ARLEAN - 09

784 47 10
                                    

happy reading friend b!
i hope you like this part :)

🍭🍭🍭


"Jangan nyuruh gue tanggung jawab kalau gue khilaf ya!" Alesha langsung paham dengan maksud Arya, tanpa pamit Alesha langsung ngacir meninggalkan Arya yang sudah tersenyum tipis.

Alesha...Alesha lo emang beda dari yang lain, batin Arya menggelengkan kepalanya tersenyum simpul, namun ia segera menepis senyum nya karena lagi-lagi termakan gengsi.

Nggak-nggak gue harus sadar gak boleh terbawa suasana, Alesha itu gak lebih dari seorang adik kelas yang menyebalkan.

Alesha memasuki kelas dan duduk di bangkunya dengan tergesa, membuat Anelis celingukan takutnya ada guru yang akan memasuki kelas. Pasalnya sejak perginya Alesha ke kamar mandi belum ada guru yang memasuki kelas mereka.

"Oy Les kenapa lo? di kejar hantu? atau di tagih utang? oh gue tahu nih di kejar cogan ya!"

"Udah ah gak penting mau di kejar siapa, yang jelas gue haus bagi minum lo dong!" Ucap Alesha yang masih terengah-engah.

"Anak cewek kok bawa botol minum aja males ck ck, lama-lama gue bawain lo galon biar sekalian satu minggu gak habis-habis!" Ujar Anelis geram, sambil meraih kembali botolnya dengan kasar.

Sedangkan yang di sindir hanya menyengir tak berdosa, sambil mengusap-usap pundak Anelis hanya untuk membuat marah gadis di depannya berkurang padanya.

•••

Bel pulang berbunyi Alesha keluar kelas dengan wajah lesu, ia benar-benar malas melakukan apapun setelah ini. Sampai rumah ia berpikir akan rebahan saja sampai pagi tiba. Namun sepertinya semua angan-angan nya gagal karena sebuah tangan menarik tasnya dengan kuat.

"Punya masalah hidup apa sih lo?? hobi banget narik tas gue! udah tas butut di tarik-tarik bisa lepas semua nanti jahitan tasnya, emang mau beliin?"

"Gue bakal beliin tas paling bagus dari ini, kalau perlu satu toko gue borong." Ucap Arya dengan sombongnya sambil melipat tangannya di depan dada.

"Sombong amat! miskin tahu rasa lo!" Alesha pun beranjak ingin pergi meninggalkan Arya, namun lagi-lagi kulkas berjalan itu kembali menariknya kali ini menarik lengannya.

"Lama-lama gue ambil borgol di pos satpam biar tangan lo gak bisa narik-narik gue lagi!! lo pikir gue layangan di tarik ulur terus??" Murka Alesha wajahnya terlihat menggemaskan saat marah, namun Arya mengabaikan ocehan itu malah ia semakin senang melihat raut wajah Alesha yang seperti macan ngamuk.

"Ya mending gue borgol tangan gue sama tangan lo, biar gak perlu nyari-nyari lo lagi kan udah di depan mata." Jawab Arya dengan santai membuat Alesha menganga tak percaya, pikirnya Arya sudah tidak waras karena tumben sekali bersikap manis seperti ini.

"Ikut gue sekarang,"

"Ogah, enak banget kalau ngomong!" Tolak Alesha mentah-mentah lalu ingin melangkahkan kakinya untuk pulang, tapi lagi-lagi Arya menahannya. Kali ini Arya menahan kepala Alesha membuat gadis itu tidak bisa bergerak.

"Ihh gue mau pulang, gue capek mau rebahan!!" Rengek Alesha membuat Arya semakin mengeratkan cekalan tangannya.

"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat, dan gue yakin lo gak akan nolak percaya sama gue." Alesha pun membalik badannya menatap intens

"Awas kalau tempat nya ngebosenin dan unfaedah, gue bakal langsung pulang!" Ancam Alesha namun Arya tak memperdulikannya, ia asik menarik pergelangan tangan Alesha ke arah parkiran.

Setelah melalui jalanan yang panjang dengan kemacetan yang sangat padat, itu tidak memudarkan rasa penasaran Alesha. Ia terus menerka-nerka kemana Arya membawanya, perasaannya berkecamuk.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora