01. Candala

367 43 43
                                    

Video Trailer di part terakhir ya!

Candala

Candala adalah ketika seseorang merasa dirinya sangat rendah.


















01. Candala

"Katanya sayang sama Tuhan? Temuin dong Tuhannya"

DE-PRESS-ED

























Rindunya pada sang malam sudah berganti dengan pagi hari. Delora tertidur pukul tiga dini hari setelah merendam dirinya selama satu jam pada bathtub yang terisi air dingin. Jam menunjukkan pukul 06.35 WIB, gadis itu sudah siap dengan seragam sekolah miliknya. Dia sedang duduk di depan cermin sambil menyisir rambutnya yang masih setengah basah karena tak dia keringkan, tak lupa dia menguncirnya secara asal.

Matanya menatap datar pantulan dirinya di depan cermin, bibir memucat dan kelopak mata yang menghitam. Kata orang, Delora itu cantik walau tidak seperti gadis lainnya yang berlomba-lomba menjadi cantik. Dia cantik dengan caranya sendiri, dia cantik dengan standarnya sendiri. Baginya, menatap cermin pantulan dirinya saja dia sudah muak. Wajahnya mirip seseorang yang tidak pernah menginginkannya hidup.

Rutinitas setiap harinya pergi ke sekolah, setelah itu pergi ke tempat kerja sampingannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Memang, dia diberi uang saku dari yang katanya 'Papa' dari gadis itu. Tapi uang itu tidak cukup untuk dirinya, apalagi dia harus membeli barang yang sudah menjadi candunya yang cukup mahal.

Helaan nafas panjang kesekian kalinya keluar dari bibir mungil gadis itu, tangannya bergerak mengambil pewarna bibir dan memakaikannya sedikit untuk menutupi bibirnya yang pucat.

"I hate my life," gumamnya.

Dalam hidupnya, tidak ada sapaan hangat saat bangun tidur, tidak ada agenda waktu sarapan pagi. Bangun tidur, siap-siap bersekolah dan langsung berangkat. Sarapan atau tidaknya Delora tidak pernah peduli pada dirinya sendiri.

Delora bangkit dari kursi dengan malas, seragamnya yang kusut karena tidak dia setrika. Tidak ada gadis rapi dalam dirinya, dia melakukan apapun semaunya.

Langkah kakinya mendekat ke arah kasur dan mengambil sebuah tas hitam miliknya, dia sampirkan pada bahu kanan dan berjalan menuju pintu kamarnya yang masih dia kunci. Tangan kanannya memutar kunci yang menggantung pada knop pintu, lalu menarik gagangnya. Langkahnya terhenti saat ingin menuruni tangga, ada pemandangan yang sepertinya wajib dia lihat pagi hari.

"Mas minta uang," pinta wanita yang duduk di sofa menggunakan dress pendek.

"UANG! UANG! UANG TERUS! KEMARIN SAYA SUDAH MEMBERIMU UANG. MAU BELI APALAGI SEKARANG?!" bentak pria yang emosi karena terganggu dengan kehadiran wanita itu.

Wanita itu berdecak kesal, "Mau beli tas, Mas. Uang yang kamu kasih ke aku udah habis."

"LALU UANG KAMU HASIL KERJA JADI MODEL MANA?"

"Udah habis kumpul-kumpul sama temen"

"URUS ANAKMU ITU! JANGAN HANYA MEMINTA UANG SAJA!"

Wanita itu tertawa, "Anak yang mana, Mas? Sejak kapan aku punya anak?"

Delora memandanginya dari tangga atas dengan wajah datar. Apakah sakit jika memiliki orang tua yang tidak mengaku anaknya?

Wanita itu berdecih tidak sudi, "DIA ANAKMU MAS, INGET! AKU GAK MERASA PUNYA ANAK, SEMUANYA SALAH KAMU WAKTU ITU. KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU?" Dia adalah Sofie, orang yang paling benci melihat wajah Delora. Seorang model yang cukup terkenal di kalangan model.

DEPRESSED [NEW] Where stories live. Discover now