19

6.9K 1K 124
                                    

Happy Reading^^

.

.

.

S

uara alarm memecah keheningan di kamar Dejun. Lelaki mungil yang sedang tertidur itu menggeliat pelan dan perlahan membuka matanya. Ia mengernyit ketika merasakan sesuatu yang berat berada di perutnya. Menolehkan kepalanya ke samping dan tersenyum ketika mendapati Hendery yang masih setia memejamkan matanya, ia baru ingat kalau semalam kekasihnya itu menginap.

"Der bangun!" ucapnya lembut sambil menepuk-nepuk pelan pipi Hendery.

"Hngg..." Hendery masih tak mau membuka matanya dan malah mempererat pelukannya.

"Der, ini udah pagi nanti kita telat."

"..."

"Dery!"

"..."

"Sayang?"

Hendery langsung membuka matanya mendengar panggilan itu keluar dari mulut Dejun. "Lo manggil gue apa tadi?" tanyanya.

"S-sayang."

"Coba ngomong sekali lagi!" pinta Hendery.

"Sayang.."

"Sekali lagi!"

"IHH--SAYANG!" teriak Dejun di depan wajah Hendery. "Puas lo?!"

Hendery tersenyum puas lalu mengecup bibir Dejun sekilas, "Pagi sayang!"

Dejun malu, ia menyembunyikan wajah memerahnya di dada bidang milik Hendery. "Pagi juga." jawabnya pelan.

Setelah beberapa menit Dejun mengangkat kepalanya dan menatap Hendery, "Mandi yuk!" ajaknya.

Hendery tersenyum mesum, "Lo ngajakin gue mandi bareng?"

"Eh?! B-bukan gitu..M-maksud gue tuh lo mandi duluan sana." ucap Dejun gelagapan. Tadi dia salah ngomong sial!

"Hm? Kalo mau mandi bareng juga gakpapa kok." goda Hendery.

"NGGAK MAU!" teriak Dejun. "Jangan macem-macem, atau nanti gue aduin ke Ayah Yuta?!" ancamnya.

Hendery mendengus malas, "Dasar tukang ngadu!" cibirnya.

"Bodo. Sana mandi duluan!"

"Iya sayang iya, galak banget sih!" Hendery mengusak surai Dejun lalu beranjak menuju kamar mandi. Sedangkan Dejun yang masih mengantuk kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata hingga ia kembali terlelap tidur.

Tak lama Hendery pun keluar dari kamar mandi. Ia bertelanjang dada dan hanya memakai handuk untuk menutupi bagian privasinya. Ia menggelengkan kepala pelan ketika melihat si manisnya sudah kembali tertidur lelap.

"Jun bangun!" ucapnya lembut sambil menepuk pelan pipi Dejun.

"Ungg ngantuk.." gumam Dejun tanpa membuka matanya.

Hendery yang tak kehabisan akal kini mencoba cara yang lebih ekstrim untuk membangunkan kekasihnya ini. Ia memencet hidung Dejun dengan jari telunjuk dan jari tengahnya hingga membuat si manis tak bisa bernapas dan akhirnya membuka matanya dengan terpaksa.

"Hah..Hah..LO MAU NGEBUNUH GUE SIALAN?!" sungut Dejun setelah menetralkan napasnya.

"Abisnya lo nggak bangun-bangun sih!" balas Hendery.

Bibir Dejun mengerucut lucu. Hendery melihat itu tertawa pelan, "Jangan cemberut gitu atuh!" bujuknya.

"Lo nyebelin, gue kesel sama lo!" Bilangnya sih kesel, tapi Dejun malah menarik tubuh Hendery agar semakin mendekat lalu memeluknya dan mendusalkan wajahnya di dada bidang yang tak tertutupi apapun itu.

ENEMY (Henxiao)✔Where stories live. Discover now