Chapter 5 - Daydream with The Devil

361 72 6
                                    

⚠️Warning Child Abuse Experience⚠️

Jika memang kurang nyaman bisa dilewatkan saja ya teman teman. Sudah sebisa mungkin aku buat untuk tidak eksplisit. Jadi kalau teman-teman merasa tetap kurang yakin bisa dilewatkan juga ya.


***




Secercah cahaya matahari yang masuk melalui jendela siang itu membangunkan sosok pria belia yang sedang tertidur di ranjangnya. Lantunan melodi yang berasal dari permainan biola juga ikut membuatnya membuka matanya. 

Att memutuskan untuk membasuh wajahnya lalu berjalan menuruni tangga. Sekilas ia menatap ke arah kamar Off. Kamar itu tertutup rapat, seperti tidak ada penghuninya. Daripada berlama-lama lagi, ia melanjutkan langkahnya menuruni tangga. 

Sepanjang langkahnya, mansion Techapaikhun terasa lebih sepi daripada kemarin. Hanya terdengar melodi yang berasal dari biola itu saja sehingga langkah kakinya pun hanya tertuju pada asal suara tersebut. Nada yang didengarnya ini terdengar tidak asing. Kompleksitas komposisi nada serta temponya yang cepat langsung membuat Att mengetahuinya,

Trillo Del Diavolo

Sonata 'Getaran Iblis' dari Giuseppe Tartini.

Sonata yang diciptakan Tartini setelah ia memimpikan iblis. Iblis yang memberikannya inspirasi setelah sekian lama ia mengalami kemacetan untuk memperoleh komposisi orisinilnya. Rasa frustasi dan kemacetan yang ia rasakan itu terbawa sampai ke mimpinya. Di dalam mimpi itu, Tartini bertemu dengan iblis yang mengajaknya untuk beradu permainan biola. Sialnya, iblis itu sangat mahir memainkannya. Tartini mengaku bahwa melodi yang dimainkan si iblis sangat rumit dan menyayat hatinya. Namun sayangnya lantunan melodi tersebut harus berhenti ketika Tartini bangun dari tidurnya. Ia pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatannya dan langsung mencatat melodi permainan iblis itu sebelum ia melupakannya. Hasilnya yaitu komposisi Trillo Del Diavolo, alias Devil's Trill Sonata. Komposisi musik klasik yang terkenal hingga saat ini, dan mungkin sampai kapanpun. 

"Oh! Maafkan aku. Apa aku membangunkanmu?"

Saat ia melihat ke arah Att, permainannya berhenti saat itu juga. Asal suara permainan menakjubkan Tartini itu ternyata dari pemuda vampire ini. Bright.

"Trill of Devil,"

"Wah aku tidak menyangka kau bisa menebaknya,"ucap Bright yang merapihkan biola di tempat asalnya.

"A-ah itu, ada seorang bangsawan yang berkunjung ke panti asuhanku dulu lalu memainkannya. Jadi aku mengingatnya dengan persis,"jawab Att cukup terbata.  Sesungguhnya ia tahu permainan ini dari Oab. Oab bilang musik ini bisa mengundang para underworlds ke tempat mereka. Att juga ingat ia dan pasukannya pernah menggunakan musik ini untuk memancing para vampire di Perancis sebagai tugas akhir mereka sebelum tugas lapangan tanpa pengawasan pengajar. Ya tugas ini.

"Oh begitu,"balas Bright singkat. Ia pun berjalan menghampiri Att. "Ayo ke meja makan. Sebelum mereka berangkat, Win sudah menyiapkan sarapan. Hm maksudku makan siang,"

"Eh? Mereka sudah pergi? Bukankah mereka seharusnya berangkat jam 10?"

"Lihatlah jamnya,"suruh Bright dan benar saja ternyata jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

"K-kenapa tidak ada yang membangunkanku huh?"

"Kau tidur terlalu lelap. Off tidak sanggup membangunkanmu,"ucapnya lalu menggeser kursi meja makan untuk mempersilahkan Att duduk. Bright membuka penutup saji disana hingga terlihat hidangan makan siang lezat. "Off juga menugaskanku untuk melayani sekaligus menjagamu selama ia dan Win di Durham,"katanya lagi lalu duduk di sampingnya.

A Blood Hunter SacrificeWhere stories live. Discover now