ARLEAN - 11

626 41 3
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

🍭🍭🍭

Alesha melangkahkan kedua kaki nya menyusuri jalan arah ke sekolahnya, jarak antara tempat turun dari angkot dan SMK Magma tidak terlalu jauh. Sehingga Alesha tidak terlalu terburu-buru untuk segera sampai, ketika sudah mendekati gerbang sekolah Aurel datang menghadang jalan Alesha.

Aurel menatap Alesha dengan tatapan kebencian, tangannya ia silangkan di bawah dadanya matanya terus menatap ke arah Alesha yang mengerutkan dahinya.

"Mau apa lo?"

Aurel maju selangkah, dan memiringkan kepalanya seraya tersenyum miring.

"Ganjen banget jadi cewek! harusnya lo itu malu sama diri lo sendiri. Karena ulah lo buat seluruh anggota basket jadi gak suka sama lo." Ucap Aurel tangannya ia gunakan untuk memainkan rambut Alesha, Alesha pun melirik rambutnya sambil mendengarkan penuturan Aurel.

"Tapi gue suka sih karena semua orang di ekskul basket jadi gak suka sama lo, banyak yang bilang kalau lo itu alay!" Aurel berujar sekali lagi dengan gayanya yang memainkan kuku tangannya. Senyum smirknya pun terlihat jelas walau matanya tak menatap wajah Alesha

"Lo itu kan udah keluar dari ekskul, dan gak harusnya lo ganggu pas anak-anak lagi eskul. Apalagi Kak Arya, dia itu pelatih! dan cuma karena lo Kak Arya jadi lupa sama kewajiban nya." Alesha sedikit terkejut, padahal itu kemauan Arya bukan kemauannya.

"Mulut lo udah ngerasa kayak paling bener ya?! gue sama sekali gak ngerecokin latihan kalian, semua itu Kak Arya yang minta." Jelasnya namun Aurel menanggapinya dengan melengos ke arah lain memunculkan senyum smirknya.

"Bener-bener ya lo, ini pasti karena hasutan lo ke mereka!! ngaku aja?!"

"Gue ngehasut?? haha lo kali yang carmuk depan Kak Arya, mana mungkin Kak Arya yang idaman siswi di SMA Magma mau deket sama cewek udik kayak lo! Kak Arya itu bukan level lo, sadar diri aja kali!" Ujar Aurel sambil mendorong bahu Alesha membuatnya sedikit terhuyung.

"Gue itu gak carmuk sama sekali!, mulut lo kalau ngomong pedes banget!! emang lo secantik apa? berani ngejudge gue!" Suara Alesha kian meninggi seraya mendekatkan dirinya menatap nyalang Aurel yang masih tersenyum palsu.

"Ya gue emang cantik, kalau di bandingin sama lo ya kayak gue itu ratu dan lo cuma dayang-dayangnya!"

"Terserah lo mau bilang apa Rel, gue muak dengernya. Lo itu menang di wajah doang tapi hati lo itu hati iblis! gak ada sisi baiknya sama sekali." Alesha membalas dorongan Aurel, namun tak sekencang saat Aurel mendorong tubuhnya. Tiba-tiba tak sengaja motor melintas dan Aurel yang terhuyung itu seketika terserempet oleh motor tersebut.

Aurel pun terjatuh sambil memegangi siku nya yang berdarah, "Awh!! Ini semua gara-gara lo tau gak! lo cuma pembawa masalah, liat ini siku gue luka karena dorongan lo."

"Gak usah lebay deh Rel, gue dorongnya pelan lo yang melebih-lebihkan. Mau cari simpati sama semua orang yang lalu lalang di sini?" Sentak Alesha yang sedikit merundukkan kepalanya agar dekat dengan wajah Aurel.

"Awhh sakit," Rintih Aurel dan Alesha hanya diam tak acuh, ia menatap kesal ke arah Aurel di matanya seperti ada kobaran api menyala.

Arya dan Awan yang melewati gerbang pun menghentikan langkah nya, ketika melihat Aurel dan Alesha sedang berseteru. Mata Arya menangkap Aurel yang sedang terduduk memegangi siku nya yang berdarah.

Dengan langkah cepat Arya menghampiri keduanya diikuti Awan di belakangnya.

"Rel! lo kenapa??" Arya terlihat panik, dirinya pun berjongkok di samping Aurel sambil memegang lengan Aurel melihat luka di siku gadis itu.

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang