Chapter 2 - The Heaven of Underworlds

410 81 18
                                    

Musim Semi Tahun 1456,
Transylvania, Rumania

"Selamat Pagi!"

Sayup-sayup Off mendengar sapaan lembut dari seseorang. Matanya sudah sangat lelah. Ia ingin tidur saja. Selamanya. Tidur selamanya akan lebih baik.

"Selamat Pagi!"ujar seseorang disana lagi. "Uh apakah suaraku kurang kencang? Ayo lakukan sekali lagi!"

"SELAMAT PAGI!!"serunya sekali lagi. Off yang merasa tidak nyaman pun akhirnya terpaksa membangunkan dirinya.

"A-apa?"Off membuka matanya dan melihat senyuman manis dari seseorang yang setengah mati membangunkannya. "Apa aku sudah di surga?"

"Auh! Bukan! Kau di istana keluarga Vihokrattana,"jawabnya dengan senyuman hingga membuat matanya terpejam.

"D-di bumi?"

"Eum! Di bumi!"

"Lalu kenapa ada malaikat disini?"

"Siapa malaikatnya?"

"Kau. Kau sangat indah seperti malaikat,"jawaban dari Off ternyata membuat pria menawan itu memerah pipinya.

Pada hari itu, Off jatuh cinta dan membuat seseorang jatuh cinta padanya. Orang itu adalah anak kedua Vihokrattana, Gun Vihokrattana.

.

.

.

.

.

Akhir Tahun 1888,

Whitechapel, Inggris

Setelah beratus-ratus tahun lamanya, Off menemukannya. Pujaan hatinya. Malaikat cantiknya yang membangunkannya dari luka. 

"Gun.."

"Kau Gun..?"

Pedang yang ia pegang seketika terjatuh. Ia menangkup pipi dari pria di hadapannya ini. Ia membelai pipinya, menyusuri setiap lekuk dari wajahnya. Mata, hidung, bahkan bibir sempurna yang sangat mirip dengan kekasihnya dulu. "Kau benar-benar Gun bukan?"kini Off bertanya dengan mata yang berkaca-kaca seperti ada air mata rindu yang akan segera jatuh. Ia masih tidak percaya bahwa kekasihnya kini berada di hadapannya.

"A-aku menemukanmu. Sudah kubilang bukan? Aku yang akan menemukanmu,"Off memeluknya dengan sangat erat seolah ia takut bahwa sosok itu akan menghilang.

"Off!!"seru seseorang dari belakang. Ia pun membalikkan tubuhnya dan bertemu dengan orang yang memanggilnya itu.

"Bright! Tolong siapkan kereta kuda! Kita akan pulang ke London!"titah Off sembari memberikan jubahnya itu kepada pria kecil disampingnya.

"Ada apa? Mew sedang mencari jejak kita di dekat pabrik. Mungkin kita harus menunggunya terlebih dahulu,"balas pria bermata merah dengan nama Bright itu.

"Aku akan jelaskan nanti,"balas Off singkat.

"Off! Apa yang membuat-- Astaga!"kini seorang perempuan yang datang dari balik Bright yang terkejut hingga menjatuhkan dirinya ke tanah. Bukan pada Off tapi pada sosok yang sedang dirangkul olehnya. Sosok yang membuatnya selalu iri hati.

"Iya Mild. Aku akan jelaskan nanti, tapi tolong kau berikan pertolongan dulu pada perempuan disana. Dia pingsan, sepertinya akan ada peniru-peniru Jack The Ripper itu,"jelas Off.

A Blood Hunter SacrificeWhere stories live. Discover now