Chapter 8 - The Broken Promise

343 63 20
                                    

Awal Januari 1461
Transylvania, Rumania.

*BRUK!*

"Kau kalah lagi Tay,"cibir si keturunan Ksatria Naga usai berhasil mengalahkan pewaris Vihokrattana hingga ia tersungkur ke tanah dalam permainan pedang mereka.

"Bisakah kau sedikit sopan pada calon rajamu?" Tay mengacungkan tangannya ke atas, meminta pertolongan sahabat dekat sekaligus mentornya.

"Kalau mau jadi raja, Kalahkan dulu aku," angkuhnya. Namun--

*BRUK!*

"Kalau mau mendekati adikku, lebih pintarlah dariku!"seru si calon raja tertawa puas setelah membodohi pria jangkung pujaan adiknya dan menjatuhkannya ke tanah.

Kini kedua pria tampan itu pun sama-sama tersungkur ke tanah, dengan satu orang yang menertawai orang lainnya.

"Ck,"decihnya kesal. Off mendudukkan dirinya di samping calon rajanya. "Tapi itulah seorang raja kau tahu? Bijak saja tidak cukup. Kau juga harus cerdik dalam melihat situasi. Jika tidak, kau akan mudah dikalahkan musuh,"

"Itu yang kau pelajari dari ayahmu?" Tay bertanya tanpa menatapnya. Ia justru sibuk menatap dua pria manis yang sedang bermain dengan anak-anak kecil di panti asuhan milik kerajaannya.

"Ayahku lebih banyak mengajariku bertarung. Ibuku yang mengajarinya,"lirih Off sekilas. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Tay. Ternyata memandang dua pria polos itu lebih menyenangkan daripada beradu pedang seperti tadi.

"Sudah kuduga,"sahut Tay tetap di posisi yang sama.

"Hei! Janganlah murung kawan! Kau akan menikahi gadis cantik besok!" Off menepuk bahu kawannya, si pewaris kerajaan. Meskipun ia tahu seberapa cantik gadis yang kawannya nikahi nanti, tatapan cintanya hanya tetap tertuju pada pria bermarga Techapaikhun disana.

"Gadis itu gadis yang cantik dan baik Off. Sayangnya ia berakhir dengan seseorang yang menikahinya demi meneruskan pewaris kerajaan,"jelas anak pertama Vihokrattana selirih-lirihnya.

Rumania masih dipenuhi salju. Dingin hingga menusuk setiap orang yang berada di luar rumah. Namun dinginnya Rumania tidak membuat Raja Vihokrattana mengurungkan niatnya untuk menikahi anak laki-laki pertamanya dengan salah satu putri dari keluarga keturunan Hunters lainnya, Jiranorraphat. Jika Rumania tidak dapat dijadikan alasan, maka perasaan dari anaknya pun tidak dipedulikan sang Raja.

Ya Raja Vihokrattana memang sangat manusiawi. Ia mempedulikan siapapun di dunia ini sehingga ia mau kerajaannya memiliki penerus dari anak pertamanya. Tanpa peduli pada siapa anaknya memiliki perasaan cinta yang sesungguhnya.

Jika saja, jika saja... New adalah perempuan. Raja Vihokrattana bisa saja mengabulkannya. Ia tidak akan memandang rendah seseorang dari kalangan kelas bawah, terutama ia sendiri yang membawanya sekeluarga ke rumah. Ia tidak akan segan menikahkan anak pertamanya dengan salah satu anggota keluarga Techapaikhun.

Off rasa ia cukup beruntung. Gun adalah anak kedua. Kehadirannya melengkapi keluarga Vihokrattana, dan sebagai anak bungsu, Gun tidak terlalu ditekan menjadi penerus warisan. Raja Vihokrattana pun dengan mudahnya mempercayakan putra bungsu kesayangannya pada Off, walau ia tahu ada percikan perasaan yang berbeda dari sekedar mentor dan anak didiknya, atau kedua teman yang peduli satu sama lain.

"Off,"panggil Tay perlahan.  "Jika aku mati--"

"Hei! Jangan bilang seperti itu!"hardik Off benar-benar marah.

A Blood Hunter SacrificeWhere stories live. Discover now