prolog

2.4K 166 266
                                    

Dirimu yang sedang diliputi nestapa....

Aku iringi semesta dengan cinta
Hanya segenap bahagia untukmu

Secara perlahan rasa lembut yang teduh mulai hadir pada batinku
Seolah layaknya gelombang yang berdebur dalam pelan nya

Ya, perlahan namun pasti....

Pasti demi tetap bisa bertahan dalam segala rasa
Harus ku percayai walau pada awalnya BENCI.

𝓝𝓪𝓽𝓱𝓪𝓷 & 𝓐𝓵𝓵𝓲𝓼𝔂𝓪  •

• 𝓝𝓪𝓽𝓱𝓪𝓷 & 𝓐𝓵𝓵𝓲𝓼𝔂𝓪  •

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

00. BAGIAN 00 // PROLOG

Duk.

Sebuah penghapus papan tulis terlempar asal kesembarang arah. Semua murid terperanjat kaget melihat nya. Terlebih saat melihat tatapan tajam dan aura kemurkaan seorang gadis yang kini sudah mengepalkan kedua tangannya erat-erat.

"Bisa gak sih gak usah becanda terus? Kalo ada tugas itu dibuat!"

"Apakah saya terlihat perduli? Oh tentu tidak."
Salah satu dari mereka yang sedang asik bermain bola didalam kelas itu berujar. Siswa tersebut bernama Nathan.

Dengan emosi yang sudah naik pitam, Allisya gadis yang tadi melayangkan penghapus menghampiri 4 pria yang tengah asik bermain bola.

"Bikin tugas! Gue yang udah capek nulis panjang lebar tapi kalian malah main bola. Duduk bikin tugasnya sekarang!" bentak Allisya membuat mereka menduduki kursi masing-masing.

Hanya duduk, tak berniat melakukan apapun.

"Salah siapa mau nulis begituan," cibir Nathan yang terduduk sambil bersidekab dada. Menyandar pada sandaran kursi.

"APA? COBA LO NGOMONG SEKALI LAGI??!" sentak gadis itu menggelegar memenuhi ruangan. Beberapa siswa/siswi meringis, merasakan getaran pada gendang telinga masing-masing.

Auristela Allisya Lesham, merupakan ketua dadakan kelas XI IPA 2. Dulunya Allisya adalah seorang sekretaris kelas, tapi suatu hari ketua kelas XI IPA 2 menjadi salah satu anggota OSIS.

Syarat untuk menjadi anggota OSIS tidak boleh menjadi pengurus kelas. Dan akhirnya Allisya yang ditunjuk untuk menjadi ketua kelas. Kemungkinan besar ia terpilih karena sifat galak yang gadis itu miliki.

Selain memiliki sifat yang bar-bar, Allisya juga merupakan gadis disiplin walaupun memiliki penampilan yang jauh dari kata anak baik-baik.

"Hahaha....!!" tawa dari pojok ruangan terdengar hingga membuat kebisingan setelah satu menit dilanda keheningan.

Duk.

"Baru aja diem, udah ngoceh lagi. Sini nulis didepan aja!" murka Allisya setelah melempar spidol pada sumber tawa yang tercipta.

Benci Menjadi Cinta [END]Where stories live. Discover now