The Sameness Within The Change |30| |The Meaning of Love|

4.3K 373 40
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Thank you," ucap Veila sambil tersenyum dan melepas seatbeltnya. Saat ini, mobil Cedric baru sampai di depan pintu utama VH Hotel.

Cedric menatap Veila dengan lembut. "Kamu yakin tidak ingin aku menjadi pengawalmu yang sesungguhnya?" godanya. Pasalnya sudah dua hari berlalu sejak berita itu, tetapi berita tentang Cedric masih ramai diperbincangkan sehingga Martin memberikan cuti lebih kepadanya.

Senyum Veila melebar. "Aku ingin." Ia mendekat ke Cedric. "Tetapi aku takut tidak bisa fokus bekerja," lanjutnya sembari menatap Cedric penuh arti.

Mata abu-abu Cedric menyipit. "Aku sungguh seperti pria pengangguran yang mengantar istrinya bekerja."

Veila mengusap rambut Cedric. "Jaga rumah baik-baik ya, Hubby."

Cedric tertawa.

"Sudah, aku pergi dulu." Veila mendekatkan bibirnya ke pipi sang kekasih.

Bersamaan itu, Cedric menoleh sehingga bukan pipinya lah yang dicium Veila, melainkan bibirnya.

"Ced!" Mata Veila melebar.

Cedric tersenyum lalu sekali lagi mengecup bibir Veila. "Selamat bekerja, Mi Amor."

Veila tersenyum menanggapi. "See you," ucapnya sebelum keluar dari mobil Cedric. Ia membalas lambaian tangan pria itu sebelum masuk ke hotelnya.

Di tengah-tengah lobi VH Hotel, Veila berbalik, memeriksa apakah Cedric sudah pergi atau belum. Ia tersenyum tipis ketika mendapati mobil Cedric yang semakin tidak terlihat.

Carra menghampiri Veila. "Ms. Hernadez. Para reporter sudah siap," ucapnya sopan.

Senyum Veila menghilang. Wajahnya berubah tegas, lalu ia mengangguk. "Kita ke sana." Kakinya melangkah menuju ruangan yang akan digunakan untuk konferensi pers.

Ya, Veila akan mengadakan konferensi pers. Konferensi pers ini sama sekali tidak berkaitan dengan hotel maupun pekerjaannya, tetapi berhubungan dengan berita tentang Cedric.

Veila akan membuka semuanya, membeberkan fakta yang ada.
Ini lah alasan Veila tidak ingin Cedric menemaninya bekerja. Karena pria itu pasti akan menghalanginya.

Cedric sudah menyelamatkannya dan pria itu sangat mencintainya, rela berkorban untuknya. Lalu bagaimana Veila bisa diam saja ketika Cedric difitnah yang tidak-tidak, terlebih dengan kenyataan bahwa dirinya adalah penyebab tidak langsung berita palsu tersebut?

Setelah mengatur ekspresinya menjadi semakin mengintimidasi, Veila mengkode pegawainya untuk membuka ruangan konferensi pers.

Pintu terbuka. Seketika, kilatan flash kamera dan suara jari-jari mengetik memenuhi ruangan yang luas itu.

Veila melangkah dengan percaya diri, diikuti Carra. Tidak ada senyum di wajahnya, hanya ada ketegasan di sana.

Veila berdiri di belakang meja panjang yang disediakan. Ia menunduk sopan sebelum duduk.

"Selamat pagi semuanya. Terima kasih atas partisipasi dan kehadiran kalian. Saya Veila Hernadez," ucap Veila tegas  sambil menatap lurus ke depan.

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang