10

10.1K 1.4K 194
                                    

Hari ini aku ulang tahun, gak ada yang mau ngucapin? Ueueue🥺

.

.

.

"Jadi gimana, lo jadi jalan sama Dejun semalem?" tanya Guanlin. Seperti biasa, lima sekawan itu sedang berada di rooftop. Bukan membolos, tapi memang sedang jam kosong.

"Jadi dong!" jawab Hendery bangga.

"Cuma jalan aja, gue pikir lo mau sekalian confess." ucap Mark.

"Ck kecepetan lah bego, gue mau deketin dia pelan-pelan." balas Hendery. "Lo sama adek gue gimana?" tanyanya pada Mark.

"Dih kudet banget lo, mereka udah jadian dari tiga hari yang lalu." jawab Changbin.

"LAH?! Kok si gembul nggak cerita sama gue?!" ucap Hendery tak terima.

"Lo udah nggak dianggep abang kali sama Haechan." balas Lucas diiringi tawanya. Sedangkan Hendery hanya mengumpat kesal mendengar itu.

"Lo sama Jinyoung gimana Lin, jadi ngajak dia jalan malem ini?" Lucas menyenggol lengan Guanlin yang ada di sebelahnya.

"Jadi dong. Gue nggak nyangka ternyata selama ini dia juga suka sama gue!" jawab Guanlin dengan senyum yang merekah. Ya, Guanlin lah orang yang waktu lalu menguping pembicaraan Jinyoung dan kedua temannya.

"Lo-nya aja yang dari dulu nggak pernah mau nyoba deketin dia." ucap Hendery.

"Ya kan gue takut dia nggak suka sama gue, apalagi dia keliatan cuek banget kalo di depan gue." balas Guanlin.

"Bilang aja lo nggak berani, cupu ah!" ejek Changbin.

"Bacot!" balas Guanlin kesal.

"Kalian ngomongin gebetan, gue jadi kangen Jungwoo." ucap Lucas tiba-tiba.

"Eh hubungan lo sama kak Jungwoo awet juga ya." balas Hendery kagum.

Kim Jungwoo, kakak kelas mereka sekaligus pacar dari Lucas. Mereka sudah menjalin hubungan sekitar satu tahun, walaupun kini sudah jarang bertemu karena Jungwoo sibuk kuliah.

"Awet dong, gue kasih formalin soalnya." balas Lucas.

"Dih lo kira kak Jungwoo tuh mayat!" ucap Hendery dan dibalas tawa oleh yang lainnya.

.

.

.

Kini Dejun tengah makan sendirian di kantin. Tadinya ia bersama Jinyoung, tapi Jinyoung pergi ke ruang guru karena ada beberapa urusan. Felix? Entahlah, daritadi Dejun tak melihat batang hidung lelaki bule itu.

Dejun berjengit kaget ketika tiba-tiba ada yang menepuk pelan bahunya. Ia mendongak untuk melihat siapa orang itu, oh ternyata Hendery.

"Gue duduk di sini ya Jun." ucap Hendery meminta izin.

Dejun mengernyit tapi tetap menganggukan kepalanya, "Silahkan!" balasnya.

"Lo kok sendirian Jun?" tanya Hendery.

"Jinyoung lagi ke ruang guru, kalo Felix gue nggak tau deh." jawab Dejun. "Kalo lo, temen-temen lo mana?" sambungnya bertanya.

"Temen-temen gue sih ada di tempat biasa, tapi gue pengen nemenin lo di sini." jawab Hendery dengan senyum manisnya.

'Tahan Jun, lo nggak boleh baper sama kembaran Badrol ini!'

"Oh ya Jun, hari Senin kan penilaian akhir semester, gimana kalo kita belajar bareng?" tawar Hendery.

ENEMY (Henxiao)✔Where stories live. Discover now