04. Hukuman Masal

640 104 71
                                    

- BMC -

"Gue bukan fuckboy, cuma banyak cewek."
- Rafka Arsha Lesham

= 𝓝𝓪𝓽𝓱𝓪𝓷 & 𝓐𝓵𝓵𝓲𝓼𝔂𝓪 =

____________________________________________
04. BAGIAN 04 // HUKUMAN MASAL

Bel istirahat kedua telah berbunyi lima menit yang lalu. Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas. Namun niat mereka yang ingin kekantin segera mereka urungkan, memilih untuk menonton kelas XI IPA 2 yang sedang berlarian mengitari lapangan upacara.

Dibawah teriknya sinar matahari, segala umpatan mereka lontarkan.
Jika bertanya mengapa mereka di hukum masal? Jawabannya mereka dihukum karena tidak mengerjakan PR yang di berikan dua minggu yang lalu oleh Bu Susi, guru mapel kimia.

Sudah 10 putaran yang mereka lakukan. Kurang 17 putaran maka akan selesai hukumannya. Hanya karena tidak mengerjakan PR saja dihukum seberat itu? Masalahnya tentu pada waktu pengerjaannya. Hanya tiga soal, dan dua minggu belum jadi, kan kebangetan.

Kelas XI IPA 2 memang menjujung rasa solidaritas yang tinggi. Satu tidak membuat tugas maka yang lain juga tidak.

Saat putaran yang ke 12 peluh keringat membasahi wajah cantik Allisya. Allisya sebagai ketua kelas mendapat jatah 30 putaran. Sangat melelahkan, baru 12 putaran saja kakinya sudah mati rasa.

"Ayo Auristela Allisya Lesham harus kuat. Gak boleh lemah, lo bisa!! Semangat!"ucap Allisya menyemangati dirinya sendiri.

Ayo semangat Allisya..

Semangat...

Kamu pasti bisa...

Kamu tuh kalo keringetan makin cantik tau gak?..

Uuuuuu... Semangat Allisya...

"Ayo semangatin dong princess nya!" teriak Allisya menanggapi ucapan para fansnya yang tengah menyemangati dirinya.

"I love you gaes... " ucapan Allisya membuat semua fansnya gencar berteriak menyemangati Allisya.

Bisa dibilang Allisya itu narsis nya gak ketulungan. Ia melambaikan tangannya, menyapa para fansnya yang berada di seluruh koridor sekolah.
Saking semangatnya Allisya membuat ia tak melihat kedepan hingga.......

Brug.

.... Allisya menabrak punggung Nathan. Pria itu membalikkan badannya. Menatap Allisya dengan tajam," jalan pake mata!!"

"Asww... Ih jalan ya pake kaki. Mata buat ngliat biar gak nabrak,"ucap Allisya memegangi keningnya.

"Udah tau mata buat ngliat biar gak nabrak. Kenapa Lo gak gunain mata lo? Atau jangan-jangan Lo gak punya mata?" balas Nathan dengan nada tak bersahabat.

Tak pernah bosan untuk mereka beradu mulut. Selalu saja tak ada yang ingin mengalah.

Allisya melotot tak terima, sedangkan Nathan yang malah mengikut menatap Allisya sengit.

"Ya kan gue lagi nyapa fans gue. Lagian lo kalo berhenti jangan mendadak dong," ucap Allisya nge-gas.

"Kok lo nyolot sih?" kesal Nathan.

"Gue kalo ngomong ya emang gini Paijo!" sarkas Allisya.

"Ya sante dong marpu'ah!"

"Kok lo nyebelin sih?" dengan kekesalannya, Allisya bertanya.

Benci Menjadi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang