Chapter 10 - Something about Hunters

357 52 12
                                    

Attaphan seperti bermimpi terlalu panjang dengan vampire musuhnya. Ia bahkan bermimpi jatuh cinta dan berciuman dengannya. Anehnya, bibirnya terasa basah seperti baru saja dicium seseorang. Lalu seketika vampire itu ada di depannya, menggodanya, dan mengatakan nama aslinya? 

"Kenapa Att? Masih kaget ya?"goda Off pada Att yang masih terdiam duduk di ranjang. 

"Bagaimana bisa?!"bentak Att.  "Kami yang menjebak kalian semua! Aku yang menjebak kalian!"

"Ckckckck kau justru membuka rahasiamu. Harusnya dewan Hunters mengutus pria lain yang lebih berbakat,"ucap Off masih menggoda Att dengan mengacak rambut Att gemas. 

"Apa-apaan kau!"protes Att, tapi Off justru menarik tangannya untuk berdiri di depannya.

"Sssttt..."ujar Off menaruh telunjuknya di depan bibir yang baru ia cium tadi. Dan sekejap mereka sudah ada di ruang tamu Mansion Techapaikhun.

Mansion Techapaikhun lebih ramai dari biasanya. Bukan hanya karena ada kehadiran si penyihir dan alpha. Namun ada dua orang yang sangat Att kenal. Dua Hunters.

"Joss! Singto!"seru Att ketika melihat keberadaan mereka.

"Att!"

Ketiganya menghambur ke dalam satu pelukan. "Kenapa kalian berada disini?"bisik Att.

"Kami mengikutinya ke Durham, dan ternyata ada hal yang disembunyikan para Hunters selama ini,"jelas Singto.

"Apa? Apa yang disembunyikan Hunters?!"kening Att mengkerut. Merasa bingung dengan apa yang dikatakan Singto. 

"Banyak hal Att,"ucap Off menyela percakapan ketiga Hunters di hadapannya.

"Memangnya apa yang kalian lihat di Durham hah?!"tanya Att penuh amarah. Hunters tidak mungkin menyembunyikan sesuatu yang berbahaya bagi keselamatan umat manusia.

"Kau mungkin tidak lupa soal Mike Phunsawat bukan? Atau mungkin dirimu sendiri yang melupakannya?"ucapan Off seketika membuat lutut Att lemah. Tentu Att tahu siapa itu Mike Phunsawat. Itu sepupunya. Karena hubungan terlarang ayahnya dengan seorang janda dari bangsawan bergelar Earl, akhirnya pamannya itu diasingkan dan tidak pernah lagi dianggap sebagai salah satu pemburu dari keluarga Phunsawat. Hunters menganggapnya sebagai aib klan.

"A-ada apa dengannya?"tanya Att terbata. Masih sibuk mencari kepingan puzzle yang terpencar di kepalanya.

"Ia salah satu Hunters pemuja iblis yang tentu belum kalian ketahui bukan?"jawab Off pada pertanyaan Att.

"P-pemuja?"kening Att semakin mengkerut. Kini kepingan puzzle itu bukannya menyatu namun menjadi pecah ke kepingan-kepingan yang lebih kecil lagi.

"Ya Att. Ada banyak bangsawan lain disana selain Mike. Mereka menggunakan darah gadis perawan dan bayi sebagai tumbal untuknya,"jelas Joss mengungkap fakta yang ia temukan disana.

"Lalu.. apa lagi yang kalian temukan disana?"tanya Att masih penasaran.

"Lucifer. He's right there. In your cousin's body,"mata Att membelalak. Lucifer. Iblis yang menjadi musuh mereka sejak nenek moyangnya diciptakan.

"APA?! Lalu kenapa kalian tidak membunuhnya saat itu juga hah?!"tangan Att mengepal. Ia gemas dengan kedua teman pemburunya yang masih tenang saja dengan keadaan yang mereka hadapi.

"Itulah yang ingin kami tanyakan pada Vampire 400 tahun yang sudah berhadapan dengan si iblis tapi belum bisa membunuhnya,"cibir Joss melirik Off sebagai terdakwa disana.

"Off itu vampire, bocah Sangngern. Kalian tahu sendiri ini kutukan bagi para underworlds. Kami tidak mungkin bisa membunuhnya secara langsung,"sahut Mew membela si vampire. "Sekalipun Off memang tidak memiliki kelemahan vampire yang lain. Tapi jiwa underworlds nya masih membuat ia tidak mampu membunuh penciptanya,"

A Blood Hunter SacrificeWhere stories live. Discover now