10| Putus?

3.5K 313 23
                                    

"Dipa, ayo kita putus!"

Bagai petir yang menggelegar di langit biru ucapan Rindu berhasil meruntuhkan dunia Dipa. Dipa buru-buru berdiri dari tepatnya duduk, menghampiri Rindu diambang pintu yang menatapnya dengan mata memerah.

"Coba ulangi lagi?"

Tenggorokan Rindu terasa tercekat, menatap Dipa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ayo, kita putus." Lirih Rindu.

Dipa menggeleng tak percaya, memegang kedua pundak Rindu. Menatapnya dalam.

"Kamu pikir aku bakal seneng denger kamu kaya gini? Hari ini kamu diemin aku. Hari ini kamu jauhin aku. Seolah kita gak baik-baik aja. Sebenernya ada apa?"

"Kita emang gak baik-baik aja, Dipa." Rindu meneteskan air matanya.

"Apanya yang gak baik-baik aja!? Kamu diem! Kamu gak jelasin apa-apa ke aku! Tiba-tiba kamu datang terus ngajak putus. Kamu kira ini lucu?!" Marah Dipa.

Dirinya benar-benar tidak bisa mengerti mau Rindu. Bagaimana bisa dia memutuskan dirinya tanpa dia tau apa alasannya.

"Aku mau tanya sama kamu. Kamu terluka sama sikap aku selama ini?" Rindu bertanya serius, lensa cokelatnya mencoba menyelami lebih dalam lensa biru itu.

Dipa menggeleng, "kalo aku terluka, udah dari lama aku pergi dari sisi kamu. Rindu, kamu tau aku. Aku gak akan bertahan dengan hal yang nyakitin aku."

"Tapi aku banyak nyakitin kamu."

"Kamu gak pernah nyakitin aku."

"Stop Dipa jangan kaya gini. Aku tau kamu terluka. Jangan bohongi diri kamu sendiri."

Dipa dengan pelan mengusap air mata Rindu. Membawanya ke pelukannya.

"Siapa?" Tanyanya tiba-tiba.

"Apanya yang siapa?" Rindu bertanya balik tak paham.

"Siapa yang buat kamu kaya gini?"

Rindu melepas pelukannya, kedua mata itu kembali beradu.

"Jadi bener ya selama ini aku nyakitin kamu?"

Dipa menggeleng, "aku udah bilang, Rindu. Kamu gak nyakitin aku."

"Tapi, aku sering goda cowok lain. Itu pasti nyakitin kamu." Bantah Rindu. Kurang puas dengan jawaban Dipa yang terkesan munafik.

Dipa kali ini tersenyum kecil, lalu mengangguk membenarkan. Rindu kembali menangis memeluk Dipa dengan rasa bersalah dalam hatinya.

"Maaf, Dipa. Aku kira kamu baik-baik aja selama ini."

"Aku emang baik-baik aja, Rindu. Dengerin aku sini."

Dipa menuntun Rindu untuk duduk disalah satu kursi kosong yang ada dikelas. Lalu, ia berjongkok didepan Rindu. Persis seperti posisi di taman sekolah.

"Ada lagi yang mau kamu bilang ke aku?"

Rindu menggeleng, berpaling saat satu air matanya kembali menetes. Namun, Dipa membawa mata Rindu untuk kembali menatapnya.

"Rindu, jika aku memutuskan untuk mencintai kamu. Maka bukan hanya kamu yang akan aku cintai."

Rindu menatap tak paham.

Dipa tersenyum. "Tapi , aku juga akan mencintai apa yang menjadi diri kamu. Hati kamu, sikap kamu, perasaan kamu. Aku akan mencintai mereka semua seperti aku mencintai raga kamu."

"Aku mencintai apa yang kamu sukai.  Seperti kamu menggoda cowok lain. Bukankah kamu menyukai itu. Maka, aku juga harus bisa menyukainya. Karena membuat kamu bahagia tidak sesederhana itu. Kamu paham sekarang?"

King Of Bucin [SELESAI]✔Место, где живут истории. Откройте их для себя