ARLEAN - 27

505 28 5
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)
please vote and comment.


Awan masuk ke dalam rumahnya dengan senyum yang mengembang saat mengingat hari yang ia lalui bersama Alesha di mall tadi. Dan jangan lupakan juga Bima yang membuat suasana menjadi semakin menyenangkan di iringi oleh candaan keduanya.

"Abis dari mana lo? Jam segini baru balik." Tanya Arya menginstrupsi.

"Please lah Yak, pertanyaan lo tuh kayak bokap nanyain anak gadis nya yang baru aja pulang dari rumah doi." Balas Awan sembari menatap wajah Arya malas.

"Bukannya gitu Wan. Tadi pagi kan lo pamit ke Mama katanya jalan bareng Sam sama Niel, tapi kok postingan lo jalan sama Alesha?? Gimana gue gak curiga!!"

"Ya kan gue emang jalan sama Sam awalnya, lo tanya aja ke dia kalau gak percaya." Perjelas Awan.

"Terus Alesha??"

"Kenapa? Lo gak suka gue jalan sama dia?? Atau...lo cemburu?!" Urai Awan pelan, tapi cukup membuat Arya seperti maling yang tertangkap basah.

"Gak usah ngasal!! Sampai kapanpun gue gak akan pernah jatuh hati sama cewek yang udah gue tolak, kalau lo mau...ambil sana!!" Peringat Arya penuh penekanan.

Sebelum Arya benar-benar melangkah pergi, mendadak suara Awan berubah dingin dan terdengar serius.

"Lo itu cowok paling bodoh yang pernah gue liat yak!! Kenapa? Apa karena Alesha gak se good looking Aurel??"

"Ooh atau jangan-jangan lo udah di jompa jampi lagi sama si Aurel!! Makanya lo ngebet banget sama dia." Karena merasa geram akhirnya Awan mulai kelepasan tak bisa mengontrol emosinya di depan Arya.

"STOP WAN!! Jaga omongan lo, Aurel bukan cewek yang kaya gitu!!" Tampik Arya, kesabarannya kini telah di ambang batasan.

"Lo juga STOP YAK! Stop nyakitin Alesha dengan kata-kata lo itu. Alesha juga bukan cewek seperti yang lo kira!!" Sergah Awan tak mau kalah.

Awan pun mulai berjalan mendekat ke arah Arya dengan tatapan membunuhnya, percayalah ia sangat benci cara berpikir kembaran nya itu.

"Inget kata-kata gue!! Suatu saat lo bakalan nyesel karena lebih milih meninggalkan yang sungguh hanya untuk yang sekedar singgah." Tegas Awan dengan jemari telunjuknya yang ia tempelkan di dada Arya seakan memberi peringatan lewat ucapannya.

"Nggak akan pernah ada kata nyesel dalam kamus hidup gua!!"

Awan tersenyum miring, "Oh ya? kita liat aja nanti. Jangan sampai dunia berbalik, dan lo yang akan bertekuk lutut sama Alesha."

"Nih baju dari Alesha, sebagai ucapan terimakasih karena lo udah nganterin dia ke rumah nenek nya!" Awan pun melempar bungkusan plastik yang sedari tadi ia pegang di depan Arya, sontak saja yang di lempari pun dengan sigap menangkap bungkusan yang di lemparkan padanya.

"Dan thanks juga, udah jagain jodoh gue selamet sampai rumahnya. Gue utang budi sama lo!!"

Ucapan Awan terdengar biasa, namun terasa menusuk seperti pisau yang menghunus dada Arya, seakan ia hanyalah sebuah perantara di antara Awan dan Alesha.

•••

"Hai Nel!!" Sapa Alesha dengan senyum ceria khas nya saat berpapasan dengan Aneslis di ambang pintu gerbang sekolah.

"Widiih ada apaan nih ceria amat??roman-roman nya ada yang lagi seneng tapi gak mau di bagi!" Sindir Anelis dengan candaannya menggoda Alesha yang kini mulai memamerkan senyum ceria nya lagi.

"Apasih Nel, biasa aja tuh gue nya." Balas Alesha namun masih tak melunturkan senyumnya.

"Btw Les!! Kemaren gue liat postingan lo, sumpah kalian uwuu bangett. Lo gak ngajak gue juga sih? Kan gue juga mau foto bareng Bima hehe."

ARLEAN | one-sided love ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang