Bagan Duapuluhtujuh : Two Boys

894 85 19
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!




Happy reading




Di sebuah cafe pada malam hari yang sejuk, Daffin menyeruput ice latte nya ditemani seorang temannya.

Gyn Rafisqy. Mereka berteman sejak kecil, saat masih SD mereka satu sekolah, tapi Gyn pindah bersama kedua orangtuanya ke Bali saat masuk SMP.

Gyn kembali lagi sendiri ke Jakarta dan tinggal di sebuah apartemen besar. Tapi Gyn memilih sekolah yang berbeda dengan Daffin.

Kedua orangtuanya adalah Marcello dan Dayana. Mereka menetap di Bali. Maka tidak dipungkiri Daffin dan Gyn bisa sangat dekat.

Tapi sayangnya Gyn di keluarkan dari sekolah karena sering membolos dan ketauan pernah balapan liar.

Marcel sudah berapa kali memintanya membujuk Gyn agar mau bersekolah lagi.

"Gyn, kenapa lo nggak nerusin sekolah di tempat gua sekolah? Itukan tempat bokap nyokap lo sekolah juga" ucap Daffin santai.

Gyn menguap malas.

"Gila, males banget sekolah di sekolah bekas nyokap bokap gua" sahut Gyn.

"Awalnya gua juga pikir gitu, apalagi kalo tiap harinya ketemu dia. Tapi lama-lama biasa aja" jelas Daffin.

"Pokonya lo harus ikut gua sekolah besok, tinggal masuk aja. Seragam gua kirim ke apartemen lo dua jam dari sekarang"

Gyn berdecak malas, ia selalu kalah berdebat dengan Daffin. Alhasil ia hanya menuruti kemauan sahabatnya itu.

Daffin tersenyum miring sangat tipis hingga Gyn pun tak menyadari itu.

Uncle Marcel, kutunggu transferanmu😏 -Daffin

•••

"Selamat pagi, couch"

Semua mata tertuju pada satu pemuda yang baru saja masuk kedalam ruang latihan boxing.

"Satu bulan sepuluh hari, Daffin. Kemana aja kamu hah?!" pekik kesal sang couch.

Sang pelaku hanya tertawa renyah.

"Seneng di penjara? Mau ngulangin lagi hah?!"

"Kalo bisa sih mau aja" gumam kecil Daffin.

"Saya denger!"

"Eh, denger"

"Dalah ngambek" sang couch pun berlalu dan keluar dari ruang latihan.

"Dasar baperan" jengah Daffin seraya berjalan menghampiri salah satu teman seperboxingan nya.

"Oi, Viola mana?" tanya Daffin.

"Tadi ada, tapi nggak tau sekarang kemana"

Bye the way, Daffin kembali berlatih boxing sejak vacum. Hingga sebuah tinjuan telak mengenai punggungnya.

Dan ia sudah hapal siapa yang berani memukulnya. Tidak ada yang berani memukulnya kecuali, Viola.

"Ngapa lu nyari gua bocah"

Daffin ingin sekali mengubur Viola hidup-hidup, tapi untuk kali ini ia tidak bisa.

"Gua mau ngajak lo balik sekolah lagi, gimana?"

Viola berdecak malas kemudian berjalan melewati Daffin. Daffin yang tidak kenal menyerah kecuali urusan pelajaran itupun berjalan menghadang jalan Viola.

"Apasi! Gue nggak mau ya, jangan paksa gue!"

"Please lah, lo harus sekolah di sekolahan gua"

"Jadi lo vacum selama sebulan ternyata kerjaan lo nyari orang buat masuk sekolahan lo?"

MCW 2 ✔ (END)Where stories live. Discover now