The Sameness Within The Change |16| |Feel Free|

6K 480 32
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Cedric kembali memeluk Veila lebih erat, mendekatkan punggung wanita yang berbaring itu ke dada bidangnya. Sesekali ia mengecup puncak kepala wanita yang ia peluk dari belakang itu.

Setelah berciuman hingga puas entah selama berapa lama tadi, Cedric dan Veila memutuskan untuk berbaring di tempat tidur Veila dengan Cedric yang memeluk kekasihnya itu dari belakang sambil menonton film.

Tanpa membantah, Veila mengikuti ke mana pria yang tidur di belakangnya itu menariknya. Tangannya menggenggam tangan besar Cedric yang berada di perut datarnya.

Tangan Cedric bergerak memeluk kepala Veila. Bibirnya kembali mencium kekasihnya yang menonton film The Twilight Saga itu. "I love you, Veila," ucapnya kembali, entah untuk ke berapa kalinya hari ini.

Veila memegang tangan kekar Cedric kemudian sedikit menoleh dan mengecup sudut bibir kekasihnya. "Love you too, Boo."

Cedric kembali mendekatkan bibirnya untuk mencium sisi wajah kekasihnya yang kembali menatap ke depan itu. "Te amo, Mi Amor."

Veila tersenyum lebar. Tanpa menoleh, ia memeluk kepala Cedric. "Apa kamu tidak lelah mengatakan kamu mencintaiku, Boo?"

Cedric menggeleng sebelum mengecup pipi Veila. "Aku akhirnya bisa mengatakannya dengan bebas setelah belasan bahkan puluhan tahun, Mi Amor. Dan aku akan terus mengatakannya dengan senang hati, tanpa lelah."

Veila menoleh, menatap tepat di kedua mata kekasihnya. "Baiklah. Jangan pernah lelah mengatakannya, Boo. Kita akan seperti ini sekitar setengah abad lagi."

Cedric mengecup sudut bibir Veila dengan mesra. "Satu abad bahkan berabad-abad seperti vampir pun, aku sama sekali tidak akan masalah, Mi Amor."

Veila sedikit mengangkat kepalanya, mempertemukan bibirnya dengan bibir Cedric. "Sama sekali tidak masalah, Boo."

Cedric melumat sekilas bibir Veila sebelum menggeleng. "Sama sekali tidak masalah, Mi Amor."

"Ucapanku pernyataan, bukan pertanyaan," sahut Veila sambil tertawa kecil.

Cedric mengangguk sambil lagi-lagi mencium kekasihnya. "Aku tahu, aku suka ikut menyatakannya. Aku sudah mencintaimu dalam diam seperempat abad, Vei."

Veila tertawa. "Hei. Itu artinya kamu sudah mencintaiku sejak umur tiga tahun, Ced. Emang di usia segitu kamu sudah mengenal apa itu cinta?"

"Di usia segitu, aku sudah sangat senang bila bertemu denganmu, Veila," jawab Cedric tanpa ragu.

"Tetapi intinya, kita akan seperti ini for the rest of my life, Mi Amor. Bersiaplah."

Veila mencium Cedric sekilas. "My pleassure, dr. Wood," ucapnya yang ditanggapi Cedric dengan senyuman lebar.

Veila menepuk-nepuk kepala Cedric dengan penuh kasih sayang sebelum berbalik, kembali menonton film New Moon, film kedua dari series The Twilight Saga.

Sedangkan Cedric kembali merengkuh Veila mendekat, menempelkan kepalanya dengan kepala kekasihnya. Sesekali ia terus mencium seluruh wajah Veila dan mengatakan 'I love you'. Tidak ada bosan-bosannya, Cedric melakukan itu. Sebaliknya ia sangat nyaman dan kebahagiaan membuncah di hatinya. Setelah puluhan tahun, akhirnya ia bisa mengekspresikan perasaannya. Terlebih, perasaannya terbalas. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada itu.

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Where stories live. Discover now