipan. Empuk bukan main. Di sebelah kasur tersebut, dua kursi kacang dan satu sofa panjang berjejeran. Berfungsi untuk menemani waktu di saat ingin bersantai ria.

"Satu lagi," ujar Chaeyoung, seolah tak akan membiarkan mulut Lalisa merapat.

Ia mengajak Lalisa berlari kecil ke sudut ruangan, kemudian terdapatlah kulkas dua pintu. Ada susu, biskuit, dan buah-buahan segar di dalam kulkas tersebut.

Evanescent [채리사]✔Where stories live. Discover now