happy reading friend b!
i hope you enjoy this story :)
🍭🍭🍭
Awan terus menarik paksa tangan Alesha sampai kini mereka berdiri tepat di depan motor Awan yang terparkir, tanpa memperdulikan keluhan yang keluar dari mulut gadis itu.
"Ck!! Kak lepasin!" Sentak Alesha sembari menghempaskan kasar tangan Awan.
"Apa-apaan sih kak? Gak sopan tau main pergi gitu aja, kalau Kak Astha tersinggung gimana hah?" Lanjut Alesha, netra nya mulai menatap tajam ke arah Awan.
"Lo itu kalau di kasih tau nurut aja kenapa sih? Dia itu bukan cowok yang baik! Lo gak tau apa-apa tentang dia." Sarkas Awan.
"Terus yang baik siapa? Lo? Gak usah ngada-ngada ya kak, lagian niat nya baik kok cuma mau nganterin gue balik." Ujar Alesha dengan tangan kiri yang masih mengusap pergelangan tangan kanan nya, bekas genggaman Awan.
Tanpa memperdulikan ucapan Alesha, Awan langsung memegang pergelangan tangan kanan Alesha.
"Sakit?" Tanya Awan
"Iya lah! Masih nanya lagi."
Lalu Awan mengeluarkan salep peredah nyeri dari tas nya, dan mengoleskan nya perlahan di pergelangan tangan Alesha.
"Sorry! Bentar lagi juga udah baikan." Ucap Awan yang lalu memberikan salep itu kepada Alesha.
"Lo sering bawa ginian ke sekolah kak?" Tanya Alesha lirih sembari membolak balik bungkus salep yang di kasih Awan.
"Jaga-jaga doang, biasanya suka ada yang cidera kalau lagi latihan basket." Jawab Awan.
Ternyata Kak Awan care juga ya orang nya, meskipun keliatan nya garang, batin Alesha.
"Gue anter lo pulang!" Ucap Awan yang lalu naik ke atas jok motor nya.
"Eh? Gak usah Kak, ntar Kak Arya balik sama siapa?"
"Arya bawa motor sendiri, lagian dia juga udah balik sama Aurel."
Alesha mengerutkan dahinya sejak kapan Aurel dan Kak Arya dekat? menurutnya mereka sama sekali tidak pernah ngobrol bersama.
Saat sudah menaiki motor, Awan mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Sesekali Alesha menceritakan hal konyol yang sama sekali tak di dengarkan oleh Awan, untung Alesha tidak marah jika Awan sengaja tak memperdulikannya.
•••
"Apa-apaan nih! si Aurel kok bisa masuk di snapwa nya Kak Arya??"
Terlihat di layar ponsel Alesha jika Arya membuat story foto Aurel yang tampaknya mereka sedang berada di sebuah cafe.
"Nih pasti si Aurel yang maksa Kak Arya!" Alesha tampak kesal dan memukul kasurnya dengan kepalan tangannya.
"Woy Kak kenapa lo ngobrol sama tembok? kurang temen lo?" Ujar lelaki yang masih berusia 13 tahun yang bernama Bima Virendra.
"Ngapain sih lo masuk-masuk kamar gue gak ngetok lagi mau gue timpuk pakek barbel?!"
"Lo kenapa sih Kak kenapa juga marah-marah gak jelas? pms lo??" Seketika Alesha pun tersadar kenapa ia mendadak jadi marah-marah pada Adiknya sendiri?
"Iya gue pms udah-udah keluar deh lo, sebelum gue makan lo hidup-hidup!" Ancam Alesha sambil menutup pintu dengan kencang.
"Punya Kakak galak banget berasa mampir di kandang singa." Cibir Bima yang berlalu meninggalkan kamar Alesha.
Aurel sudah sampai tepat di depan rumahnya, ia pun turun dari motor Arya.
"Thanks Kak udah ajakin ke Cafe tadi." Ucap Aurel sembari tersenyum.
YOU ARE READING
ARLEAN | one-sided love ( the end )
Teen FictionKisah ini bermula dari seorang murid kelas sepuluh bernama Alesha Citraningtyas, gadis yang baik hati, sederhana, dan pandai bergaul. Sejak acara demo ekskul waktu itu, Alesha mulai penasaran dengan dua orang lelaki bernama Arya dan Awan. Mereka ada...
