12|| Flashback

139 17 1
                                    

Still POV Jaehyun

Seseorang berlari dengan terengah-engah, lalu mulai menarik tubuh ku dengan sekuat tenaga.

"Minggir Jaehyun"

Ternyata itu adalah paman juga Rosé yang mendampingi paman, aku tak menyangka mereka mengikuti ku sampai disini, tadi pagi pun aku tak melihat Rosé hanya melihat paman saja.

Paman memberikan jaket coklat yang dikenakan nya kepada ayah, iya dia menutupi tubuh ayah yang sedang jongkok itu dengan jaket yang dipakai nya itu.

Ayah gemetaran, sambil jongkok menutupi telinga nya, karena suara Hammer Jack itu.

Selepas itu paman seunggi menepuk-nepuk pundak ayah dan berkata.

"Jangan Takut, i'm here with you" ku lihat sesekali paman meneteskan air mata nya, dia juga tidak berhenti memeluk ayah dan mengusap-usap punggungnya.

Sedang aku yang menatap ayah, hanya bisa terdiam sambil menatap nya nanar.

Tak lama sebuah mobil sedang hitam datang menghampiri tempat ayah.

"Yeobo"

"Bantu aku sayang" paman dan bibi mulai memapah tubuh ayah untuk dapat masuk ke dalam mobil.

"Jaehyun kau pulang lah dengan Rosé" titahnya pada ku.

Tak berapa lama mereka pun pergi dan hanya meninggalkan aku dan Rosé di pinggir jalan.

"JJ, ayo kita pulang" tanya nya padaku

"Ayah, ayah bagaimana?"

"Paman akan baik-baik saja, ada ayah dan ibu disana"

Aku masih mematung dan terdiam, sampai Rosé berusaha. Memapah tubuhku untuk dapat masuk kedalam mobil.

Bukk, suara pintu mobil menutup.

Vroommm vroommm

Aku tak tahu kalau sebenarnya Rosé bisa menyetir, ya si Tarzan manis itu bisa menyetir mobil sport ku.

Dia tidak langsung membawaku ke rumah namun ke suatu tempat yang sepi dan sejuk.

"Ayo, turun" dia tersenyum padaku.

"Hmmm"

"Pantai?"

"Iya, pantai" Rosé tersenyum lagi.

"Ayo sekarang"

"Sekarang apa?"Tanya ku lagi.

"Berteriak lah sesuka mu, sampai hatimu benar-benar merasa lega"

Aku hanya menatap nya agak lama.

"Ayo, cepat JJ"

"Baik"

Ku layang kan pandangan ku pada sisi depan pantai, ku tarik nafas ku dalam- dalam dan~~

"Arghhhhhhhhhhhhhh, Arghhhhhhhh"

Teriak ku saat ini.

selepas itu aku terdiam, dan mulai meneteskan air mata.

"Bagaimana? sudah lega"

Aku menatapnya nanar

"Sakit, rasa nya sakit Rosé, dada ku sesak" hiks hiks :'(

Entah kenapa saat itu juga aku hanya bisa menghampiri Rosé dan menangis di pundaknya.

Hard to Love || JaeroseWhere stories live. Discover now