[END] FOG [e-sports] Novel

Bab 66

Sekelompok pemain membuat masalah bersama. Liga Cina pasti perlu menaruh perhatian pada masalah ini. Zhou Huo telah dipersiapkan untuk waktu yang lama. Dia meriwayatkan secara lengkap sebab dan akibat dari seluruh masalah. Secara sepintas, dia membantu tim lain menjelaskan. Satu, para pemain tidak melanggar disiplin dan dua, tidak satupun dari mereka melanggar aturan apapun. Mendorong kembali penyemprot di platform publik adalah sesuatu yang diputuskan oleh masing-masing pemain. Apalagi mereka dipaksa untuk melawan. Dengan sendirinya, mereka tidak melanggar peraturan liga mana pun.

Namun, pejabat liga masih mengeluarkan pemberitahuan resmi kepada klub Free, Saint, dan Yi Zhan, meminta klub untuk mengatur perilaku pemain mereka, melarang klub tersebut mempengaruhi klub lain, dan menegur mereka. Mereka meminta agar manajemen klub bekerja sama dengan liga untuk sebisa mungkin menjaga citra positif para pemain.

Ketika semua dikatakan dan dilakukan, para pemain tidak melanggar aturan apapun, dan ofisial tidak bisa menjatuhkan hukuman apapun. Satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan adalah memberikan peringatan yang tidak berguna ini. Mungkin karena dia telah menghabiskan terlalu banyak waktu dengan Yu Sui, sekelompok orang jahat ini, Zhou Huo, ketika membalas ke pejabat liga, kehilangan kesabaran dan tidak lagi menjawab mereka dengan cara licik yang biasa tetapi malah melakukannya dengan sangat dingin. Singkatnya, mereka akan mematuhi apa yang perlu dipatuhi tetapi penghinaan yang tidak seharusnya mereka terima, mereka tetap tidak akan menerimanya.

Setelah menekan tombol 'kirim' dan berurusan dengan pejabat liga, Zhou Huo merasa segar kembali. Dia merasa sangat muda, sangat luar biasa. Jika dia mewarnai rambutnya sementara dia bisa menjadi seperti Shi Luo dan menjadi penyemprot yang tak terkalahkan.

Setelah mengadakan pertemuan kecil dengan beberapa anggota staf sisi pangkalan, Zhou Huo bersantai dan membiarkan semua orang pergi dan beristirahat. Dia mengecek waktu dan sudah lewat jam satu pagi.

Zhou Huo keluar dari ruang konferensi lantai pertama. Dia berjalan mengitari lantai pertama tetapi tidak melihat siapa pun. Dia hanya bertemu dengan Old Qiao yang datang ke bawah dan menunggu pengiriman makanan untuk dibawa pulang. Zhou Huo bertanya, "Di mana yang lainnya? Tertidur?"

"Entahlah, aku baru saja mencuci pakaianku." Old Qiao menggulung borgolnya, "Agak memalukan jika Bibi mencuci piyama dan celana dalamku. Mereka sudah menumpuk selama seminggu, dan aku baru saja selesai mencucinya. Apa masalahnya?"

"Apa masalahnya? Aku sangat bahagia." Zhou Huo menegakkan garis lehernya dan tersenyum, "Ini sangat keren, aku merasa aku beberapa tahun lebih muda. Apakah kamu pikir mereka sedang tidur atau bermain? Aku akan melaporkan kesimpulan dari masalah ini lalu aku akan pergi tidur setelahnya. "

"Aku tidak tahu, mereka masih di ruang pelatihan sebelum aku pergi mencuci. Chen Huo dan Puppy ada di komputer mereka. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan. Yu Sui dan Evil ada di sofa. " Menyebutkan hal ini, Old Qiao mengerutkan kening, "Mengapa rasanya...... Yu Sui dan Shi Luo selalu bersama saat ini? Bagaimana mereka berdua menjadi lebih dekat daripada orang lain setelah mereka berdamai? "

Senyuman rahasia muncul di mata Zhou Huo, "Mereka memiliki hubungan yang baik. Shi Luo memiliki temperamen seperti itu. Ketika dia membenci Yu Sui, dia hampir bisa bertukar pukulan. Tapi jika bagus, mereka hampir menempel di pinggul. Sigh... Ini masa muda."

"Masa bodo." Old Qiao menggelengkan kepalanya dengan acuh tak acuh. "Saat aku di FS, dia hanya terjebak dengan Yu Sui juga."

Bell pintu berbunyi. Kiriman telah tiba dan Old Qiao bergegas membuka pintu. Zhou Huo naik ke atas untuk mencari semua orang.

Setelah menangani semua yang harus ditangani, Zhou Huo ingin memberi tahu para pemain bahwa masalah ini secara resmi selesai. Tetapi ketika Zhou Huo pergi ke lantai dua, dia masih tidak bisa mendengar suara apa pun. Tidak ada suara di luar kamar asrama mereka. Ketika Zhou Huo membuka pintu ruang pelatihan, dia melihat bahwa mereka berempat, tanpa kecuali, semuanya ada di tempat duduk mereka.