Ekstra Part One

3.9K 225 12
                                    

Tidak lagi mengulangi kesalahan. Tapi, membuat kesalahan yang lebih salah lagi.

"Mama! Bang Fateh makan es krim Fatim lagi!"

Seorang gadis remaja dengan seragam putih biru berlari dengan cepuk es krim yang telah habis.

Seorang wanita paru baya tersenyum jail. Berbisik kecil pada putrinya.

"Bilangin ke Abang, kalo gak ganti nanti sunat lagi sekali."

Fatim ikut tersenyum, kembali berlari menghampiri kembarannya didepan layar vidio game.

"Bang Fateh, ganti es krim Fatim!"

"Apaan sih? Tadi abang cuma makan lima suap." Bela Fateh.

"Lima suap tapi sendoknya pake centong nasi! Gak mau tau pokonya ganti es krim Fatim!"

"Iya-iya nanti." Matanya terus sibuk menatap layar besar.

Jarinya lincah memainkan sebuah stick di tangannya.

Fatim tersenyum sinis, berjalan mendekati Fateh mengambil pisau buah yang ada disana. Memainkannya bak psikopat.

"Kata Mama sih, kalo gak mau ganti suruh sunat lagi sekali."

Fatim mengarahkan ujung pisau pada selangkangan abangnya. Reflek Fateh menampar tangan adiknya keras.

"Jangan macem-macem pergi sana!" dia bergeser kesamping menjauhi Fatim.

"Ya udah makanya ganti!"

"Ya udah iya! Tapi, nanti."

"Gak mau, harus sekarang!"

"Nanti, Fatim nanggung nih. Awas, ah!" Tangan Fateh bergerak menyingkirkan tubuh Fatim yang menghalangi pandangannya.

Fatim mengerucut bibirnya, matanya berkaca-kaca siap menangis.

"Adik lo mau nangis tuh!" bisik seorang cowok disamping Fateh.

Fateh melirik sekilas ke arah Fatim, lalu melengos tak peduli.

"Biarin aja, terlalu manja dia."

"Hikss, mamaa! Huhuhu, Bang Fateh jahat, hiks." Detik berikutnya suara tangisan Fatim yang menggema.

"Fatim, sstt diem ya. Biar Bang Tian yang beliin es krimnya. Fatim mau rasa apa? Stroberi apa vanilla?"

Tian meletakkan stick gamenya yang otomatis membuat Fateh menghentikan game sementara. Menatap jengah ke arah kembarannya yang seperti anjing polos dalam rayuan Tian.

"Hiks, Fatim mau yang stoberi. Ta—tapi, gak mau beli sama Bang Fateh, hiks," Fatim kembali menangis.

Tian yang pada dasarnya sangat tidak tega dengan cewek apalagi yang manis seperti Fatim langsung menghapus air matanya.

Mengajaknya keluar rumah membelikan apa yang dia minta.

Fateh menghela nafas lelah. Entah kapan adiknya mau berubah.

King Of Bucin [SELESAI]✔Where stories live. Discover now