Love Latte [MarkRen]

Empat

Pada kangen g sama book ini, ada yang nungguin updatetannya nggak...maaf baru bisa up sekarang. Ayo smbung ke Chap seterusnya

Sebenarnya bukan hal yang menyenangkan saat Mark harus melakukan tindakan yang membuatnya membayar seseorang untuk menguntit Renjyn. Mark sangat benci dengan keadaan dimana dirinya harus membiarkan  atau lebih tepatnya Injun (meskipun dirinya belum benar-benar yakin) di perhatikan oleh laki-laki lain sepanjang hari, setiap detik. Tapi walau bagaimanapun, Mark harus tetap melakukan hal itu demi Renjun, agar ia tau apa yang dilakukannya dan kemana gadis itu pergi. Tapi sekarang, Mark bersyukur atas keputusanya tersebut. Setidaknya sekarang dirinya tau kalau Renjun sedang dalam bahaya dan laporan itu datang tanpa kenal waktu. Tidak sia-sia rasanya menyewa seseorang yang professional di bidangnya dengan biaya yang tinggi karena saat ini Mark sudah lega melihat Renjun yang terselamatkan dari tindak kejahatan.

“Perempuan itu sempat dipukuli sebelum kami bergerak untuk
membelanya. Sekarang pelaku penodongan itu sudah di tangani polisi dan anak buahku sudah mengurusnya”

Laporan yang baru saja datang kurang dari semenit yang lalu itu adalah sebuah Pesan dalam bahasa Jepang yang masuk ke ponselnya saat Mark turun dari mobilnya. Wanita yang dimaksud itu adalah Renjun? Mark menggelengkan kepalanya tidak percaya setelah melihat gadis itu duduk seorang diri di salah satu sudut taman.

“Perempuan itu masih disana? Dia tidak bertanya tentangmu?” Mark berujar pelan sambil sesekali memandangnya dan sekali lagi.

“Tidak, saya sudah berkenalan dengannya selama seminggu belakangan ini di coffee Shop. Jadi dia tidak bertanya yang macam- macam.” Jawab laki-laki yang sejak tadi menanti Mark sambil memantau gadis itu dari kejauhan. Laki-laki Eropa yang berbadan tegap dan berpakaian rapi itu adalah pria yang Mark sewa untuk
mengikuti Renjun sementara waktu.

Bukan hanya itu, pekerjaanya juga merangkap sebagai Bodyguard yang harus bertindak di saat-saat Renjun berada dalam bahaya. Bekerja dalam waktu yang cukup lama untuk urusan membela kebenaran, membuat Mark banyak mengenal orang-orang seperti laki-laki yang berdiri di hadapannya sekarang.

Hendery.
“Terima kasih atas jasamu hari ini!” Hendery menganggukkan kepalanya saat Mark menepuk lenganya beberapa kali. Mark memandang Renjun yang ternyata juga sedang menatapnya dari kejauhan. Ia ingin mendekat, harus mendekat untuk memastikan gadis itu memang sudah dalam keadaa aman.

Langkah demi langkahnya untuk mendekati Renjun membuat Jantung Marj berpacu. Dong Renjun atau Dong Injun itu kembali menunduk sambil memperhatikan kaki-kakinya yang melukis aspal. Ia mengangkat wajahnya yang dihiasi beberapa luka memar begitu Mark berdiri dihadapanya tanpa suara dan terlihat agak terkejut. Matanya sempat membesar saat melihat wajah Mark dan Mark berusaha menerka apa yang menjadi penyebabnya. Sekali lagi ia memandang Renjun dengan tatapan penuh tanya. Apa maksud pandangan kaget Renjun tadi?

Apakah mereka saling mengenal?
Apakah benar kata-kata Johnny kalau Renjun adalah…

“Sedang apa kau disini?” Renjun bertanya dengan suara serak dalam bahasa yang Mark kenal. Bahasa Jepang.

Jadi kau benar-benar Renjun? Gumamnya dalam hati. Mark tertawa senang tanpa disadarinya, kelakuanya itu membuat Renjun memandangnya dengan tatapan heran.

“Kau sudah gila? Ada yang lucu untuk di tertawakan?”
“Kau sudah benar-benar tumbuh dewasa. Aku sama sekali
tidak mengenalmu jika kau tidak berkata seperti itu! Kau tidak melupakanku?

Renjun berdecak, ia berdiri dan melangkah pergi. Secepat
mungkin Mark mencoba mengejarnya dan menarik lenganya kemudian menggenggam erat.

Renjun berontak dan genggaman Mark terlepas. Ia tidak begerak lagi dan memandang Mark dengan
tatapan yang sangat datar. Tapi Mark merasakan sesuatu
yang ,menusuk perutnya pada pandangan Mark, pandangan yang hadir sebelum pandangan tanpa ekspresi yang di tampilkannya kali ini.

“Aku punya urusan denganmu!” Kata-kata itu mengalir begitu saja.
“Urusan kita sudah selesai”
“Ini tidak menyangkut urusan kita. Urusan yang ingin ku
bahas adalah urusan professional dengan ibu kandungmu.
Kun.”

“Ibuku bukan Kun!” Renjun terdengar agak membentak.

Jawaban yang mengesankan kalau ia memberikan sinyal negatif
dengan semua ini. “Dia tidak membutuhkan Dong Renjun sebagai anak, hanya sebagai pewaris saja!”

“Itu adalah masalahmu. Kau hanya perlu ikut aku untuk
menyelesaikan semua urusan dan menangani beberapa prosedur penting lalu kembali kekeluarga ibumu. Selama ini kau sudah puas bersama dengan ayahmu, Kan? Sudah saatnya kau menggantikan ibumu untuk mengurusi semua harta peninggalannya.”

“Kau mengatakan apa? Aku sudah pernah kehilangan banyak dan itu karenamu, sekarang kau ingin melakukanya lagi? Kau ingin menjauhkan aku dari keluarga yang paling dekat denganku saat ini? Kau ini siapa? Apa terlahir hanya untuk merusak hidupku?"

Mata Mark membesar setelah mendengar barisan kata-kata dari mulut Renjun. Entah mengapa Mark merasa kalau gadis itu sedang menikam Jantungnya dengan kejam. Renjun yang di kenalnya tidak pernah berkata sekasar ini terhadapnya, anak itu selalu tersenyum dan berkata dengan lembut seperti halnya ibu kandung
Mark sendiri. Tapi gadis yang berada di hadapannya sekarang melakukan hal yang sebaliknya.

“Kau sudah menyakitiku dengan megatakan kata-kata kejam itu! Kau benar-benar Renjun? Renjun yang ku kenal selalu memanggilku Nichan dengan wajah yang manis. Dia tidak pernah berkata sejahat itu sekalipun!”

“Kalau begitu aku bukan Renjun yang kau kenal. Jadi
menjauhlah!”

Gadis itu memberikan serentetan ucapan dingin sebelum akhirnya dia pergi dengan langkah yang terburu-buru di iringi bunyi detakkan high heels-nya di aspal.

TBC/END

Gaes aku mau keluarin SNS long au pertama di twitter, tapi ini semua pair kesayanganku ada markren, dotae, johnil, winkun sama jaewoo dan ada 2 pair rahasia, kalo penasaran atau kalian suka bisa mampir ke akun @PinkBloodAhgase, di au ini g akan konflik yg berat² dan ini fully homuris aja kok.

Untuk book ini aku akan coba kelar secepat mungkin kerna aku udah ada book baru pair markren hehehew, masih remake juga tapi ada yg beda. Tungguin aja ya

Sampai ketemu Chap selanjutnya

Salam sayang,
Aresyahenna