23

6.3K 877 180
                                    

Happy Reading^^
.

.

.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Bu Irene, guru biologi sekaligus wali kelas 12 IPA 3.

"Pagi, Bu!"

"Pagi ibu cantik!" itu Lucas, sambil mengerling genit ke arah gurunya.

"Yeu ngerdus lo, kingkong!" cibir Ryujin.

"Berisik nih, cewek jadi-jadian!" balas Lucas.

Sudah dari dulu Lucas menyukai bu Irene karena parasnya yang cantik. Eh tapi ternyata guru itu sudah mempunyai suami, bahkan dua orang anak. Kecewa Lucas dengernya:")

"Oke, jadi di sini ibu hanya sebentar, ibu hanya ing--

"Lama juga gakpapa, Bu!" celetuk Lucas lalu tersenyum tidak tahu diri.

"Lucas, dengerin ibu dulu ya sayang!" pinta bu Irene sambil tersenyum manis pada Lucas membuat lelaki keturunan Hongkong itu langsung mengangguk dengan patuh.

"Oke di sini ibu hanya ingin memberitahu kalau minggu depan kalian sudah mulai try out. Jadwal pelajaran dan ruangan akan ibu share di grup kelas ya, Nak!" jelas bu Irene. "Ibu harap kalian belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak main-main, walau ini hanya sekedar try out." sambungnya.

"Hanya itu yang mau ibu sampaikan. Ibu permisi." pamit bu Irene. "Oh ya, tolong jangan ribut ya, Nak. Kasihan kelas lain nanti terganggu." ingatnya.

"Bu, pak Jongdae ngajar nggak hari ini?" tanya salah satu murid.

"Pak Jongdae sakit sayang, jadi dia nggak mengajar hari ini." jawab bu Irene setelah itu keluar dari kelas.

"YES! JAMKOS!" sekelas berseru senang. Anak murid laknat, gurunya sakit tapi malah seneng.

"Rooftop gak?" tanyan Guanlin pada Hendery.

"Gas lah!" balas Hendery. "Eh kingkong, ikut gak?" tanyanya pada Lucas.

"Nama gue Lucas njing, bukan kingkong. Huang Xuxi, Wong Yukhei, Lucas. Gue punya banyak nama, kenapa lo pada manggilnya kingkong?!" protes Lucas karena sudah jengah mendengar teman-temannya memanggilnya kingkong. Ganteng-ganteng gini dipanggil kingkong, nggak terima Lucas tuh!

"Udah lah, lo lebih cocok dipanggil kingkong!" Hendery merangkul bahu Lucas lalu membawanya pergi dari sana diikuti dengan Guanlin di belakangnya.

"Sialan lo, badrol!" umpat Lucas.

.

.

.

"Nggak terasa ya dikit lagi UN." gumam Changbin.

"Nggak kerasa matamu. Tiga tahun sekolah di sini tekanan batin gue tau nggak?!" balas Hendery.

"Iya sih, kalo lebih lama lagi sekolah di sini bisa-bisa gue mental breakdown anjir!" itu Mark.

"Lu mah mental brikdens, Mark!" celetuk Changbin

"Gue seneng dikit lagi mau lulus. Tapi.." Lucas menggantung kalimatnya. "Gue nggak mau pisah dari kalian Huaa!" Lanjutnya lalu memeluk Mark yang ada di sebelahnya.

"Dih lepas anjing, homo lo!" Mark berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Lucas.

"Lah, emang kita selama ini normal?" tanya Hendery.

"Lah iya juga ya." Mark menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jadi, kalian mau lanjut ke mana setelah ini?" tanya Guanlin.

ENEMY (Henxiao)✔Where stories live. Discover now