ARLEAN - 21

560 37 3
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

Alesha masih setia berdiri di balik pintu utama, tangis nya pecah setelah ia mengatakan bahwa ia membenci Awan. Lelaki yang masih terdiam di luar itu mulai berjalan mendekati pintu, ia sandarkan kepalanya pada pintu seraya memejamkan matanya.

Nggak Wan lo gak boleh nyerah hanya karena Alesha bilang benci sama lo, kalau lo nyerah itu artinya lo gak ada bedanya sama Arya.

"Alesha," Awan mengetuk-ngetuk pintu berharap Alesha masih bisa mendengarnya. "Gue mohon Les buka pintunya, maafin gue yang gak bisa kontrol emosi."

Ya Alesha belum berpindah tempat, ia masih setia bersandar di pintu. Hatinya benar-benar tak tega jika harus meninggalkan Awan yang terlihat sangat merasa bersalah padanya.

"Ngapain lagi sih Kak? udah sana pulang, gue gak mau ada lo di sini!" Alesha menahan suaranya agar tak terdengar seperti orang menangis.

Awan mulai mendongakkan kepalanya lagi, mengetuk berulang kali pintu Alesha. Ia tahu gadis itu masih berada di balik pintu.

"Gue gak akan pulang Les! gue gak peduli bahkan sampai besok kalau lo gak bukain pintunya, gue bakal tetep di sini!" Awan terus bersikeras meyakinkan Alesha agar gadis itu mau membuka pintunya dan memberinya maaf.

Alesha mulai menaikkan suaranya, "Terserah lo Kak! mending lo lupain aja semua, lupain semua yang pernah terjadi di antara kita!"

Awan pun juga ikut meninggikan suaranya, "Nggak! gue gak akan pernah lakuin itu, gue bakal tetep nunggu sampai lo mau maafin gue."

Dengan terpaksa Alesha membuka pintunya, dapat Awan lihat mata indah itu sembab karena air mata yang terus mengalir. Raut wajah yang selalu ceria itu kini tergantikan oleh raut wajah kesedihan.

"KENAPA SIH KAK LO KERAS KEPALA BANGET?! ATAS DASAR APA LO NGELAKUIN SEMUA INI CUMA DEMI GUE BISA MAAFIN LO??" Alesha berteriak tepat di depan wajah Awan, mata lelaki itu sedikit terbelalak karena terkejut dengan ucapan Alesha.

Lalu kedua tangan Awan terangkat perlahan untuk menangkup kedua pipi Alesha, di tatapnya mata yang masih ber air dan memerah itu. Mencoba memberi ketenangan sejenak, sebelum ia mengutarakan apa arti dari semua yang ia lakukan untuk Alesha.

"Gue ngelakuin semua ini karena gue punya perasaan buat lo Les, gue jatuh cinta sama lo Alesha!" Ungkap Awan dengan suara yang terdengar lembut namun sangat menyentuh di hati Alesha.

Alesha tak menyangka, ia pun menjauhkan tangan Awan dari wajahnya. Awan pun tertegun dengan perlakuan Alesha yang sedikit tiba-tiba. Begitu juga dengan lelaki yang bersembunyi di balik pintu pagar rumah Alesha, seketika dadanya terasa sesak. Aneh, batinnya.

Tanpa sengaja ia menjatuhkan sesuatu hingga kedua remaja yang tadinya terdiam spontan menoleh. Arya panik, namun perasaannya lebih dari pada rasa paniknya.

"KAK ARYA?!"

"ARYA?!" Mereka menyerukan dengan seksama nama Arya, lelaki itu bergegas menaiki motornya. Awan yang hendak mengejar pun mengurungkan niatnya, tidak mungkin kalau sekarang ia mengejar Arya.

Apa yang di lakuin Kak Arya di sini? terus kenapa tiba-tiba pergi?

Awan pun sama halnya dengan Alesha sedang berkutat dengan pikirannya tentang Arya yang tiba-tiba muncul. Kenapa dia bisa di sini? apa dia  juga denger apa yang gue omongin ke Alesha?

"Kak Awan mending lo pulang, kayaknya Kak Arya tadi ngikutin lo. Please! jangan ganggu gue dulu. Kasih gue jarak." Pinta Alesha bersamaan dengan pintu yang mulai tertutup rapat, Awan belum sempat menahan pintu itu agar tak menutup.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Where stories live. Discover now