[END] FOG [e-sports] Novel

Bab 113

Setelah Shi Luo menyelesaikan siaran langsungnya, seperti yang diharapkan, beberapa versi video siaran langsung malam itu diedit. Salah satunya disebut "Pengalaman Pacar Pria Terak". Karena NSN Wawa menggunakan akun resmi Weibo miliknya untuk melakukan repost video ini dan karena disukai oleh beberapa pro player, dalam sehari video tersebut telah di repost lebih dari 10.000 kali. Pintu lemari Yu Sui dan Shi Luo telah berubah menjadi transparan dan para penggemar sekali lagi, seperti yang diharapkan, membuat putaran akun sampingan mereka Shi Luo.

Shi Luo, tanpa diduga, dengan tenang menahan gelombang ini. Itu bukan karena dia berkulit tebal tetapi karena mulai hari berikutnya, Free telah memulai pelatihan neraka mereka. Secara resmi dimulai jam 11 pagi setiap hari dan mereka terus berlatih sampai jam 6 sore. Di tengah-tengahnya, akan ada istirahat makan satu jam sambil melakukan review game. Setelah itu, mereka akan terus bermain hingga pukul 11 ​​malam. Setelah itu, tergantung pada situasi latihan mereka hari itu, akan dilakukan review game selama satu atau dua jam. Pada saat, mereka pergi tidur di dini hari, Shi Luo akan pingsan segera setelah dia menyentuh tempat tidur. Dia tidak punya waktu untuk menjelajahi internet. Dia tidak tahu bagaimana fans menonton akun sampingnya. Tapi tidak online hanya memblokir fans, itu tidak memblokir pemain lain di lingkaran.

Setiap tim yang memainkan pertandingan latihan dengan mereka, selama mereka berteman dengan Yu Sui atau Shi Luo, akan menggoda mereka berdua secara terbuka dan diam-diam. Ini praktis menjadi rutinitas harian dan aktivitas dekompresi.

Kecuali NSN, semua tim domestik lainnya harus pergi berlibur. Mereka yang datang untuk memainkan pertandingan latihan dengan mereka pada dasarnya murni membantu. Mereka hanya ingin membantu tim Kejuaraan Dunia sesama wilayah. Mereka mengorbankan liburan mereka membuat gaun pengantin untuk Free karena semua kebaikan yang mereka dengar. Shi Luo tidak bisa mengatakan apa-apa. Jika dia diejek, dia hanya pura-pura tidak mendengar. Jika mereka terlalu berisik, Yu Sui akan membantu menengahi untuk mengakhiri topik. Tentu saja, posisi Slag man Yu tidak begitu tegas dan ketika tidak ada orang luar atau siapa pun yang melakukan siaran langsung, seringkali, dia akan menggoda bersama mereka.

Meskipun pemain lain tidak dapat melakukan siaran langsung selama pertandingan latihan, mereka dapat melakukannya setelahnya. Dan kadang-kadang, mereka akan berbicara tentang Free dan tentang Yu Sui dan Shi Luo. Semua pemain akan tersenyum tapi tidak berkata apa-apa. Catatan mereka sangat ambigu. Dalam salah satu siaran langsung Angel Sword, ketika ditanya apakah mereka memainkan pertandingan latihan dengan Free setiap hari, Angel Sword menjawab ya. Ketika diberi pertanyaan lanjutan tentang Yu Sui dan Shi Luo, Angel Sword tersenyum lama dan berkata, "Tidak nyaman untuk menceritakan secara spesifik tapi singkatnya ... Aku merasa Yu Shen dalam keadaan yang jauh lebih baik daripada saat dia pertama kali kembali ke China. Dia berbicara lebih banyak. Dia lebih santai. Itu pasti ada hubungannya dengan Evil."

Para penggemar masih menginginkan detail lebih lanjut. Mereka bertanya apakah Yu Sui sangat memperhatikan Shi Luo selama pertandingan latihan. Angel Sword tertawa, "Bagaimana mungkin? Selama pertandingan latihan, dia memperlakukannya tidak berbeda dengan rekan satu timnya yang lain. Yu Sui akan tetap mengatakannya saat Evil membuat kesalahan. Setiap kali kami menyelesaikan permainan, kami memiliki obrolan suara grup. Kami memberi tahu Free tentang masalah mereka dan mereka mendengarkan. Ada satu putaran, ketika Shi Luo membuat kesalahan penilaian. Di obrolan suara, Yu Shen terus berbicara dengan Evil tentang itu. Dia berbicara setidaknya selama sepuluh menit."

Fans merasa kasihan pada Shi Luo dan merasa Yu Sui terlalu ketat. Angel Sword menambahkan perlahan, "Mengapa aku mengatakan 'setidaknya'? Karena setelah sepuluh menit itu, Yu Sui teringat bahwa kami sedang melakukan obrolan suara. Dia mematikan audionya... sehingga kami tidak bisa mendengar."