07. Cherish

35 6 0
                                    

07. Cherish

"Manusia memiliki insting yang kuat, sehingga ingin melindungi hal - hal yang perlu ia lindungi"

DE-PRESS-ED

Jam menunjukkan pukul 06.07 WIB, Delora sudah membersihkan diri. Saat terbangun dari tidurnya, Kalila sudah tidak ada di sampingnya. Dia harus pergi sekolah, bisa bermasalah jika dia tidak sekolah dan tidak pulang ke rumah. Kepalanya sedikit pusing dan badannya terasa sakit.

Pintu kamar terbuka, Delora menoleh ke arah suara decitan pintu. Ada Kalila yang datang sambil membawa segelas air minum.

"Loh, udah bangun, Ra? Sakit kepalanya?" tanya Kalila yang sudah memakai seragam sekolah, dia memberikan gelas yang berisi air putih pada Delora.

Delora meminumnya, "Pinjem seragam, ada?"

"Engga usah sekolah dululah, istirahat aja di sini," Kalila menarik Delora agar duduk di atas kasur.

"Gue udah mandi, pinjem seragam ada?" tanya Delora yang bersikukuh ingin sekolah.

"Ra, nurut sekali-kali. Istirahat aja, nanti gue izinin lo sakit ke guru, ya? Nanti kalo lo pingsan gimana? Lukanya juga belum membaik," jelas Kalila, dia mengambil obat yang harus sahabatnya itu minum. Dia mengeluarkan satu obat.

"Mau sekolah, gue engga balik ke rumah engga sekolah juga. Lo tau bakal gimana kalo orang rumah sampe tau?" seru Delora, dia meminum obatnya satu persatu.

Kalila menghela nafas panjang, "Tapi lo beneran kuat?"

Delora mengangguk.

"Kalo pusing atau lainnya harus bilang pokoknya! Harus!" tegas Kalila, dia membuka lemari pakaiannya dan memberikan seragam miliknya pada Delora.

Delora mengangguk sambil mengambil seragam yang diberikan Kalila.

"Bye the way, Gue kasih nomor lo ke Garda engga apa-apa, 'kan? Itu loh yang bantuin kemarin bawa lo ke rumah sakit. Demi Tuhan susah banget minta tolong ke orang, cuma dia yang baik langsung ngeiyain. Kalo dia chat dibales ya, Ra. Mana gue takut tiba-tiba si Nofwa muncul kemarin," seru Kalila yang duduk di samping Delora. Dia melirik perban di dahi Delora.

Delora menganggukkan kepalanya.

"Engga ada salahnya kalo temenan. Dah sana ganti baju, udah itu turun ke bawah sarapan terus minum obat lagi. Tadi obat sebelum makan, sehabis makan ada obat lagi," jelas Kalila, dia bangkit berdiri dan melangkah menjauh. "Gue tunggu di bawah ya."

Pintu kamar itu tertutup kembali. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi ponselnya. Dia menoleh ke belakang mencari ponselnya. Tangannya meraih benda pipih yang berada di atas meja.

______

Unknown

save back, Garda

Ok

are you okay?
membaik?

I'm fine

can i be your friend?

Why?

boleh?

Up to u

oke, gue temen lo sekarang. jangan dibiasain kalo kesusahan ga minta tolong orang lain. kalo lo sungkan, sekarang kita udah jadi temen. lo bisa minta tolong ke gue karena gue temen lo bukan orang lain

DEPRESSED [NEW] Where stories live. Discover now