Bagan Tiga : Keluarga Kecilku

1.6K 139 43
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!



Plss jangan sider, minimal vote ga sampe sedetik kok:") berarti bgt buat gua sumpah.




Tok tok tok.

"Masuk"

Seorang pria dengan pakaian kantor rapih dan proposi tubuhnya yang bagus serta berwibawa masuk kedalam ruangan yang tadi ia ketuk.

Ia menutup pintu kembali dan berjalan mendekat pada seseorang yang tengah duduk dikursi kebanggaannya dan fokus menatap layar dengan malas dan sesekali menguap.

Membuat pria dewasa ini tersenyum melihat tingkah atasannya.

"Selamat pagi, nona Bianca. Pukul 9 pagi ini akan ada rapat mengenai pemegang perusahaan yang baru, dan membahas beberapa saham-saham yang akan menginvestasikan di perusahaan ini" jelas sang pria.

Bianca menghela napas, kuliah onlinenya belum selesai, ia sudah harus rapat lagi. Padahal beberapa jam yang lalu ia sudah menghadiri rapat.

"Ternyata jadi bos itu nggak enak" cicit Bian lesu.

Pria itu tertawa kecil.

"Nona Bianca tidak perlu khawatir, jika ada yang tidak nona mengerti bisa tanyakan pada saya. Saya akan membantu nona semampu saya" ucap pria itu.

"Waw, tuan Larva. Anda Sarjana sampai 3 kali, tapi kenapa cuma jadi sekertaris" ucap Bian yang memiliki sekertaris lebih pintar dengan pendidikan lebih tinggi dibanding dirinya.

Pria itu tersenyum.

"Nona Bianca, sekali lagi, nama saya Marva bukan Larva. Dan untuk itu, itu kemauan saya sendiri. Keluarga saya tidak mempermasalahkan hal itu" jelas Marva.

Bian mengerut sebal.

"Dalah lo pergi aja, gua lagi kulon" kesal Bian.

Marva tersenyum lalu membungkukan tubuhnya sopan seraya berjalan keluar dari ruangan Bian. Ia sudah terbiasa dengan bos cantiknya itu.

Bian memang bicara informal padanya kalau sedang berdua. Dulu ia sekertaris dan orang kepercayaan Gavin, tapi Gavin sendiri memutuskan untuk memindahkan pekerjaan nya dengan bos baru.

Entahlah, ia hanya suka saat berhadapan dengan bos cantiknya itu. Dan mulai terbiasa dengan sikap bar bar bosnya itu.

•••

Summer berjalan dikoridor yang sepi, jam pulang yang sangat ia nantikan. Senyum mengembang diwajah cantiknya.

Tapi detik berikutnya senyumannya memudar dan langkanya harus terhenti.

Didepannya, berdiri gadis dengan rambut panjang dengan atasan seragam yang terbuka memperlihatkan kaos dalaman nya yang berwarna hijau. Kedua tangan melipat didada.

"Luci" cicit Summer.

Gadis itu, Luci menghebuskan napas kasar.

"Gue benci saat ayah masukin lo sekolah disini, tapi ternyata gue salah. Lo sekolah disini ternyata jadi hiburan menarik buat gue" ucap Luci.

Summer memandang sendu gadis yang sampai sekarang masih ia anggap adiknya sendiri.

"Luci, kenapa kamu jahat banget sama aku? Aku kan kakak kamu" ucap Summer.

Luci mengeraskan rahangnya lalu dengan cepat ia mendorong Summer hingga Summer jatuh ke lantai dan mengadu sakit.

"Kita udah bukan keluarga lagi brengsek! Dan gue nggak sudi punya sodara idiot kaya lo!"

MCW 2 ✔ (END)Where stories live. Discover now