Bagan Enam : Rival

1.1K 111 21
                                    

taeilmoonie
Vote sebelum baca!!!!





No sider!






Sebuah motor berhenti tepat didepan gedung sekolah megah nan mewah. Banyak para gadis-gadis yang menatap minat pada seseorang yang dengan keren nya membawa motor besar yang harganya setara dengan harga mobil mewah.

"Pegang tangan aku kak" cicit sang pemuda pemilik motor mahal tersebut. Darel Farzan Wijaya, bersama sang kakak yang menggenggam tangan Darel untuk membantunya turun dari motor tinggi tersebut.

Darel membukakan kaitan helm dan melepaskannya dengan pelan. Summer tersenyum pada sang adik.

"Makasih, Darel" seru Summer.

Darel tersenyum tipis lalu mengusak surai rambut Summer, membuat orang sekeliling mereka menatap dengan berbagai arti.

"Kalo gitu aku berangkat ke sekolah ya, kalo pulang nanti bisa telfon aku. Soalnya aku juga free, nggak ada latihan" ucap Darel.

Summer mengangguk.

"Yauda masuk, aku tunggu kakak masuk kedalem" ucap Darel.

"Iyaiya, bawel" Summer tertawa kecil lalu berjalan masuk kedalam gedung sekolahnya.

Kemudian mata tajam Darel memperhatikan sekeliling yang menatap kesal kearah sang kakak.

Jadi disini kak Summer nggak diperlakuin baik? Ck, kemana si pak tua -Darel.

Setelah punggung Summer sudah tak terlihat oleh kedua matanya, Darel pun menyalakan mesin motornya lalu menarik gas meninggalkan area sekolah.

•••

Bel istirahat berbunyi. Seorang gadis menendang meja Summer membuat Summer terkejut.

Summer menatap teman sekelasnya dengan bingung.

"Ada apa?" tanya Summer.

"Ck, lo disuruh ke ruangannya mantan bapak lo" ucap gadis itu berjalan seraya keluar kelas.

Summer menghela napas, entahlah, ia sedang tidak senang untuk bertemu ayahnya itu. Dan kata-kata gadis itu sangat melukainya.

Tapi ia tidak bisa untuk tidak menemui sang ayah, jadilah ia berdiri dan berjalan menuju ruang kerja Saga.

Ditengah-tengah menuju ruang kerja Saga, tiba-tiba seorang pemuda berdiri dihadapannya yang membuatnya memberhentikan langkahnya seketika.

Seorang pemuda yang sekarang tengah tersenyum manis padanya.

"Hai, inget aku kan?" sapa pemuda itu.

Summer mengerutkan dahinya dan berusaha mengingat pemuda dihadapannya ini, memang untuk mengingatnya tidak secepat orang lain. Ia membutuhkan 5 menit untuk mengingat, dan pemuda itu sabar menunggu Summer ingat padanya.

"Kenan?" cicit Summer.

Pemuda itu tersenyum cerah.

"Iya, aku Kenan. Seneng bisa denger kamu nyebut nama aku" ucap Kenan.

Summer hanya membalas dengan senyuman. Tak ayal gadis-gadis dikoridor menatap Summer benci. Bagaimana tidak, Kenan adalah most wanted sekolah yang terkenal dengan senyum manis dan ramahnya itu.

"Kamu mau kemana? Bukannya kantin kearah sebaliknya?" tanya Kenan.

"Aku mau ke ruangan pak Saga" ucap Summer.

Kenan mengangguk.

"Mau aku temenin?" tawar Kenan.

Summer menggelengkan kepalanya.

MCW 2 ✔ (END)Where stories live. Discover now