The Sameness Within The Change |9| |One Thing|

6.4K 618 28
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

Sebelum baca, yuk buka ig author : maurentlavena ya, author udah upload trailer The Sameness Within The Change di sana ❤

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Kamu sungguh pergi sekarang, Ced?" tanya Allard, lagi, setelah Cedric selesai berpamitan dengan keluarga Wood dan keluarga Hernadez. Kecuali satu orang, Veila Hernadez.

Cedric mengangguk pelan, terlihat tidak rela. Terlebih mata abu-abunya terus menatap ke lantai dua mansion keluarga Hernadez, di mana kamar Veila berada.

"Berbicara lah dengan Veila dulu, Ced," ucap Veina.

Cedric menggeleng lalu mengalihkan tatapannya dari lantai dua. "Tidak, Aunty." Ia mencoba tersenyum tipis, tetapi sama sekali tidak berhasil. Aku tidak mau melihatnya menangis. Itu akan semakin membuatku goyah dan tidak bisa melangkah menjauh, bahkan satu langkah pun.

Allard berdecak pelan. "Aku akan memanggil Veila." Kakak Veila itu langsung melangkah cepat menuju ke kamar adiknya.

"Al," panggil Cedric dengan suara lemah yang sama sekali tidak menghentikan pergerakan Allard.

Charles menepuk bahu Cedric. "Berbicaralah dengan Veila, Son." Ia memang memanggil Allard dan Veila dengan nama saja, sesuai permintaan kedua sahabat terdekat anaknya itu.

Cedric memejamkan matanya sejenak, mencoba menahan keinginan untuk melihat wajah Veila setidaknya untuk terakhir kali, dan minimal mengucapkan selamat tinggal kepada wanita yang ia cintai diam-diam itu.

Pada akhirnya, hanya dalam beberapa saat, Cedric menyerah. Matanya terbuka, menatap Alex dan Veina. "Saya mau menemui Veila, Aunty, Uncle. Permisi."

Setelah mengucapkan itu cepat, Cedric langsung melangkah cepat ke lantai dua dengan langkah lebar. Baiklah, setidaknya dirinya berharap ia dan Veila bisa berpisah dengan baik-baik.

Namun, Cedric baru menyadari bahwa tidak ada perpisahan yang baik-baik saja, setidaknya baginya dan Veila, saat kakinya berhenti di depan kamar Veila yang sedikit terbuka.

"Aku tidak mau menemuinya, Al," ucap Veila di sela-sela isakannya.

Allard menarik Veila bersandar di bahunya, didekapnya sang adik dengan penuh kasih sayang. "Veila, semua yang kamu lihat belum tentu benar."

The Sameness Within The Change [COMPLETE]Where stories live. Discover now