04|| Heartache

266 29 0
                                    

Disebuah ruangan tepat nya ruang keluarga, dimana seharusnya ruang keluarga menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul atau sekedar meluangkan waktu untuk bersenda gurau bersama, kini berubah menjadi mencekam layaknya ketika kita menonton film horor atau bahkan seperti sidang kasus kejahatan.

Disebuah meja panjang dengan lampu pijar yang menyala, dua orang pria sedang duduk bersama seperti akan melakukan interogasi.

"Sayang, panggil Rosé kesini"

"Iya sayang, tunggu sebentar"

Derap langkah mulai memasuki ruang tamu dimana Rosé dan Yoona masuk ke ruang interogasi. Rosé menarik kursi dan duduk.

"Iya ayah, jadi bagaimana?"

"Dia tanya jadi bagaimana lagi, yang bertanya harusnya ayah, kamu kalo mau jadi Spartan atau pemain gulat kasih tau ayah, jangan jadi Tarzan kota seperti itu" sahut Seungi melirik anaknya dengan kesal.

"Iya ayah, itu tadi spontan, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berubah menjadi Tarzan" timpal Rosé.

Yoona yang melihat anak dan suaminya seperti anak kecil, hanya bisa tersenyum tipis dan melihat Jaehyun dengan iba.

"Rosé, ayo segera minta maaf ke Jaehyun, pinta sang ibu.

"Baik"

"Haii tuan Amerika, apakah sakit?

"Menurut mu" Jaehyun balik bertanya dengan melipat kedua tangannya, sambil melirik, rambutnya acak-acakan tidak karuan, bajunya compang camping saat ini.

"Maafkan aku, tadi aku sangat kesal sekali, dan tiba-tiba kamu mengagetkan ku, Rosé memberi penjelasan sambil mempoutkan bibirnya".

"Tapi beneran kok, aku tidak akan mengulanginya lagi, suerr sambil membentuk tanda v pada jarinya

"Ok, sudah sudah aku lelah, paman boleh aku kembali ke kamar ku" pinta Jaehyun.

"Baik nak, sekali lagi paman minta maaf ya"

"Sudah paman tidak papa, jangan seperti itu, paman bibi aku masuk dulu ya"

Jaehyun meninggalkan ruang keluarga dan segera pergi ke atas, ke kamarnya

Kriikkk

suara pintu mengiringi Jaehyun masuk ke kamar dan langsung merebahkan tubuhnya ke atas sofa merah maroon nya, lalu meletakan kedua punggung tangannya diatas matanya.

"Astaga, aku lelah, lelah sekali disini"

"Bahkan aku belum mulai belajar, tapi rasanya sudah capek"

"Haruskah aku pindah ke tempat kost saja :'( bisa gila aku jika lama-lama disini"

Jaehyun menarik dompet yang ada di sakunya lalu melihat potret kedua orang tua nya dan berkata.

"Ayah, aku rindu ayah saat ini, apa ayah rindu aku juga?

"Dan kau nenek sihir, pasti kau tidak pernah merindukan ku kan?

"Kalian berdua payah, apa kalian sadar telah membuatku menderita"

"Kenapa aku tidak mati saja saat dilahirkan"

"Aku benci kalian" benci amat sangat benci"

Jaehyun mengeluarkan air mata tanpa disadarinya, sambil menahan sesak di dadanya, namun saat ia hendak bangun dari sofa Rosé sudah ada didepan nya.

"Astaga" Jaehyun terkejut dengan kedatangan Rosé yang sudah ada didepan nya

"Kenapa, kau berdiri disitu"

Hard to Love || JaeroseWhere stories live. Discover now