Prolog [The Hunter and His Prey]

1.4K 116 24
                                    

Pada zaman dahulu kala, ketika manusia pertama kali diciptakan, iblis datang menggodanya. Ia menggoda manusia untuk melakukan dosa, dan bahkan mengajak mereka membuat perjanjian untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan. Akan tetapi, jumlah manusia yang membelot semakin banyak. Oleh karena itu, iblis tersebut dikurung di dalam pelosok bumi nan jauh dimana tidak ada siapapun yang dapat menemuinya, kecuali oleh seseorang dengan keinginan mendalam yang rela mengorbankan jiwa dan raganya.

Selain itu, salah satu malaikat diutus untuk turun ke bumi dan mengikat perjanjian dengan delapan kerajaan di bumi demi menjaga perdamaian dan memusnahkan para manusia yang telah membelot atau menjadi makhluk setengah iblis yang disebut 'Penghuni Dunia Bawah', dan sebagai bukti perjanjian, Malaikat memberikan sebuah pusaka abadi pada keluarga kerajaan Utara, Kerajaan Vihokrattana.

Kerajaan Vihokrattana dan kerajaan lainnya melindungi para manusia dari segala arah mata angin,

Kerajaan Sangngern di sebelah timur laut,

Kerajaan Phunsawat di sebelah timur,

Keluarga Sangpotirat di sebelah tenggara,

Kerajaan Ruangroj di sebelah selatan,

Kerajaan Wiwattanawarang di sebelah barat daya,

Kerajaan Sriphothong di sebelah barat, dan

Kerajaan Jiranorraphat di sebelah barat laut.

Kedelapan kerajaan ini adalah poros dunia. Namun keberadaan mereka tidak lebih dari kerajaan lain. Mereka harus menyamarkan diri mereka sebagai orang biasa yang tidak diketahui manusia lainnya dan hanya membasmi para Penghuni Dunia Bawah di balik bayangan. Akan tetapi, seiringnya perkembangan zaman, manusia lainnya pun membangun kerajaan-kerajaan dan berusaha memperluas daerah kekuasaannya. Tindakan ini membuat mereka semakin serakah hingga mencelakai manusia lainnya. Mereka membunuh, memperkosa, dan menjarah manusia demi keinginan mereka. Belum lagi wabah mematikan yang hampir menewaskan setengah populasi dunia. Melihat kondisi memprihatinkan itu, pada abad ke-14 kerajaan Vihokrattana memilih untuk mengundurkan diri mereka sebagai 'Kerajaan Perjanjian' karena mereka ingin melindungi para rakyat dalam menghadapi para penjajah.

Kabar buruknya, seorang panglima perang berkhianat dan menjual jiwa dan raganya pada iblis yang dikurung dalam bumi. Ia adalah orang yang membunuh sisa anggota kerajaan Vihokrattana, termasuk Anak Kedua mereka, Pangeran Gun Vihokrattana.

"Pembelajaran selesai,"ucap seseorang di depan kelas setelah ia membacakan dongeng atau sejarah dari pemburu. Pria tersebut adalah Podd Sriphothong selaku pelatih dan pengajar para pemburu muda di angkatan 1889. Para siswanya ini akan menghadapi dunia lebih besar, mereka akan melakukan tugas mereka yang pertama, dan Podd bertugas untuk membimbing mereka.

"Tugas kalian sebagai pemburu angkatan baru adalah kalian perlu memburu pengkhianat ini,"perintahnya lalu menampilkan lukisan seorang laki-laki muda dan gagah pada murid-muridnya tersebut.

"Setelah mengorbankan jiwa dan raganya pada si jahat, ia tidak hanya memusnahkan kerajaan Vihokrattana, tapi ia menjadi makhluk penghisap darah, dan menghisap darah dari Pangeran Gun Phunsawat hingga ia meninggal dunia, dan bukan itu saja, ia juga menyimpan pusaka Vihokrattana yang diberikan oleh malaikat. Pusaka yang dapat digunakan kita sebagai pemburu untuk membunuh iblis yang telah ia bangunkan itu,"jelas Podd dengan lebih tegas. Giginya sedikit menggertak hingga membuat para siswanya juga merasakan kebenciannya pada pria di lukisan tersebut.

"Namanya Off Adulkittiporn, dan kalian yang akan memburunya,"

"Namanya Off Adulkittiporn, dan kalian yang akan memburunya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Blood Hunter SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang