45. Perasaan Atlanta

198 20 2
                                    

Merelakan bukan berarti menyerah, tapi menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan.

_____________________________________________
45. BAGIAN 45 // PERASAAN ATLANTA




Tak terasa satu bulan telah berlalu, itu berarti seluruh murid kelas 10 dan 11 SMA Samata telah kembali bersekolah dari jauh-jauh hari yang lalu. Dan beberapa hari lagi mereka akan menjalani penilaian kenaikan kelas.

Begitu juga dengan hubungan antara Nathan dan Allisya yang telah berumur hampir dua bulan. Kedua pasangan kekasih itu selalu saja membuat iri para kaum jones dengan keromantisan mereka.

Saat ini siswa/siswi 11 IPA 2 sedang melangsungkan kegiatan pembelajaran.

"Termokimia? Ada hubungannya kah dengan Termodinamika? Nah, di sini kita akan membahas tentang Termokimia," seluruh murid terfokus pada penjelasan Bu Susi. Namun tak sedikit juga yang memilih acuh, lebih baik tidur dari pada mendengarkan ocehan tidak penting wanita didepan.

"Apa Itu Termokimia?
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan panas (kalor) suatu zat yang melibatkan proses kimia dan fisika--

--Ada hubungan apa sih antara termokimia dan termodinamika? Ternyata termokimia ini merupakan bagian dari termodinamikal. Dimana termokimia ini menerapkan hukum pertama termodinamika, yaitu mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan perpindahan kalor. Berikut adalah bunyi hukum kekekalan energi:

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya

Kalian bisa lihat penerapan termodinamika pada proses pembakaran atau dalam proses perubahan energi di dalam tubuh. Paham?"

"Tidak."

"Paham."

Jawab seluruh murid bersamaan, ada yang paham dan ada yang juga tidak paham.

"Mulut sampai berbusa juga kalian tidak paham? Kebangetan!"

Kriiiiiingggg

"Kita lanjutkan di pertemuan selanjutnya, saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!"

Seluruh murid SMA Samata bersorak gembira berhamburan keluar kelas menuju kantin. Termasuk Nathan dan kawan-kawan, tentunya juga sang gadisnya.

"Dek mau beli apa?"

"Ngikut Mas aja," balas Allisya. Heran gitu sama mereka berdua, setiap hari nempel terus seperti perangko. Tidak di rumah, tidak di sekolah, dimana ada Nathan disitu ada Allisya.

Sepasang kekasih itu berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam. Tak lupa diikuti oleh Katya, Ciko, Adam dan Dafa dibelakang. Tak jarang para siswa-siswi menyapa mereka.

"Beli pentol aja yok!" seru Katya mengajak Allisya.

"Kuy gue juga mau, kek nya enak," ujar Allisya antusias.

Sesampainya mereka di kantin, langsung mendudukkan bokong masing-masing pada bangku di meja yang kosong.

"Dafa sana lo pesen!" suruh Nathan yang dengan cepat dibalas hormat oleh Dafa.

"Mau pada pesen apaan?"

Dengan semangat Allisya menjawab,"gue mau pentol yang pedes, batagor pedes, cilok pedes, mie ayam juga ya?! emm minumnya es jeruk."

Benci Menjadi Cinta [END]Where stories live. Discover now