ARLEAN - 15

558 35 1
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

🍭🍭🍭

"Alesha yuk makan," Dara menghampiri Alesha yang tengah duduk di kursi balkon kamarnya. Gadis itu tengah memandangi langit, ia memeluk kedua kakinya dan menundukkan wajahnya.

"Anak Ibu kenapa sih? cerita dong udah lama lo kamu gak cerita sama Ibu." Dara duduk di dekat Alesha dan mengusap lembut rambut Alesha yang terurai.

"Bu, Alesha salah ya suka sama seseorang?"

Pertanyaan Alesha membuat Dara menautkan alisnya, sedetik kemudian tersenyum.

"Yaampun gak salah dong, kan wajar punya perasaan sama lawan jenis." Jawab Dara yang menggerakkan kepala Alesha agar menyandar di bahunya.

"Tapi Bu, orang itu gak suka sama Alesha. Padahal kita deket banget Bu, udah akrab banget. Tapi pas Alesha jujur sama perasaan Alesha dia menjauh." Nada bicara Alesha semakin lesu, Dara paham jika anaknya ini sedang mengalami dilema cinta.

"Alesha...gak semua yang akrab itu saling suka, kamu harus bisa bedain mana yang baik karena memang baik sebagai teman. Sama mana yang baik karena dia punya perasaan sama kamu."

"Ibu yakin kalau waktu sudah tepat nanti semua dilema kamu akan terjawab, sekarang kita makan sama-sama ya Ayah sama Bintang udah nunggu di bawah." Senyum Alesha pun mengembang, ia pun mengikuti langkah Dara menuju ruang makan.

"Oiya Alesha inget pesan Ibu ya, jangan pernah berharap lebih sama manusia karena yang akan kamu dapat hanya lah rasa sakit. Kalau yang kamu harapkan gak sejalan dengan kenyataannya."

Siang hari ini Alesha bergegas menuju dapur, membuat Dara sedikit kaget. Biasanya hari libur Alesha jarang mau keluar kamar, tapi hari ini seperti ada yang berbeda.

"Kamu kenapa Kak? kok tumben keluar kamar? ini ke dapur lagi." Tanya Dara yang fokus mencuci piring.

"Bu emm masih inget sama Kak Awan kan??"
Alesha menghentikan aktivitas nya mencari bahan di kulkas,ia mendekati Ibunya.

"Iya inget kenapa nak?" Dara pun selesai mencuci piring dan duduk di kursi yang ada di dapur.

Alesha mengikuti Ibunya dan duduk di dekatnya, "Gini Bu Kak Awan sakit jadi Alesha mau bawain makanan ke rumahnya nanti sore."

Alesha menunjukkan deretan giginya, ia sangat takut jika Ibu nya tidak memperbolehkan nya pergi. Namun ternyata Dara merespon nya dengan kekehan, dan mengacak lembut rambut Alesha yang di kuncir asal.

"Loh Ibu kok ketawa? salah ya?"

"Hehe nggak, ya tumben aja kamu mau jenguk temen cowok. Dari dulu kan kamu gak pernah deket sama temen cowok sampai jengukin dia kalau sakit." Ujar Dara, itu membuat Alesha terdiam. Benar juga yang di katakan Ibunya.

"Ya tapi kan Alesha udah SMA sekarang, udah beda lah Bu. Bantuin Ales yaa buat makanan hehe." Pinta Alesha sambil memegang kedua tangan Ibunya.

"Bantuin gak yaa??" Dara tampak menimang-nimang permintaan putrinya, namun itu hanyalah untuk menggoda Alesha saja.

"Ihh Ibuuu! ya yaa bantuin akuu, pliss!" Alesha memohon dengan menunjukkan puppy eyes nya.

Dara pun mencubit gemas kedua pipi Alesha, "Ihh gemes banget sih, yukk kita masak sekarang!"

Alesha dan Dara pun asik memasak, keduanya sangat kompak. Tak jarang aksi memasak mereka diselingi tawa karena Alesha yang berulang kali ceroboh saat di minta mengambil perlengkapan memasak.

"Bu yang mana sayur bayam?? yang ini??" Alesha mengangkat seikat sayur yang ada di tangan kanannya, Dara pun menoleh dan tertawa melihat keluguan putrinya.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Where stories live. Discover now