Dua

135 14 2
                                    

Hayo ada yg kangen g sama booknya, maaf ya aku hiatus bentar tapi sebagai ganti aku akan double up, g kerasa udah sebulan ya dari last updateku yg di chap Satu

Maaf di book ini kebanyakan OOC (Out of Character)







Taeil memakai sebuah gaun sutra berwarna putih. Pakaiannya cukup transparan untuk memperlihatkan bagaimana tubuhnya yang berada di balik kain itu tanpa apapun sama sekali. Sebenarnya Johnny lebih suka jika istrinya melepaskan gaunnya dan polos saja tanpa sehelai benangpun berbaring di atas tubuhnya, tapi malam ini sepertinya Taeil sedang tidak ingin melakukan hal yang lebih dari sekedar flirting seperti yang sedang mereka lakukan sekarang. Taeil merasa bibirnya sudah kebas, tapi ia suka saat mendengar desahan Taeil hanya karena sebuah ciuman sehingga Johnny terus berusaha melanjutkan usahanya untuk terus menciumi bagian tubuh lainnya. Tapi beberapa saat kemudian Taeil menjerit merasakan nyeri karena Johnny mengigit puting payudaranya keras-keras. Ia segera menjauhkan wajah Johnny dari dadanya dan memandangnya dengan kesal.

“Kau fikir dirimu Channie? Channie saja sudah tidak pernah melakukan itu lagi semenjak dia berhenti menyusu dan sekarang ayahnya yang melanjutkan!”

Johnny tertawa. “Apa yang harus ku katakan untuk membela diri? Aku hanya merasa lebih bersemangat karena semenjak melahirkan Channie kita jarang melakukan ini. Kau selalu
mengeluh karena takut Channie terbangun!”

“Tapi kau belum pernah menggigitnya sekeras ini, Ayah!"

“Baiklah ibu! Kita sudah menikah selama tiga tahun dan sekarang adalah saat-saatnya Ayah sedang bersemangat untuk itu!”

“Kau sering melakukannya dengan perempuan-perempuan sebelumku?”
Johnny memandangi Taeil sejenak lalu merangkulnya sehingga wanita itu kini berbaring di sisinya, bukan lagi di atas
tubuhnya seperti semula. “Beberapa, Ya! Hanya kepada wanita-wanita yang membuatku berselera saja. Dan tidak bisa ku pungkiri, selama tiga tahun ini, hanya kau yang membuatku selalu bergairah. Karena itu aku tidak bisa berselingkuh padahal banyak pegawai
yang muda dan cantik di kantor!”

“Haruskah aku percaya itu?”

“Apa harus aku membuktikannya sekarang? Aku sudahmerindukan bagaimana rasanya menyentuhmu selama dua minggu belakangan ini. Minggu lalu, kau datang bulan dan
minggu ini kita kedatangan Mark.”

“Tahanlah sedikit lagi, Bagaimana bila Mark mendengarnya?”

“Memangnya kenapa? Biasanya kau melakukannya tanpa bersuara, kan? Satu-satunya suara yang timbul adalah suara yang berasal dari deritan ranjang dan Dia tidak akan mendengar kalau
tidak berdiri di depan pintu ini. Lagi pula sekarang mungkin Mark sedang melamun sambil memandangi foto di dompetnya dan memikirkan Dong Renjun.”

Taeil mengangkat sebelah alisnya. “Apa hubungan foto di dompetnya dengan Dong Renjun? Aku penasaran dengan itu saat makan siang tadi. Kelihatannya Mark sangat terkejut mendengar
nama Dong Renjun.”

“Ini sebenarnya rahasia. Mark dan Renjun punya hubungan khusus, sudah lama sekali. waktu itu dia berada di tahun terakhir magister di universitas Manhattan. Mereka adalah pasangan paling romantis di dunia.”

“Renjun dan Mark? Mana mungkin. Saat aku bertemu dengan gadis itu saja, usianya masih 20 tahun. Kalau begitu dia dan Kent punya hubungan saat gadis itu berusia lima atau enam
belas…”

“Benar sekali sayang. Saat itu kami bertemu dengan Renjun di
rumah teman Mark. Renjun adalah sahabat dari adik perempuan
teman Mark tu. Beberapa kali bertemu, anak itu selalu menanyakan pekerjaan rumahnya kepada Mark. Dan saat itu, Mark masih bajingan dan memanfaatkannya. Tapi Mark pada akhirnya benar-benar jatuh cinta saat merasakan kalau anak itu berbeda dengan wanita lain yang dekat dengannya. Dong Renjun selalu menceritakan semuanya kepada Mark, Bahkan pada saat dirinya di kamar mandi, anak itu mengirim pesan kepada Mark kalau dia sedang menyikat gigi dengan pasta dan sikat gigi yang berwarna sama.”

Love Latte [MarkRen] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant